Prolog

162 3 0
                                    

" Selamat kepada... Marille Keiko. "

"Ma, Keiko menang lagi juara foto modelnya. "
"Selamat ya, anak mama yang cantik."

###

"Keiko, kita turun di taman dulu ya... Mama mau bertemu teman mama di dekat taman itu."

Keiko hanya mengangguk lalu berlari menuju ayunan biru di taman.

"Tamannya cantik, Keiko senang, Keiko senang.. Hahaha"
"Aawww..."
Batu kecil mengenai kepala Keiko

"Hahaha.. orang gila ..." ejek anak laki laki yang umurnya juga sekitar umur Keiko , mungkin 6 tahun juga.

"Kamu jahat ... Keiko tidak gila."

"Hmmm... kalo ga gila , kenapa ngomong sendiri?"

"Keiko kan bicara sama teman Keiko."

"Siapa temanmu itu ?"

"Diri Keiko sendiri. Kata mama , supaya tidak kesepian , bicara saja sama diri sendiri, pasti tidak kesepian."

"Bilang saja kamu tidak punya teman."

"Keiko punya banyak teman."

"Siapa?"

"Pohon, bunga , langit , awan , banyak kan."

"Hahaha ... gila beneran. Teman itu harus orang , bisa diajak bicara , bisa diajak bermain."

"Itu yang namanya teman ya?"

'Cewe yang aneh.' Ucap anak laki laki itu di dalam hati.

"Keiko tidak punya teman seperti itu."

Anak laki laki itu menarik tangan Keiko , lalu menjabatnya.

"Kenneth Laice , temanmu yang bisa bicara, suka bermain basket , 6 tahun." Ucapnya dengan gaya sombong.

Keiko pun tertawa. " Marille Keiko. Senang berteman , 6 tahun."

Keduanya pun tertawa bersama.

"Keiko , ayo pulang ... ayo kemari nak" teriak Mama

"Keiko pergi ya , dadah Kenneth."ucapnya sambil berlari menuju Mama.

Kenneth hanya melihat Keiko berlari.
" Dia teman pertamaku juga. Semoga kami bertemu lagi."

I Have YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang