Part 8

1K 56 11
                                    

Terimakasih karena udah mau nunggu lanjutannya.

Walaupun jujur aja author sempet maju-mundur untuk nulis kelanjutannya setelah berita Kaistal dating kemarin, karena author Minstal shipper. Tapi aku nggak ada niatan ngebash Kaistal kok.

Tapi setelah ngebaca postingan raenaya eonni di https://raenayaworld.wordpress.com/2016/04/01/what-should-i-do/ author jadi ada semangat untuk ngelanjutin. Oh iya, dibaca ya FF minstal di wordpressnya dia. Bagus-bagus loh :)

Selamat membaca part 8! Jangan lupa tinggalkan saran :)

*************

Author POV

Krystal melempar senyum tipis begitu melihat Chanyeol yang sudah duduk di sudut Cafe. Chanyeol yang masih lengkap memakai jas dokternya melambaikan tangan pada Krystal. Chanyeol memang mengajak Krystal bertemu setelah jam praktek mereka usai.

"Annyeong." Sapa Chanyeol dengan senyum manisnya, yang sanggup membuat banyak wanita terpesona.

Krystal duduk berseberangan dengan Chanyeol. Ia hanya sanggup terkekeh mendengar sapaan Chanyeol. Jika saja ia bertemu Chanyeol terlebih dahulu dibandingkan Minho dan Kai, mungkin Krystal akan memilih Chanyeol.

"Waeyo? Tidak biasanya kau mengajakku makan siang." Tanya Krystal penasaran.

"Ingin memesan apa?" Tanya Chanyeol berbasa-basi, mengalihkan pertanyaan Krystal.

Krystal melihat sebentar buku menu yang diberikan pelayan sebelum memesan makanannya. Begitu juga dengan Chanyeol. Tak lama, makanan yang mereka pesan tiba di hadapan mereka.

"Selamat makan." Ucap Chanyeol sebelum menyantap makanannya. Krystal menganggukkan kepalanya. Sejujurnya, ia tidak lapar. Ia hanya tidak sanggup menolak tawaran sunbaenya. Itu sebabnya ia hanya memesan satu porsi panna cotta.

Setelah selesai makan, Chanyeol mengeluarkan dua buah map dari tasnya. Chanyeol mengaduk-aduk lemon tea dihadapannya sambil menerawang. "Sebenarnya ada tawaran beasiswa untuk melanjutkan spesialisasimu."

Krystal membulatkan matanya. Beasiswa, Chanyeol bilang? Krystal yang notabenenya memiliki suami seorang CEO perusahaan terbesar di Korea pun masih mengharapkan beasiswa untuk melanjutkan spesialisasinya. Terlebih, ia tidak pernah menggunakan uang bulanan yang Minho berikan padanya.

"Spesialisasi hanya selama 3 tahun. Bukankah sangat menarik, Krystal-ah?" Tanya Chanyeol sambil menatap Krystal.

Krystal yang tergiur dengan ucapan Chanyeol pun menganggukkan kepalanya, menyetujui ucapan Chanyeol. "Tetapi kau harus meninggalkan Korea selama beberapa saat."

"Mwo?"

"Beasiswa itu untuk melanjutkan spesialisasimu di London."

Krystal menyandarkan tubuhnya pada kursi. Ia sangat ingin mendapatkan gelar sebagai Dokter Spesialis Anak. Tetapi untuk meninggalkan Korea selama 3 tahun sepertinya ia tidak bisa. Bukankah ia harus melahirkan seorang anak untuk Minho dalam waktu 2 tahun ini?

"Aku tidak bisa." lirih Krystal.

Chanyeol tertawa paksa. "Arraseo. Pasti berat meninggalkan suamimu selama 3 tahun. Aku juga berat meninggalkan Baekhyun."

Byun Baekhyun. Seorang model yang dipacari Chanyeol selama beberapa bulan terakhir.

Chanyeol menyodorkan sebuah map kepada Krystal. "Ini jika kau berubah pikiran. Aku akan membicarakannya dulu pada Baekhyun."

Krystal menatap map di depannya dengan bingung. Map yang berada di hadapannya sama dengan map yang berada di genggaman Chanyeol. "Kalau kau berubah pikiran, hubungi aku." Ucap Chanyeol sebelum beranjak dari kursinya.

Choose... HimWhere stories live. Discover now