Typo Everywhere.
***
"Jadi ini semua akal akalan kak Leo?" tanya Lenya pada Leo, Kaila, dan Alena yang tengah duduk pada meja berbentuk lingkaran.
"Hehe iya soalnya kami bingung buat nyatuin kalian, jadi aku nyuruh produser itu nawarin kontrak buat Adrian." jelas Leo.
"Kalau yang aku diculik?" tanya Lenya.
"Yang itu kami bener-bener engga tahu Leny, penculik itu lagi di introgasi sama polisi tapi tetep tutup mulut." jelas Kaila.
"Tapi tenang saja Leny, ini semua demi masa depan kamu adik ipar." ucap Leo sambil memegang pundak Lenya.
Lenya tersenyum ramah, ia menggendong Alena dan membawanya pergi dari sana.
"Jadi sekarang aku engga manggil bibi Lenya lagi dong." kata Alena, "tapi manggil mama!"
Lenya tertawa Alena langsung di rebut oleh Adrian. Lenya melotot tak suka saat Adrian mengambil Alena darinya. Adrian menciumi Alena tanpa memperdulikan Lenya yang ada di sampingnya.
"Dasar perebut!" teriak Lenya.
Adrian mendekatkan wajahnya pada Lenya, "perebut tapi suka 'kan?"
"Enggak!" teriak Lenya dan langsung pergi dari sana.
"Lenyaaaaaaaa!"
Lenya berbalik ketika namanya di sebut. Elsa, Keren dan Relya ada di sana. Mereka langsung memeluk Lenya. Menumpahkan rasa rindu mereka yang sudah beberapa tahun ini tidak ketemu.
"Sumpah gua engga nyangka bakal ketemu kalian lagi. Kangen banget!" pekik Keren. Mereka langsung duduk di salah satu meja berbentuk lingkaran yang nampak kosong.
"Lu tuh Ker yang susah dihubungi, mumpung punya suami bule jadi lupa huuu." ledek Elsa.
"Hihi beginilah, gua harus ikut suami. Kalau gua kaga tinggal di amrik nanti suami gua kecantol cewek bule." jawab Keren.
"Yah namanya juga cewek. Harus ikut suami. Aku mah gimana suami aja." ucap Lenya.
Keren dan Elsa menatap Lenya tak percaya.
"Beneran ini? Lenya ngomong aku kamu? Sumpah?" pekik Keren.
"Leny, lu kesambet apaan?!" timpal Elsa.
"Iyalah, kan udah gede, udah dewasa, udah nikah lagi, jadi harus sopan wkwk." ucap Relya.
"Ah gua juga sih, udah mulai sopan dikit. Tapi bolehlah kalau sama temen sendiri 'kan?" tanya Keren. "Um gua bela belain loh ngunjungi pernikahan li soalnya pengen reuni. Sayangnya pas gua nikah lu ngga ke gua."
"Tahulah kan dulu aku masih takut ketemu Adrian." jawab Lenya.
Seorang pembaca acara memberitahu kalau acara dansa akan dimulai, kerpet merah berbentuk lingkaran yang berada di tengah-tengah meja tamu dan dihadapan tempat duduk pengantin telah dipenuhi oleh beberapa pasangan.
"Ahh pengen dansaaa, gua mau nyamperin bebeb gua dulu ya. Dahh!" pamit Keren. Mereka bertiga terus memperhatikan Keren.
"Uh bener bener bule anjir!" pekik Lenya.
"Elsa."
Mereka bertiga menatap Lion yang menghampiri mereka.
"Gua pamit ya, daaa! Relya kapan nyusul nih? Wkwk." Pamit Elsa. Elsa merangkul Lion dan pergi meninggalkan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Dear Mantan: Cinta Butuh Kepastian [END]
Fiksi UmumSeri 2 dari Dear Mantan. Rilis: 15 januari 2016 - 2 juli 2016 *** Setelah beberapa tahun tidak ketemu dan sempat lost contac akhirnya Lenya dan Adrian bertemu kembali. Tapi kenapa anak kecil perempuan itu memanggil Adrian 'papa'? *** Baca cerita cin...