Pertemuan

16 2 0
                                    

Esok telah tiba.
    Hari ini aku harus kembali sekolah karena sekolah memang tidak libur, lagi pula hari ini adalah hari kamis, entah kenapa aku sangat suka pada hari kamis padahal kalo dilihat-lihat akan tampak sama saja keadaannya bila disekolah. Kurasa hari ini akan terlihat sama saja seperti sebelum-sebelumnya, kalian pun tahu seperti apa.
Aku berjalan masuk ke sekolah menuju ruang kelasku yang sangat tidak asing bagiku. Aku menyimpan tas ku dan duduk tertidur diatas meja seperti biasanya.
   
    Dalam kebosananku itu, tiba-tiba ibu Felly datang. Ya! Dia adalah wali kelasku yang sangat cantik, dengan rambut yang selalu di urai panjang dan menggunakan kacamata yang cocok sekali untuknya. Aku tidak tahu mengapa ia datang, padahalkan bel untuk memulai jam belajar, aku tidak tahu betul beliau datang dengan siapa tapi para genggos kelas sangat rusuh membuat kepalaku pusing ga karuan. Aku tidak tahu betul karena aku tidak memperdulikan nya. Toh aku pasti tidak akan dianggap disekolah ini. Dan aku terus tertidur karena sangat lemas.

"Wah!, dia siapa ? Uh ah.. Manis"

"Sang mr school aja kalah ya."

"Mantan gue mah kalah, gue yang mutusin dia, dia ngejar gue. Dan sekarang bisa aja kali itu orang gue samber. Secara.. miss school!."

Kurang lebih mereka berbicara itu, dan seperti biasa dengan nada sombong dan centilnya "Hah! Lebay sekali" desahku sambil bergumam pelan sekali.
Saat ku mulai akan tertidur lelap karena lemasnya, bu Felly meminta perhatian dari kami. Mau tidak mau aku harus memperhatikannya, karena kalo tidakkk.. Aku akan kena omelan dan celotehan genggos itu dan yang lainnya.
"Perhatian semuanya!! Tolong perhatikan. Ibu akan memperkenalkan seorang murid baru yang akan menjadi bagian dari kelas ini dan kalian semua."

    Aku tidak tahu ibu felly bersama siapa, tapi kalo boleh  jujur, diaa..
.
.
.
Dia sangat manis sekali. Aku baru pertama melihat lelaki seperti itu. Sangat mempesona, matanya yang sipit, rambutnya yang khas korea dan pirang, badannya yang tinggi, bibirnya yang mungil, hidung yang mancung, entah itu operasi atau bukan karena biasanya korea terkenal dengan wajah operasian, tapi aku tak peduli karena itu urusannya, pipinya yang tirus dan dia mudah tersenyum pada kami. Membuat semua pasang mata tampak membelalak karena terpesona. Lelaki itupun memperkenalkan dirinya.
"Anyongaseo.. Hallo nama s saya k kim Hyungsoo, saya adalah murid baru yang moving dari seoul korea. Asal sekolahku dulu adalah seungri, mungkin sebagian dari kalian ada yang tahu seungri?." Dia berbicara terbata bata dengan logat koreanya itu. Oh astaga! Aku kira lelaki itu akan berbicara bahasa inggris atau yang lainnya. Ternyata dia pandai juga berbahasa indonesia. Aku sangat kagum padanya.
"Gue tau. Gue tau!" teriak syila

"Aku juga tau!" sita ikut berteriak

"Aku juga!" mirna ikut ikutan

"Apaan sih kalian, pura pura gituh dasar." latifiah sewot, karena mungkin saja dia tidak mengetahuinya

"Pada intinya kita semua tauuu.. Yeeeee!!!!!" semua orang dikelas berteriak semua dan bersorak dengan sok tahu, dan lelaki yang bernama kim itu tertawa kecil pada kami semua, tapi dilihat dari wajah sih semua orang disini hanya pura pura tahu sekolah seungri itu. Yang tidak bersorak hanyalah aku. Dan memang pasti hanyalah aku. Meskipun aku tahu seungri itu dimana dan seperti apa, tapi yang aku ingin hanyalah diam. Karena bila aku berkutik mereka akan melakukan hal yang tidak enak.

    Lelaki itu oleh ibu Felly disururuh duduk. Dan astaga!! Deg deg.
.
.
.
.
.
.
Tak kusangka dia malah duduk sebelahku, padahal bangku seorang miss school masih kosong. Aku kira kim akan memilih untuk bersamanya namun dalam kenyataan nya berbeda dengan yang dipikirkan. Semua orang tampak celohok ter kaget-kaget melihat itu.
"Kim Hyungsoo!" Panggil syila
"De ?" jawab kim
"Duduklah kemari bareng gue. Kenapa kamu sama si botak ?" ucap syila dengan nada syirik dan mata yang maling.
"O ? Gue ? Apa itu ?" kim bingung tak mengerti.
"Oh my god! (Bergumam pelan) gue itu adalah aku kim kyungsoo.. Ayolah kim kyungsoo mari duduk bersamaku."
"Bersama anda ? Oh saya minta maaf, saya lebih nyaman duduk disini."
"Oh ya ampunn.. Heh botak tengil! Tukar tempat cepat! Gue harus sama kim kyungsoo!!" usir syila
"Baiklah." jawabku sambil menunduk dan membawa barangku yang masih ada di meja.
Tiba-tiba
.
.
"Ya!, anda jangan berpindah tempat, tetaplah berada bersama saya. Saya mohon." dengan tiba tiba saja kim memohon agar aku tetap bersamanya. Sungguh aku merasa senang dan ingin menari nari, tapi sayang aku tidak dapat melakukannya. Itu hanya dapat membuatku malu.
"Hah ?? Tap-"
Ucapanku terpotong saat kim tiba tiba memegang tanganku dan lebih memohon lagi.
"Saya mohon. Please.." dengan raut wajah yang mengerut dan mungkin bisa dibilang agak lebay.
"Kim kyungsoo, apa-apaan ?! Kamu memilih duduk sama dia ?! Ah sudahlah dasar botak penggoda! Bitch!" ucap syila kesal.
"Ternyata anda kasar terhadap orang lain, jangan dengarkan dia oke." kim menyeringai padaku melihatkan giginya yang tertata rapi dan bersih ditambah lagi dengan senyuman indah dan lucunya itu.
Dan aku hanya dapat berbalik tersenyum padanya, karena aku sangat kaget dan tidak percaya. Wajar sajakan aku merasa tidak percaya ?? Karena dari awal hingga kini tidak pernah ada yang memperdulikan dan menginginkanku. Semua murid disekolah ini, bahkan oleh orang yang mungkin bisa disebut jelek saja aku dijauhi, lah saat ini ? Oleh seorang lelaki yang bisa dibilang over perfect itu aku dapat langsung diperhatikan dan diinginkan. Oh ya Tuhan.. Terima kasih.
"Oh ya ampun. Tampang perfect tapi selera not perfect. Hih!" celoteh syila pelan sambil pergi meninggalkan kami. Celoteh itu masih terdengar olehku, tapi entah terdengar oleh kim atau tidak.
Akupun kembali duduk. Dan kini tempat dudukku tampak berbeda, terasa tampak hidup dan baru. Dengan seorang lelaki tampan, over perfect asal seoul yang dapat berbahasa indonesia duduk disebelahku dan dia yang menginginkanku. Sungguh mimpi indah yang tidak disangka sangka. Aku sempat berpikir dan berbicara dalam hati. "Mungkin kalo aku bawa dia kerumah, aku pengen ajarin dia bahasa sunda. Haha lucu juga ya kim seorang lelaki seoul bisa bahasa sunda. Haaahahah..!!" tidak sadar berkhayal, aku malah tersenyum sendiri menyeringai memalukan. Dan yang lebih memalukan lagi adalahh..
"Anyong! Anda melamun ? Aneh sekali ekspresi anda" kim tertawa kecil sambil menyadarkanku dengan melambai lambaikan tangannya.
"Hah? Ahh.. Maaf maaf. Aku sungguh minta maaf sudah melamun." sadarku dengan wajah yang memerah.
"Tidak apa apa, nama anda siapa?" tiba tiba kim bertanya
"Aku ? Sungguh ?" tanyaku kaget. Oh Tuhan jantungku berdebar.. Degdegdegdeg.
"Ne"
"Namaku aufa mauliasyifa, panggil saja ufa."jawabku tersenyum gugup.
"Oo.. Oke oke. Ufa ?" kim tersenyum
"Iya"
"Oh Tuhan.. Jantungku berdebar, jantungku serasa mau copot.. Aku mengapaaa.. Aaaaaarrrrggggghhhhhh..!!!!!" ucapku gembira dalam hati.

Bel belajarpun dimulai dan saat belajar kami tidak mengeluarkan sepatah katapun. Karena kami sedang berkonsentrasi. Namun, aku selalu mencuri-curi pandang kepadanya. Hehe.. Apakah aku genit ?? Entahlah. Yang pasti aku baru mengalami rasa seperti ini. Baru sekarang ini aku merasakan tebaran bunga dalam hati saat bertemu dengannya. Mungkin ini yang dinamakan pandangan pertama. Haha lucu juga untukku.

"Awal jumpa kau mendekati dan mengingini dapat membuatku merasa dicintai dan dikasihani"

Sacrifice LivingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang