Hello Snow

Di sini dingin.

Sedingin salju yang ada di luar sana.

Dan jika aku berlama-lama di sini, mungkin saja aku akan terkena hipotermia. Atau bahkan sudah. Tubuhku mulai menggigil sekarang. Seharusnya aku mencari tempat yang lebih layak dari ini. Atap hampir hilang dan dinding penyangganya, parah. Sangat memprihatinkan kalau tak ingin kubilang mengerikan. Oh, tolong siapa saja bawa aku keluar dari si.ni..

* 

Aku mencoba membuka mataku dan mengerjap beberapa kali dan..

Dimana ini?!

“Nona, kau sudah bangun?”

Aku terpekik pelan “Siapa kau!”

“Aku? Pemilik rumah ini, tentu saja. Dan namaku Axel Glomerulus, semoga kau nyaman disini.”

Menghela nafas dan,”Apa yang telah terjadi?”

“Kau pingsan dan hampir terkena hipotermia Nona--“

“Amanda. Amanda Bowman.”

“--dan dengan tak sengaja aku menemukanmu dalam perjalanan pulang ke sini. Kau tak keberatan kan? Aku tahu rumah ini memang dibawah layak, mau bagaimana lagi? Kau berada di tengah badai salju Sementara rumah sakit berjarak ratusan mil dari tempatmu pingsan.”

“Seharusnya aku berterima kasih karena kalau bukan dirimu sudah dipastikan aku telah mati kedinginan sekarang. Boleh kuminum ini?” Sebut aku tak sopan, tapi kerongkonganku kering dan hidungku terasa sakit.

“Oh, tentu saja. Coklat itu memang untukmu. Lekas sembuh, boleh aku keluar sebentar?”

“Apa aku punya hak melarangmu? Ini rumahmu Tuan.”

Dia atau mulai sekarang aku memanggilnya Axel? Dia tertawa pelan dengan gigi gingsul dan rambut coklat mahoni. Matanya, violet. Warna mata yang langka. “ Haha, aku sangat payah menjadi tuan rumah. Dan sekali lagi, Lekas sembuh.” Axel berlalu dan menutup pintu dengan pelan. Sangat sopan. Ada satu hal yang membuatku penasaran, mengapa dia bisa bertahan hidup dengan dikelilingi salju? Dan aku berharap semoga itu terjawab dengan segera.