Yang Kim Rasakan

4 1 0
                                    

Kim Hyungsoo
     Aufa mauliasyifa. Ada apa dengan keadaanmu saat ini ? Kau tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Apakah ini karena ku ? Apakah ini kesalahan ku ? Tolonglah bangun ufa, ufa disini ada aku, dan orang tua mu menantikan kebangunanmu. Kami sayang padamu. Aku mohon bangun dan cerialah seperti dahulu.

    Kejadian itu, aku tidak tahu pasti apa yang ufa alami. Aku rasa selama ini dia tidak pernah seperti itu, dia tidak pernah terbaring lemah diatas kasur yang penuh dengan selang dan infusan itu. Aku rasa selama ini dia selalu baik baik saja. Tapi mengapa ? Mengapa ?? Mengapa sekarang disaat aku melakukan langkah awal untuk benar benar bersamanya itu dia langsung tertidur seperti ini.  Mengapaaaaaa!!!!! Oh Tuhan apakah ini kesalahanku ?? Tolong bangunkanlah dia Tuhan. Aku tidak ingin melihatnya terbaring lemah tak berdaya seperti ini aku tidak ingin ditinggalkan olehnya, aku tidak ingin melihat ayah ibu bersedih karenanya. Aku mengkhawatirkan semuanya. "Ufa, tolong bangunlah dalam komamu ini. Aku sangat merindukanmu. Beberapa hari lagi kita akan menjalankan ujian untuk kelulusan. Tolong bangunlah ufa. Aku merasa kesepian yang teramat dalam tanpa keceriaanmu itu."

    Semenjak kejadian itu, entah mengapa ufa tiba tiba mengalami koma begitu saja. Sungguh aku sangat berprihatin. Dan yang menyedihkan lagi dia mengalami koma cukup lama, yaitu 6 bulan lamanya.
Sungguh, setiap hari aku dan orang tuanya selalu ada dirumah sakit untuk menemuinya walaupun dia tidak mengetahuinya. Kami selalu mendoakannya dan sungguh sedih, orang tua ufa selalu menangis terus mererus meratapi kenyataan yang harus dialami ini.
"Ufa, anakku sayang.. Bangun nak, ibu ayah dan kim ada disini buat kamu sayangg.. Bangunlah sayang kami menyayangimu ufa. Bangun ufaa.. Bangunn.." ibu selalu mengucapkan kalimat itu setiap harinya. Memang, kanker yang diidap ufa semakin parah dan terus menggerogoti tubuhnya. Aku selalu melamun dan menangis. Aku sedih karena semua ini. Aku tidak ingin kehilangan nya. Aku sangat sayang padanya.
Di sela sela kesedihan kami akupun berkata.
"Ayah, ibu. Aku pengen minta izin lagi ." ucapku.

"Kim ? Minta izin apa kim ? Ibu mohon jangan kamu meminta izin untuk meninggalkan aufa dan kita."

"Tidak ibu, kim berpikir kalo bagaimana kalo kim menikahi ufa aja pas kita udah lulus sma nanti. Kim gamau nunda-nunda lagi, sebelum terlambat, kanker ufa semakin menyebar dan parah. Kim takut kalo nanti gakan ada yang donorin kedua paru-parunya buat ufa. kim pengen nikahin aufa kalo udah lulus nanti dan kalo ufa udah sadarkan diri. Kim sayang sama ufa."

"Hah ? Bener ? Tapi gimana sama sekolah kamu nanti ? Kamu enggak akan nerusin kuliah atau kerja ?" tanya ibu ter kaget kaget.

" kim bakalan kuliah sambil kerja dan nikah sama ufa. Kim pengen nikahin ufa sebelum terlambat. Ibu ayah." ucapku memohon

"Yaudah kalo kitumah ayah jeng ibu restuin. Tapi tolong jagain ufa ya kim. Ayah memohon sama kim. Dan semoga kim bisa ngagantikeun ayah sebagai suaminya nanti."

"Iya ayah ibu, kim bakalan berusaha dan terus jagain ufa. Kim janji." ucapku

    Kurang lebih seperti itulah obrolan ku dengan orang tua ufa untuk meminta izin menikahinya saat sudah lulus nanti.

Tidak terasa, 6 bulan lebih 5 hari sudah berlalu. Kau masih saja sama. Terbaring di atas kasur yang dipenuhi dengan selang dan tabung oksigen itu.
Hari ini, selama 4 hari kedepan kita seharusnya melaksanakan ujian untuk kelulusan. Namun, sekarang hanyalah aku yang melaluinya. Ufa, tolonglah doakan aku agar lulus dan kita akan menikah dengan segera. Aku yakin, kamu pasti dapat sadarkan diri dan aku yakin kita dapat melangsungkan pernikahan dengan secepat mungkin.

Satu hari berlalu..
.
.
.
Dua hari berlalu..
.
.
.
Tiga hari berlalu..
.
.
.
Empat hari berlalu..
.
.
.
Kau masih saja terbaring disana tanpa senyuman dan tanpa tatapan. Padahal, ujian sudah selesai. Kau masih saja terus seperti itu tanpa ada perkembangan. Ufa, aku mohon bangunlah, sadarlah, bangunlah ufa bangunn.. Aku tidak bisa hidup tanpamu ufa. Kau harus bangun dan melaksanakan ujian susulan agar kita dapat sesegera untuk menikah.

" Tanpamu hiduku terasa hampa tak bernyawa. Aku mohon, kembalilah dan kita jalani hidup untuk terus bersama. Aku menyayangimu tanpa hal yang terpaksa, jadi aku mohon kembalilah dan terus bersama."
   

Sacrifice LivingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang