Awal Bertemu

101 4 0
                                    

"Huh"desahku kesal sambil membersihkan bajuku yang terkena tanah,hari pertamaku di London tak menyenangkan.Bahkan laki laki yang tadi menabrakku tak mau minta maaf kepadaku,apakah itu kebiasaan di Inggris??tanyaku dalam hati,untung saja aku tadi sudah melihat wajah laki laki itu.Kini aku berdiri di depan sebuah rumah,rumah yang memiliki dua lantai dan bercat oranye cerah dengan paduan putih di kanan kirinya.Aku berjalan menaiki tangga lalu mengetuk pintu dua kali,dan kudapati seorang laki laki paruh baya tersenyum dan menarik tanganku,sambil berkata,

"Hai Ve,are you okay?"

"Tidak...

"Kenapa??"

"Tadi saat di Big Ben aku ditabrak seseorang"

"Tapi kamu gak papa kan?"

"Gak papa Om"

Kami pun masuk kedalam ruang makan di sana ada tante Lina disebelah kanan meja,lalu aku dan Om Roy duduk bersebelahan di meja yang berbentuk lingkaran itu.

"Ve,sebelum kita mulai sarapan pagi ini tante ingin ngenalin kamu sama anak tante,umurnya sih cuma beda setahun sama kamu,anaknya tante cowok tapi baik kok",ujar tante Lina panjang lebar

Tiba tiba pintu sebuah kamar di buka dan keluarlah seorang cowok,saat kulihat wajahnya aku berusaha mengingat ingat pernah melihat dia suatu tempat,saat duduk dia melihat wajahku dia begitu kaget dan aku pun juga.

"Hah kamu?",ujar kami bersamaan sambil menujukkan jari telunjuk ."Kalian udah pernah ketemu?",tanya tante Lina dengan bingung. Aku pun angkat bicara "Dia yang tadi menabrakku te", "Itu kan salahmu ,siapa suruh motret di tengah jalan",ujarnya dengan penuh kesal,"Siapa suruh kamu lari lari",jawabku dengan nada mengejek."Sudah jangan berantem,ayo maafan dulu",ujar Om Roy.Akhirnya dia meminta maaf kepadaku,tapi masih ada rasa malas dalam hatiku,karena aku harus tinggal dengan seorang yang membuat moodku jelek saat pertama di London.

Selesai sarapan aku masuk ke kamar,aku terdiam memikirkan saat peristiwa sarapan tadi,nama cowok itu Alexander Pieter,aku akan bersekolah dengannya besok Westminister Senior High School,salah satu sekolah terbaik di London.Aku berdoa semoga esok lebih baik dari hari ini.




When London Unites UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang