P7

2.4K 175 3
                                    

Keesokan harinya

Tok tok tok

"(Namm..), lo udah selesai belom? Aldi udah ngejemput nih. Lonya juga belom sarapan. Ayoo!" Teriak Salsha dari luar kamar (Namakamu).

"Iyaa. Ini gue selesai kok"

(Namakamu) pun keluar dari kamarnya.

"Yuk!" Ucap (Namakamu).

"Lo gak sarapan dulu?" Tanya Salsha.

"Gak usah. Gue bisa makan di kampus. Kasian pacar lo udah nunggu" jawab (Namakamu) dengan senyumnya.

"Serius?"

"Iya. Gue serius" jawab (Namakamu) dengan nada serius.

"Ya udah. Kuy, kebawah"

(Namakamu) dan Salsha pun berjalan beriringan menuju ruang makan yang dimana disitu ada kedua ortu mereka, Linda dan Tarra. Dan juga adiknya, Fikih. Sesampainya di ruang makan, mereka pun berpamitan.

"Ma, Pa, (Namakamu) sama Salsha berangkat ya" ucap (Namakamu) sambil mendekati kedua ortunya tersebut.

"Lah, gak sarapan dulu? Nanti kamu kelaperan lho" tanya Linda--mama-- kepada (Namakamu).

"Aku sarapan di kampus aja, Ma. Salsha nanti malah telat kan kasian" jawab (Namakamu).

"Ya udah. Berangkat gih. Yang pinter belajarnya"

"Iya, Ma. (Namakamu) berangkat dulu" ucap (Namakamu) sambil menyalimi Linda--Mama--. Lalu lanjut menyalimi Tarra--Papa--.
"Berangkat, Pa"

"Salsha juga berangkat ya, Ma, Pa" ucap Salsha sambil menyalimi kedua tangan Linda dan Tarra secara bergantian.

"Kakaakk.. Pikih mau itut" rengek adik kecil (Namakamu) dan Salsha.

"Kakak mau sekolah, Fikih. Fikih dirumah sama Mama aja ya" ucap (Namakamu) sambil mengusap puncak kepala adiknya tersebut.

"Uuu.. Pikih mau ituutt. Pikih bocan di lumahh" rengek Fikih lagi.

"Fikih di rumah aja. Kak Salsha janji deh. Setelah pulang sekolah, kakak bakal ngasih kamu coklat. Fikih mau coklat?" Ucap Salsha yang diakhiri pertanyaan tentang makanan kesukaannya. Ya, coklat.

"Oklat?" Tanya Fikih dengan cadelnya. Salsha membalasnya dengan anggukan.

"Aaaa... Pikih mau oklaatt. Pikih mauu" ucap Fikih dengan senyum sumringahnya sambil bertepuk tangan senang.

"Makanya, Fikih di rumah aja ya sama Mama. Nanti kakak beliin. Oke?" Ucap (Namakamu) sambil mengacungkan jari jempolnya.

"Oteee" balas Fikih mengacungkan jempolnya juga.

"Uuhh. Gemes!" Geram Salsha sambil mencubit pipi adiknya tersebut. Fikih hanya terkekeh mendapat perlakuan itu.

"Ya udah, kita berangkat dulu, Ma, Pa"

(Namakmu) dan Salsha pun berjalan keluar rumah dan langsung menyamperin Aldi di mobilnya.

****

Sesampainya di mobil Aldi.

"Hai, Aldi" sapa Salsha yang baru saja masuk dan duduk di kursi penumpang sebelah Aldi.

"Hai juga. Udah siap?" Balas Aldi.

"Udah. Yuk, berangkat"

Dan Aldi pun melajukan mobilnya dengan kecepatan normal.

'Gue kangen posisi gue yang Salsha keduduki sekarang' batin (Namakamu).

Jika kalian tau, (Namakamu) sebenarnya tidak mau ikut berbarengan dengan Salsha dan Aldi. Tapi karena mobil Salsha yang sedang rusak dan memang (Namakamu) belum hafal jalan menuju kampus. Jadi terpaksa (Namakamu) menerima paksaan Salsha agar ikut dengan mereka berdua. Dan sekarang, (Namakamu) malah melamun memflashback masa lalunya dengan Aldi di mobil ini. Ya, dia kangen dengan masa-masa indah mereka dulu.

My Ex Boyfriend - Twins StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang