Bagian Sepuluh

36 1 0
                                    

(Kirana PoV)

Saat jam istirahat hampir berakhir, aku mendapat Line dari Agham. Dia menagih janji kepadaku untuk mengobrol hari ini.

AghamLW : heh

KiranaLW : hah?

AghamLW : janji lo mana?

KiranaLW : apaan?

AghamLW : ktnya mau ngobrol sm gue. Pulang sklh jln yuk sklain ngobrol.

KiranaLW : gak bs gue. Udh ada janji.

AghamLW : sm cowo lo y?

KiranaLW : gk pny cowo gue.

AghamLW : trs janji sm syp?

KiranaLW : sm nyokap. Gue mau anter pesenan.

AghamLW : yaudah gue anter ya. Gpp kn?

KiranaLW : liat ntr ya.

Dia mengajakku jalan nanti, tapi sayangnya aku sudah punya janji dengan ibu. Kalau ditanya seneng atau engga di ajak jalan sama Agham, aku akuin iya aku seneng. Tapi aku gak mau terlihat bahwa aku menyukainya. Aku harus bisa bersikap jaim.

Saat aku memasuki kelas, tiba-tiba ada yang memanggilku. Segera aku melangkahkan kaki kembali ke arah pintu kelas.

"KIRANA! Dapet salam. Dari Agham." Ujar seorang cowo yang tak aku kenal.

"hah? Agham?" tanyaku ragu.

"iya Agham. Udah ya gue cuma mau nyampein itu aja." Ucapnya lalu berjalan meinggalkan kelasku.

"LO SIAPA?!" tanyaku setengah berteriak kepada cowo tadi. Namun, tak ada jawaban dari yang bersangkutan. Dengan tatapan bingung, aku menghampiri bangku Tedy yang melihatku berbicara dengan cowo tadi.

"Ted, lo tau tadi tuh cowo siapa?"

"siapa? Yang tadi nyampein salam Agham buat lo? Itu sohibnya. Namanya Mario." Jawabnya dilanjutkan dengan anggukan paham dariku.

"oke makasih Tedy." Ucapku dan melangkah menuju bangkuku.

Drrt.. drrt..

AghamLW : gausah lo pikirin omangan cowo td. Dia ngarang.

KiranaLW : hah? Mksd lo?

AghamLW : iya cowo yg td blg lo dpt slm dr gue, itu boong. Jgn prcaya.

KiranaLW : oh iya

Agak lama tidak ada guru yang masuk ke kelas kami. Akhirnya Nico dan Tino selaku ketua dan wakil ketua kelas mendatangi meja piket untuk menanyakan guru yang saat ini mengisi jam kelas kami. Di saat bersamaan, ketua kelas X-2 sedang berada di meja piket untuk menanyakan hal yang sama. Beruntunglah kami 4 jam pelajaran terakhir tidak ada guru. Dan juga tidak ada tugas dari guru yang bersangkutan. Yes!

Setelah pemberitahuan bahwa 4 jam pelajaran terakhir tidak masuk, kami semua sangatlah senang. Banyak yang berbincang dengan teman-teman yang lain, ada yang bermain game, dan bahkan ada yang tidur! Oh God! Aku hanya bisa terdiam melihat tingkah teman sekelasku.

Akhirnya aku memilih untuk mengeluarkan HP, headset, dan novel yang aku bawa. Dipasangnya headset di kupingku, memutar lagu dari playlist HP, serta membuka novel yang baru saja hari Minggu kemarin aku beli. Baru beberapa menit membaca novelku, HPku bergetar.

Drrt.. drrt..

Kamu nanti pulang sama siapa?

Sender : My Lovely Brother

Biasa sama Tanaya. Kenapa?

To : My Lovely Brother

Oh yaudah, aku mau jmpt Nilam dl. Kamu minta anter pak Tono ke toko ya, nnt mas kbrn ibu.

From : My Lovely Brother

Okslah.

To : My Lovely Brother

Aku melanjutkan membaca novel yang sempat ditutup sementara. Baru membaca 1 paragraf, HP ku berbunyi lagi.

Drrt.. drrt..

Aku mengabaikan getaran HP tersebut. Aku malas membuka pesan yang masuk entah sms, Line, WA, atau apapun itu. Sudah agak lama aku membaca, akhirnya kau membuka pesan yang masuk tadi.

Tanaya_gara : bee, gue ga bisa pulang bareng lo nnt. Mau jln sm Tamy. Gpp kan?

Oh baiklah! Jadi gue harus pulang sendirian? Hhh. Aku menarik nafas panjang.

KiranaLW : yaudh gpp kok. Gue sendiri aja. Jln kmn nnt?

Tanaya_gara : aaah elo lama bgt blsnya. Gue kira marah. Maaf banget ya bee. Mau ke DelJunct.

KiranaLW : oh oke.

Tanaya_gara : or, do u wanna join w/ us?

KiranaLW : no thanks. I've promise w/ ibu 4 deliver her cookies 2 the store. Have fun w/ Tamy!

Tanaya_gara : I'm so sorry bee

KiranaLW : no prob!

Tanaya_gara : don't think too much about us, please?

KiranaLW : no, I don't. I don't think that u r wanna leave me. I trust that 4ever and ever, ur my besties. Dan gue paham dgn sikap lo. Tenang aja ;)

Tanaya_gara : thanks ya buat pengertian lo! Lo bener2 my besties Kir!

Aku hanya tersenyum membalas pesan yang di kirim oleh Tanaya. Sedih? Jujur, ya. Tapi aku gak mau egois berfikir dia gak boleh berteman dengan yang lain. Cukup saat SMP aku lumayan mengekang dia untuk berteman dengan banyak orang. Sebenarnya alasanku adalah takut dia diperdaya oleh orang lain. Karena sifatnya yang terlalu open terhadap semua orang.

Lamunanku terhenti saat HPku bergetar.

AghamLW : jangan bengong lo nnt kesambet.

KiranaLW : mksd lo?

AghamLW : liat jendela deh

Aku langsung menengok ke arah jendela dan melihat Agham sedang tersenyum ke arah ku. Entah dia mau pergi kemana. Tapi tebakanku dia ingin ke kamar mandi. Karena arah kamar mandi melewati kelasku.

KiranaLW : lo ngintipin gue di kelas? Rajin amat. Ck.

Tak ada balasan darinya. Aku pun tak ingin memikirkan kenapa ia tidak membalas pesanku. Aku membuka kembali novel yang tadi sempat tertutup di meja. Dan mengganti lagu di playlist ku. Saat aku masih memegang HP, ada pesan yang masuk

AghamLW : tau aja sih lo. Haha

KiranaLW : gadanta lo ah.

AghamLW : gak balik sm Tanaya kan? Brg sm gue ya?

KiranaLW : tau drmn? Gue hrs lgsg balik

AghamLW : hmpir sekelas cewenya mau ke deljunct trmsk sohib lo. Tenang elah gue anterin lo ke rumah.

KiranaLW : okelah. Lumayan hemat uang ongkos. Haha

AghamLW : nanti gue tunggu di parkiran ya.

KiranaLW : ga enak ah kalo di parkiran. Gue tunggu di halte depan aja ya. Jrg anak budas yg di situ.

AghamLW : ok. See yaa, beib.

'What?! Beib?' Pekikku dalam hati. Ah udah gila kayanya nihorang. Dia belum kenal aku siapa. Tapi yasudahlah.

Pesan TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang