"Selamat Marille, perkembangan yang sangat pesat. Sebentar lagi kamu akan sembuh dari phobia kamu."
Dasar penipu! Nggak akan sembuh ...
"Wahh.. bagus dong dok. Kalau begitu mulai besok saya ngga berobat kesini lagi ya."
"Lah kenapa? Kan tinggal dikit lagi uda sembuh."
"Dokter kira saya anak kecil? Saya tau kalau saya sembuh atau tidak. Keadaan saya sekarang ini tidak ada perkembangan. Sama sekali tidak ada."
Aku langsung saja berjalan keluar pintu.
Haduh...sudah 3 dokter yang mencoba mengobati Thallasophobia-ku (phobia terhadap lautan ). Tapi satupun tidak ada yang cocok. Please ... semoga aku ketemu dokter yang pas."Triing..."
My hottest baby
"Untung dia meneleponku."
Ya ... dia moodbooster ku.
--"Morning my cutest panda...where are you now?"
"Stop... itu sangat menjijikkan...Aku lagi di RS.Triaksa ."
"Wait there..."
"No..no.. ga usah.. aku bisa sendiri."
"Udahla ... wait for me yaa.. bye.."
--
Memang sampai sekarang hanya dia yang bisa buat aku tertawa.Tiba tiba langit mendung, pertanda akan turunnya hujan...
Aku segera menyiapkan payung hitam yang ada di dalam tas. Aku sangat benci hujan. Bukan berarti karena aku phobia laut jadi aku takut akan semua yang berhubungan dengan air. Tapi aku ngga suka aja sama hujan.
"Sorry... I'm late "
"No, you're not. Ayo kita pergi, sebentar lagi hujan. You know what I mean , right ?"
Jordan Derrecson, my boy----friend , maksudnya teman cowok bukan pacar.
Hahaha... dia adalah teman terdekatku.
Dia langsung membukakan pintu mobilnya dan segera mengantarku ke apartement ku.
"Gimana phobianya?"
"Seperti biasa... semalam Tiana mengajakku ke suatu tempat , katanya surprise, ternyata pantai. Aku sangat terkejut."
"Dia belum tau phobiamu?"
"Yes... untung aku langsung bilang ke dia sebelum kami mendekati pantai. Dia pasti kecewa."
"It's not your fault, darl."ucap Jordan sambil mengelus rambutku dan menarik kepalaku ke dadanya.
"Thanks Jor..."
###
" okay, kita sudah sampai... Mau diantar sampai kamarmu ?"
"No. Gaperlu kok. Titip salam buat tante Diandra ya. Bye."
Aku melambaikan tanganku dan menunggu hingga mobilnya mulai hilang dari pandanganku.
Aku langsung menuju lift .
"Hmm... lantai 18..."
"Heyy... wait..." teriak seorang lelaki muda.
" Aku juga mau naik lift.""Owwhh... maaf... silahkan tekan tombol lantai kamar kamu."
Sepertinya dia orang baru. Dia bingung dan mulai menerka nerka angka pada tombol lift yang akan ditekan.
"Bisa saya bantu?"ucapku ingin membantu.
"Hmm ya... aku penghuni baru kamar nomor 189."
"Wahh.. berarti sebelah kamar saya. Kita sama. Kamu tidak perlu menekan tombol lagi. Saya sudah tekan lantai 18."
"Terimakasih... Ken."ucapnya sambil menjabat tanganku tiba tiba.
"Ah ya kita harus kenalan. Nama saya Marille ... Marille Keiko."
"Tingg... Floor number 18."suara dari lift menyadarkan kami.
"Kamar kamu diujung itu. Silahkan."
"Thanks... semoga kita bisa lebih sering bertemu ya."ucapnya sambil menunjukkan senyum manisnya lalu pergi meninggalkanku.
"Dasar.. ga gentle. Kan searah , kenapa ga ngajak jalan bareng huh.."bisikku.
Tiba-tiba...
"Kita searah, kan? Ayo bareng."
Okay... dia ini peramal
Ralat ...ralat... dia gentle hehehe.####################
Guys....
Gimana story nya?
Give comment and vote dong.
Oh ya
...Foto yang di atas itu JORDAN DERRECSON.
Okay... wait for another chapter ya
.......
KAMU SEDANG MEMBACA
I Have You
RomanceMarille Keiko, gadis ini memiliki segalanya, kecantikan, harta, kasih sayang keluarganya dan popularitas di usia mudanya. Namun, itu semua hanya sesaat, suatu kejadian menghambat karirnya, kehidupannya menjadi sulit, segalanya BERUBAH.