Part 8

2.1K 130 9
                                    

#Annora's POV#

"Oh. Ya udah. Gue pulang duluan ya, An." Raka menstarter motornya, lalu melesat pergi.

"Untung Raka udah pulang." Aku menghembuskan napas lega. Raka sudah tidak terlihat lagi.
Aku mengalihkan pandanganku ke arah Aldo. "Lo ngapain disini, Do?" Aldo cengengesan.

"Males sekolah, Ra. Akhirnya gue kesini deh. Eh, taunya malah liat orang pacaran."

Jitakanku mendarat mulus di kepalanya. "Sakit tau, Ra!" ringis Aldo sambil mengelus kepalanya yang menjadi korban jitakanku.

"Bodo amat." Aku memutar bola mata. "Eh, Do. Anterin gue pulang!" Aku ingat tadi pagi Thea ingin menjemputku saat pulang. Tapi toh, aku sudah pulang, jadi lebih baik aku segera ke rumah sekarang.

"Ogah ah, lo mah jahat sama gue."

Aku mendelik. "Anterin sekarang!"

Aldo mendengus. "Iya-iya, bentar gue ambil kunci." Aldo lalu masuk ke dalam markas.

"Yok!" Aldo keluar, menuju ke motornya yang ternyata tersembunyi di balik semak semak. Pantas saja aku tidak melihatnya tadi.

***

"Thea mana ya, Do?" Aku celingukan untuk mencari mobil Thea.

Aldo malah tertawa. Aku menatapnya heran.

"Napa lo, Do? Kesambet?"

"Lo oon, pikun, atau gimana, Ra?" Aku menyentil dahi Aldo.

"Bukan semua. Thea mana?"

"Sekarang coba lo liat jam. Jam berapa?"

"Jam 11.20 emang kenapa?" Aldo tertawa lagi. "Kenapa sih Do?" tanyaku yang mulai geregetan.


"Lo nggak nyadar ya? Lo itu bolos, Ra. Ya nggak mungkin lah Thea udah pulang." Oh iya, aku lupa kalau aku bolos tadi. Ya sudahlah, lebih baik aku masuk ke rumah saja.

"Loh? Ra, masa lo tinggal gue gitu aja sih?" teriak Aldo yang terdengar seperti rengekan. Aku berbalik dan menatap Aldo dengan datar. "Lo nggak ucapin hati-hati atau yang lain gitu?" Aku hanya memutar bola mata dan kembali berbalik, lalu masuk ke dalam rumah. 

Aku membuka pintu rumah dan berjalan menuju tangga untuk sampai ke kamar.

"Kalo masuk rumah tuh salam," celetuk seorang wanita, yang aku yakini adalah Mama saat aku menginjak anak tangga.

Menghembuskan napas, aku berbalik dan menemukan Mama yang sedang duduk santai di sofa. "Assalamualaikum, Ma."

"Wa'alaikumsalam," sahut Mama. Mama tampak memperhatikan penampilanku. "Lo bolos? Ngapain bolos? Terus itu baju siapa? Kok kebesaran?"

"Satu-satu, Ma." Aku mendengus. "Tadi baju Nora kotor, terus dipinjemin sama temen," jawabku singkat yang hanya direspon Mama oleh anggukan tanda mengerti.

Aku meneruskan perjalananku menuju kamar. Aku meletakkan tasku di bawah meja belajar, lalu berjalan menuju walk in closet untuk berganti pakaian. 

Setelah berganti, aku berjalan kembali ke meja belajar untuk mengambil ponselku yang tadi aku masukkan ke dalam tas. Aku berjalan menuju kasur dan duduk disana. Aku menyalakan ponsel dan membuka aplikasi chat sejuta umat, Line.

TS [1]: Twin BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang