*Normal Pov*
Rose menghela nafas begitu dia keluar dari salah satu gedung agensi yang menangani novel buatannya, soalnya dia habis berdebat panjang dengan sang manager yang untungnya sih bisa diselesaikan dengan baik.
"Aku baru sadar kalau aku berdebat sampai sore gini, mana mobilku masih dibawa Uta lagi, hah ini bencana, apa aku mampir dulu ya ke Anteiku." Gumam Rose begitu matanya menatap kearah café Anteiku yang berjarak hanya beberapa meter dari tempatnya berdiri.
"Kenapa tidak, toh aku bisa sekalian mendinginkan kepala."
Rose pun berjalan menuju Anteiku, begitu dia masuk kedalam, aroma khas kopi langsung tercium diindra penciumanya, serta suara sapaan selamat datang juga terdengar dari salah satu karyawan yang kebetulan dia kenal, tapi dia tak melihat Touka dimanapun.
"Rose-san kamu datang?." Sapa Kaneki mendekat kearah Rose disertai sebuah senyuman.
"Hai, entah kenapa kakiku membawaku kesini, oh ya Kaneki-kun tolong pesan yang kayak biasa ya, tapi kali ini cappucino nya dikasih es, aku ingin mendinginkan kepala."
"Em baiklah."
Begitu Kaneki pergi, Rose segera mengeluarkan notebook putihnya berniat ingin menyelesaikan novelnya. Tapi entah kenapa pandangannya tertuju pada seorang gadis kecil bersurai coklat pendek yang duduk didepannya sedang memandang kearah jendela dengan pandangan sendu, rose langsung bisa menebak kalau gadis itu sedang ada masalah, tapi raut wajahnya entah kenapa mengingatkan pada dirinya dulu saat Rose kehilangan orang yang sangat berharga baginya. Tanpa sadar dia menutup notebooknya dan berjalan kearah gadis itu.
"Ano boleh aku duduk disini?." Tanya Rose tersenyum ramah pada gadis tersebut yang sempat terkejut dengan kemunculan Rose.
Gadis itu hanya menjawab dengan anggukan kepala mempersilahkan Rose untuk duduk didepannya.
"Terima kasih, aku lihat kamu sendirian disini, apa sedang menunggu seseorang?."
Gadis itu tidak menjawab dan hanya menundukan kepalanya."A-ano, okaasan mengatakan kalau aku tidak boleh berbicara dengan orang asing." Jawab gadis itu yang direspon senyuman oleh Rose. Diapun lantas mengelus surai gadis itu pelan masih dengan senyuman menghiasi wajahnya.
"Gadis yang pintar, kalau begitu biar aku memperkenalkan diriku, namaku Akatsuki Rose, kalau kamu siapa?."
"Fu-Fueguchi Hinami desu." Jawab Hinami masih menundukan kepalanya.
Rose sempat terkejut mendengar jawaban dari Hinami, tapi segera digantikan senyuman olehnya.
"Hinami kah?, nama yang cantik seperti orangnya, boleh aku memanggilmu Hinachan?, sebagai gantinya kamu bisa memanggilku Rose."
"Ha-hai Rose-san." Kali ini Hinami memberanikan dirinya untuk menatap kearah Rose yang masih tersenyum kearahnya, entah kenapa senyuman Rose membuatnya ingin tersenyum, juga sentuhan Rose tadi mengingatkannya dengan sentuhan dari ibunya.
"Ini pesananmu Rose-san." Ucap Kaneki meletakan segelas es cappuccino ditambah strawberry shortcake dimeja.
"Terima kasih, oh ya Kaneki-kun mau menemaniku sebentar?, lagian hari ini gak terlalu banyak pengunjung kan?." Pinta Rose yang segera dituruti oleh Kaneki. Dia duduk di kursi antara mereka berdua, sementara Rose meminum cappuccino miliknya.
"Oh ya, apa Hinachan itu gadis yang kamu ceritakan tadi malam?." Tanya Rose to the poin yang sempat membuat Kaneki gelagapan sedangkan Hinami memasang wajah tanda tanya.
"Eh Rose-san kenal oniichan?."
"Ya kami satu kampus dan satu kelas juga."
"Begitu ya, memangnya oniichan bercerita apa?."
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire X Ghoul (I)
FanfictionApa kalian percaya pada makluk-makluk mistik?. Penyihir, peri, vampire, demon, ghoul dan teman-temannya. Mungkin sebagian dari kalian tidak mempercayainya. Tapi aku percaya kok kalau mereka itu ada. Karena aku salah satu dari mereka.