Haiii 😘
Kalian 😘
Yang udah coment 😘
Maacih yah 😉
kalian juga yang udah baca dan coment /atau yang ga voment maacih 😘
pasti ga sabar lanjutanya,soalnya ngegantung.Ciee udah sering di gantunginn eaa 😳😳 mimin juga sih 😞
Yaudah lah dari pada nanti mimin ngamuk inget mantan . Nanti mimin bukannya ngetik buat cerita ini malah makan pepes tronton .Silahkannn happy reading 😘😘😘
¶¶¶¶
Author pov
"Kau mau tidak jadi pacarku?" Ucap Max
Membuat mata candid terbelalak tetapi max menatapnya seolah biasa saja apa yang dirinya ucapkan .
Mereka berdua tak ada yang berbicara .
"apa maksudmu ?" Tanya candid dengan ekspresi bingung
Max mengacak rambutnya frustasi.
"Kau tak mungkin mengira ,Aku benar benar memintamu jadi pacarku kan? " tanya Max
Candid meletakan kedua tangannya menyilang seakan kesal Dengan pria yang dihadapannya ini.
Sangat bertele tele .batin candid
Melihat ekspresi candid seakan ingin memakan nya. Max menelan ludah
"Aku ingin Kau menjadi pacarku. Tapi hanya pura pura" ucap Max santai.
"Crazy" ucap candid sambil menggeleng.
"Aku serius, dengar Aku Punya alasan untuk menjelaskan kenapa Aku lakukan ini" ucap Max
"Katakan. Katakan kenapa? " tanya candid
"Mommy ku akan menjenguku kesini dan menginap di apartement ku, Aku bilang padanya bahwa Aku sudah memiliki wanita disini, jika Kau menerima tawaranku Kau menginap di apartementku, maksudku di apartementku Ada 2 kamar, Kau tidur Dengan mommyku, dan Aku harap Kau bersikap baik padanya" tutur Max
Candid menahan tawanya. Pasalnya pria sedingin dia ternyata menyebut ibunya Mommy.
"Kenapa Kau tertawa? " tanya Max
"Tidak,emm Apa ibumu, eh maaf Mommy mu sepertimu?" Tanya candid
Max mengerutkan keningnya bingung
"Maksudku, Apa dia dingin?" Tanya candid Dengan nada pelan.
"Tidak, dia wanita lembut,baik,ramah" jawab Max
Candid ber-oh ria.
"Berarti tidak seperti ibuku" ucap candid
"Memang watak ibumu seperti Apa?" Tanya Max khawatir
"Dia wanita yang kuatseperti bison , dia lincah seperti harimau yang sedang berlari memburu mangsa, seperti ular yang diam diam Tapi ganas,pintar seperti kancil,dan kadang lembut seperti koala,ehh tidak lebih mirip kucing yang lucu" ucap candid Dengan ekspresi yang aneh
Max menatapnya siakan bertanya.
'Wanita di depanku ini kenapa?' Batin Max
"Lain Kalo Aku akan mengajakmu ke indonesia menemui ibuku " ucap candid
Membuat Max membulatkan matanya
Seakan tau Apa yang Ada di pikiran Max."Hehe tak Apa, jika Kau menemui ibuku. Aku pastikan kepalamu,lehermu,badan,kakimu masih utuh " ucap candid
"Uhhh baiklah,lalu? Maksudku Apa Kau mau umm yang tadi Aku tawarkan ?" Tanya Max
"Yang mana? " tanya candid
"-_- rasanya Aku ingin menelan sesuatu" ucap Max
"Ohhh yang ibuku kuat seperti bison? " ucap candid
"•_• yang Kau pura pura jadi pacarku itu, dan jabga ungkit tentang bison dan kawan kawan mu itu" ucap Max
"Sialan-__-" umpat candid
"Tidak, tidak mau " ucap candid
"Whyyyy? Arghh tolong bantu Aku Kalo ini saja, Aku sudah membantumu banyak, Aku hanya meminta tolong" ucap Max.
Candid berpikir kembali. Ia sudah Sangat banyak merepotkan pria yang di hadapannya.
"Emm baiklah,kapan akan dimulai ?" Tanya candid.
"Kau serius? Besok pagi kita Sama Sama menjemputnya di bandara" ucap Max tersenyum sumringah
Aku tak pernah melihatnya sebahagia ini. Batin candid.
"Lalu kenapa Aku harus menginap di apartementmu ?" Tanya candid
"Karna Aku mengatakan kalau Aku bertemu denganmu di amsterdam dan membawa mu ke singapore lalu Kau juga pindah tugas medis ke singapore Sama sepertiku " ucap Max
"Kau Memang aktor yang handal" ucap candid
"Lalu bajuku bagaimana di apartement ku. ?" Tanya candid
"Nanti Aku suruh pelayan mengantarkanya ke apartementku " ucap Max
"Bagaimana?" Tanya Max
Candid malah Membuat ekspresi seolah olah curiga pada Max.
"Ohh cmon, Aku tak akan macam macam, Lagi pula Ada Mommy. Setelah Ia pulang, Kau bisa kembali ke apartementmu " ucap Max
"Baiklah Aku setuju" ucap candid
"Trimakasih" ucap Max
Dengan senyum yang mengembang.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCOPATH PILOT
RomanceCinta? Siapa yang menciptakan kata menjijikan seperti Itu ? ucap seorang pria seorang pria yang tak mengenal apa itu cinta , awalnya , tak ada sedikitpun niat untuk mengetahuinya . lalu ia di pertemukan dengan seorang gadis dewasa, lambat laun gadi...