Tujuh : Broken home.
***
Tidak terasa sekarang hari Sabtu. Sabtu dan Minggu adalah hari dimana Vellen bersantai di rumahnya. Tapi kalau setiap hari Minggu, Vellen dan kakaknya, Anna, suka lari pagi.
Dan di hari Sabtu, Vellen manfaatkan untuk memanjakan dirinya di kasur.
Pukul 10 pagi.
Vellen sudah rapih dan wangi. Vellen duduk di teras rumah sambil memainkan handphonenya.
"Kamu punya hp cuma dipake buat main game sama baca wattpad doang? Ga asik banget. Emang gak punya gebetan sampe sekarang?" Tanya Anna. Vellen hanya menggeleng.
"Gak berminat cari gebetan" jawab Vellen. Anna tersenyum, lalu duduk disamping Vellen.
"Masih belum bisa ngelupain masalalu?" Tanya Anna.
"Apa sih, kak? Sok tau" jawab Vellen. Anna merangkul Vellen.
"Buka hati kamu. Masih banyak laki laki yang lebih baik dari dia. Jangan stuck di dia dia aja. Coba deh jatuh cinta sama yang lain" kata Anna.
"Gak ah, semua cowo sama aja, bisanya nyakitin doang" jawab Vellen.
"Gak semuanya kok. 90% cowo emang mungkin begitu, sukanya nyakitin doang, tapi, masih ada 10% cowo yang tulus dan gak akan nyakitin kita apalagi ninggalin kita gitu aja" kata Anna. Vellen melepas rangkulan Anna.
"Tapi aku gak berminat buat nyari yang 10% nya itu. Udah ya kak, aku lagi gak mood ngomongin begituan" kata Vellen. Anna tersenyum.
"Jalan yuk" ajak Anna.
"Hah? Kemana?" Tanya Vellen.
"Ke mall. Temenin aku belanja" jawab Anna. Vellen mengangguk dengan semangat. Ya, itung itung biar gak bt dirumah.
Anna menyuruh Vellen untuk berganti pakaian. Vellen mengganti pakaiannya dengan celana levis dan kaos hitam dan jaket merah. Sedangkan rambutnya dia biarkan tergerai.
Anna meminjam mobil suaminya, Riko, untuk dipakainya belanja ke mall bersama Vellen.
"Kamu jangan terlalu capek ya sayang, kamu kan lagi hamil" kata Riko.
Shit. Kapan gue bisa nemuin cowo sebaik Kak Riko. Yang bisa tulus nerima Kak Anna apa adanya dan ngejagain Kak Anna dengan sepenuh hatinya. Cowo kayak Kak Riko itu limited edition banget sumpah,,, batin Vellen.
"Iya sayang, aku cuma belanja dan jalan jalan ke mall doang kok. Kamu jangan khawatir, aku gak akan pulang terlalu sore kok" kata Anna.
"Yaudah, hati hati ya" Riko mencium kening Anna. Lalu Anna memeluk Riko, dan Riko membalas pelukan Anna.
"Iya sayang, aku jalan dulu ya" kata Anna.
"Wey, ini disini ada anak kecil nih. Maen asal pelukan trus cium kening segala lagi" kata Vellen.
"Kan cuma cium kening, belum cium ini" Riko menunjuk ke bibir Anna.
"Apaan? Gak boleh! Kalo mau ciuman gak boleh didepan Vellen. Mau ciuman bibir kek, kening kek, pokoknya gak boleh" kata Vellen. Anna terkekeh.
"Bilang aja iri. Makanya buruan cari pacar" kata Anna.
Shit. Kenapa kayaknya pacar itu penting banget sih? Punya pacar itu ribet. Hidup kita diatur atur mulu. Itu pacar atau satpam? Ckckck,,, batin Vellen dalam hati.
"Udah ah, ini kapan jalannya sih?" Tanya Vellen. Anna terkekeh.
"Iya ayo".
"Vellen aja ya yang bawa mobil? Kak Riko gak mau kalo Anna yang bawa mobilnya. Kamu aja yang nyetir ya, Vel?" Pinta Riko. Vellen memutar bola matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Confused [TAHAP REVISI]
أدب المراهقينJadi gue harus gimana? Ngebuka hati buat cowo kayak dia? Dikira ngebuka hati itu gampang kali ya? Setelah berkali kali tersakiti, terhianati, apa mudah buat gue ngebuka hati gue lagi? Gak semudah itu! Tapi suatu saat nanti juga takdir bakalan menjaw...