(Tanaya PoV)
Kejadian senyam-senyumnya Kirana di kantin membuat gue berfikir 'apa mungkin Agham yang nge Line Kirana? Apa Agham suka sama Kirana? Oh God! Mikir apa sih gue!' pekik gue dalam hati.
"heh, tadi gue udah sampein salam lo buat doi" ucap Mario teman sebangku Agham saat sampai di mejanya.
"maksud lo?" tanya cowo itu.
"iya, tadi gue lewat kelas sebelah, gue liat Kirana dan gue sampein aja salam lo buat dia." Ujarnya sambil cengengesan.
"ah gila lo!" jawab cowo tadi.
'Kirana dapet salam dari Agham? Berarti yang tadi chat sama Kirana bukan Agham? Lah terus siapa?' pikiran gue melambung kemana-mana saat mendengar ucapan Mario terhadap Agham. Diky yang sebelumnya keluar kelas untuk menghampiri meja piket sudah kembali. Dia mengatakan bahwa tidak ada guru sampai jam pelajaran terakhir. Tiba-tiba Tamy datang menghampiri meja gue.
"Nay, nanti mau ke deljunct gak?" tanyanya.
"siapa aja? Kalo banyak yang ikut ayo aja." Jawab gue tanpa memikirkan apakah Kirana marah dengan keputusan gue ini.
"hampir sekelas cewnya ikut. Kalo yang cowo, ada sih yang ikutan tapi gak banyak. Jadi lo ikut nih ya?" tanyanya kembali.
"oke gue ikut." Jawab gue yakin. Sesegera mungkin gue mengambil HP di dalam tas untuk memberitahukan Kirana bahwa hari ini kita tidak pulang bersama.
Tanaya_gara : bee, gue ga bisa pulang bareng lo nnt. Mau jln sm Tamy. Gpp kan?
Cukup lama tak ada balasan darinya. Atau mungkin dia marah sama gue gara-gara gue gak pulang bareng dia? Apa harus kejadian saaat SMP terulang lagi gara-gara gue keasikan main dengan teman baru gue dan melupakan dia hampir sebulan? Ah pikiran gue sudah mulai memikirkan hal yang tidak-tidak.
KiranaLW : yaudh gpp kok. Gue sendiri aja. Jln kmn nnt?
Tanaya_gara : aaah elo lama bgt blsnya. Gue kira marah. Maaf banget ya bee. Mau ke DelJunct.
KiranaLW : oh oke.
Tanaya_gara : or, do u wanna join w/ us?
KiranaLW : no thanks. I've promise w/ ibu 4 deliver her cookies 2 the store. Have fun w/ Tamy!
Tanaya_gara : I'm so sorry bee
KiranaLW : no prob!
Tanaya_gara : don't think too much about us, please?
KiranaLW : no, I don't. I don't think that u r wanna leave me. I trust that 4ever and ever, ur my besties. Dan gue paham dgn sikap lo. Tenang aja ;)
Tanaya_gara : thanks ya buat pengertian lo! Lo bener2 my besties Kir!
Pesan terakhir dari gue cuma di baca sama dia. Ya, baiklah gue paham, dia ngerasa kecewa dengan gue, tapi masa iya gue cuma kenal sama dia doang? Kan gak mungkin. Gue harus cari teman lain. Tapi, beruntungnya gue punya sahabat seperti Kirana, dia memaklumi apapun sikap dan tindakan gue. Ya, bisa gue bilang, dia lebih dewasa daripada gue. Dan itulah yang membuat gue nyaman bertahun-tahun bersahabat dengan dia.
Daripada gue memikirkan hal aneh, lebih baik gue berbincang dengan teman-teman yang lain. Saat aku berbincang dengan teman-teman sekelasku, aku melihat Agham berjalan keluar bersama Mario. 'mau kemana dia? Apa dia mau melihat Kirana?' ujarku dalam hati. 'ah apaan lagi sih lo! Mulai ngaco lagi kan ah. Udah lah gausah di pikirin!' pekikku kesal dalam hati. Tanpa sadar, ekspresi muka gue berubah dan membuat teman-teman gue bingung.
"lo kenapa Nay?" tanya Edel.
"hah? Gak apa-apa kok." Jawab gue sambil menapilkan senyuman terbaik gue.
"eh iya, gimana sih kok lo sama sahabat lo bisa jadi most wanted girl di sekolah?" tanya Edel.
"masa sih? Gue ga ada daya tarik apa-apa deh kayanya. Begitu juga Kirana. Kita Cuma bersikap natural like who we are aja. Gausah keseringan pake topeng kalo di dunia luar." Saat tengah berbincang dengan yang lain, HP gue bergetar menandakan pesan masuk.
Nay, pulang bareng Kirana gak?
From : Mas Nizar
Engga mas, aku ada janji. Knp emg?
To : Mas Nizar
Oh okelah.
From : Mas Nizar
"siapa Nay? Cowo lo?" tanya Kinar.
"haha, cowo gue? Jombs kali gue" jawab gue singkat.
"serius lo jombs? Emang di SMP ga ada yang incer apa? Emang dulu lo ga most wanted girl gitu?" tanya Tamy tak percaya.
"gue sama Kirana dari dulu udah most wanted girl, tapi gue sempet ngerasain sakit hati di duain jadi yaudahlah gue males buat pacaran dulu." Ujar gue dengan nada datar.
"Kirana punya cowo?" tanya Kinar seketika.
"engga. Dia belumpernah pacaran. Masih takut sama masa lalu sepertinya." Jawabku seperlunya. Danobrolan kami berlanjut sampai hampir bel pulang.
setalah bel pulang berbunyi, gue dan teman-teman yang lain segera meninggalkan ruang kelas dan berangkat menuju DelJunct.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan Terakhir
Teen FictionKirana, sahabat terbaik Tanaya harus mendapat cobaan-yang cukup- berat. Segala cara ia lakukan demi sahabatnya tersebut tanpa kenal kata menyerah. Akan tetapi, takdir berkata lain. Keadaan kini berbalik kepada Tanaya. Apa yang harus diperbuat Tanaya...