Bab 1

1.1K 28 0
                                    

Nama Aku Marsha Marcella. Aku biasa dipanggil dengan sebutan Marsha. Aku anak terakhir dari 3
bersaudara. Saudara Aku semuanya perempuan, dan mereka adalah Kak Cella dan Kak Vio. Kak Cella
itu anak pertama, dan Kak Vio adalah anak kedua. Mereka semua sudah kuliah, sedangkan Aku
sendiri masih kelas 3 SMA. Tapi sebentar lagi Aku bakalan lulus, Okay! So, I’m verry Happy. Tapi yang
sering bikin Aku gak happy adalah cowok Aku.

Aku punya pacar namanya Rasyit. Dia itu ganteng, cool, kece, cuman gak begitu pinter. Aku selalu berantem sama Dia. Bahkan Aku sempet punya keinginan untuk minta putus. Tapi entah kenapa, itu rasanya berat banget! Bagaikan orang yang lagi ngangkat tepung berkarung karung dari mobil truk dan dipindahkan kesuatu tempat. Rasyit itu cowok yang baik, dan dia juga romantis, dan kalau masalah setia, Aku gak tau deh, Dia setia atau
enggak sama Aku. Dan sepertinya tidak. Karena Dia lebih setia ketika bermain bersama Teman-temannya dibandingkan ngabisin waktu bersama Aku.

Aku selalu dinomor duakan sama Dia. Katanya Dia sih, Temen-temennya itu jauh lebih berharga daripada Aku. Katanya, Temennya itu akan selalu ada dalam suka dan dukanya dibandingkan Aku. Katanya Dia gak percaya sama Aku, kalau Aku bisa selalu ada buat Dia. Dan itulah yang membuat Aku kesel setengah mati sama Dia. Tapi yasudalah, Jalanin aja. Kalau memang kita gak cocok pun, pasti suatu saat kita akan putus. Dan Aku sangat berharap akan hal itu.

***

Pagi pun tiba, dan seperti biasa mamahku selalu membangunkanku dan mengingatkanku untuk
berangkat sekolah.

“Marsha? Ayo bangun, Kamu harus sekolah. Bentar lagi Rasyit jemput Kamu lho?”

Aku pun langsung bangun dari tidurku. Tanpa waktu lama, Aku pun langsung beranjak dari kasurku
dan setelah itu pergi menuju kamar mandi. Selesai Aku rapi rapi untuk berangkat kesekolah, Aku
langsung lari kemeja makan. Dan ternyata disana udah ada Kak Cella dan Kak Vio yang sedang
sarapan bersama Papah dan Mamah.

“Pagi Pah, Mah, Kak Cell, Kak Vio” seru Aku sambil duduk dikursi meja makan
“Pagi juga” seru mereka kepadaku
“Hari ini Rasyit jemput lo naik motor lagi?” tanya Kak Vio sambil memainkan handphonenya
“Iya Kak. Emangnya kenapa?” jawabku dengan agak sedikit nyolot
“Enggak nanya doang. Tadinya maksud gw, kalau dia bawa mobil gw mau nebeng sampe kampus”
jelas Kak Vio
“Ish.., emangnya Kak Bayu kemana? Atau jangan jangan udah putus ya sama Kak Bayu? Makanya
mau minta tebengan sama Rasyit?”
“Enak aja! Lo kali yang udah putus sama Rasyit!”
“Aminnnnnn... Doain ya Kak!” jawabku dengan setulus hati
“Dasar cewek aneh! Masa doanya biar putus sama Rasyit. Dasar pele!” ujar Kak Cella sambil
menampakkan wajah judesnya itu
“Suka-suka gw lah Kak. Ini hidup-hidup gw”

Tidak lama ditengah percekcokkan Aku dengan Kakak-kakakku, terdengar suara tlakson motor.
Seperti biasa itu adalah suara tlakson motor Rasyit. Setiap pagi Aku selalu dijemput sama Rasyit naik motor ninja putih miliknya dan Kita selalu berangkat bareng kesekolah. Makanya kenapa Aku bisa bilang Rasyit itu romantis, karena Dia selalu ngeluangin waktunya untuk menjadi tukang ojekku kesekolah. Tapi bukan cuman itu doang keromantisan yang Dia kasih buat Aku, Itu masih
keromantisan yang pertama. Dan masih banyak lagi keromantisan yang suka Dia kasih ke Aku.

Aku Atau TemanMu? [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang