4. UNCOVER

92 2 0
                                    

"Okeeee sekarang kita sudah sampai.."

"Yes... kamu mau ikut juga? Kamu suka Anye kan...Ayo ikut ke dalam."godaku pada Jordan.

"Tentu tidak. Aku suka cewe lain. Btw , yang tadi aku cerita , hebat kan, direkturku tinggal di apartmentmu."

"Biasa saja."

"Aku bisa bantu kamu supaya dia tertarik dengan kamu untuk dijadikan model di FLOREX."

"NO . Thanks Jor, tapi ga perlu kok. Aku sama sekali tak tertarik jadi model."

"Keikooooooooo"teriak seorang gadis dengan rambut pendek dan kulit putih.

"Anye Sivillan...Miss you so much. Btw, stop calling me Keiko. Use Marille."

Aku segera berlari memeluk Anye.
Sejak SD aku , Jordan dan Anye selalu bersama sampai SMA. Kecuali Jordan, kami bersama dari SD sampai kuliah.

"Jor... say Hi dong."

"Iya iya bawel... Hi Anye, long time no see."

"Ya. Hi Jordan. Kamu keren ya sekarang uda jadi fotografer."jawab Anye.

"Anye , kamu balik ke sini mau ngapain?"

"Aku kan kerja jadi model di Korea, tapi aku bosan di Korea , so I'm looking for something new."

"Hah? Maksudnya jadi model disini?"

"Yas..."

"Wah pas banget. Daftar aja di perusahaan tempat Jordan bekerja. Perusahaan majalah terkenal."

"Wow... I will." Jawab Anye bersemangat.

"Nice ... jalan bareng bertiga yuk."

"Kan janjinya kamu bakalan jalan sama aku setelah bettemu dengan Anye." Bisik Jordan di telingaku.

Aku langsung menyenggol Jordan.

"Ayo jalan bareng. Kalian mau kemana? Cafe Moron yuk. Kata temanku itu Cafe yang bagus."

"Okay ... kamu sama Jordan aja ya. Hahaha... Aku mau pergi temenin Mom dan bantu dia di toko."

"Aku antar ya , Marille."ucap Jordan.

Aku menggelengkan kepalaku dan meninggalkan mereka berdua. Aku yakin Jordan pasti akan berterimakasih padaku nanti.

###

"Mom... I'm home."

Aku berlari memeluk Mom. Tapi aku tersentak ketika melihat keberadaan wanita tua itu di toko baju Mom.

"Mom... kenapa dia disini?"bisikku.

"Dia ingin menawarkan sesuatu , Mama kamu ingin mengajak kamu ke California. Kamu sudah sekitar 15 tahun tidak bertemu keluarga kandungmu."bisik Mom.

"Hai...Keiko."panggil wanita tua yang elegan itu. Dia mengenakan gaun panjang hitam dengan kacamata hitam , jelas sekali menggambarkan bahwa dia seorang artis ternama. Ya . Dia Mama-ku.

Aku hanya tersenyum. Senyuman paksa. Sudah sekitar 10 tahun kami tidak bertemu dan dia masih berani ingin membawaku ikut dengannya. Pada saat aku berumur 11 tahun , dia menarik tanganku dan memaksaku ikut dengan dia ke California. Untung saja aku masih bisa tetap disini bersama Mom. Dan itulah terakhir kalinya aku bertemu Mama.

"Mama akan menyelenggarakan pameran fashion di California bulan depan. Kami butuh designer muda yang berbakat untuk menyumbangkan dua buah dress. Mama , ingin kamu ikut. Demi pekerjaan. Bukannya itu cita-cita kamu?"

"Tidak perlu. Aku bisa test ke perusahaan majalah dan apabila design ku terpilih untuk pameran itu, aku bisa kesana sendiri. Aku ingin lulus test atas usahaku sendiri."

"Kamu sudah dewasa. Mama akan menunggu kepastian kamu satu minggu lagi. Ingat , pilihan yang salah akan kamu sesali seumur hidup. Saya pergi dulu Nyonya Alea."

Aku hanya terdiam. Itu memang cita-citaku setelah berhenti menjadi model. Seandainya saja dulu kejadian itu tidak menimpaku, aku dan Mama tidak akan se-stranger ini , aku bisa tinggal di California dengan bahagia , menjadi model terkenal. Tapi selain phobia , trauma ku sangatlah besar.

"Kamu menyesal ya , dulu kamu lebih memilih tinggal dengan Mom dan menjadi miskin seperti ini?"

Ucapan Mom membuyarkan lamunanku.

"Tidak , Mom. Aku sangat bersyukur Mom menyelamatkan aku di laut itu , aku sangat bersyukur pada saat aku ketakutan tinggal bersama Mama dan memilih tinggal disini, aku sangat bersyukur saat aku seperti dibunuh ketika berpose menjadi model dan mengganti cita citaku, setidaknya aku tidak dijadikan mesin uang saja oleh Mama. Dan setidaknya aku bisa memilih menjadi seorang pelukis dan designer , sesuai mimpi baruku."

Mom langsung memelukku.

"Jadi kamu mau kirim design pakaian kamu kemana?"

"Sepertinya FLOREX."

"Kamu yakin? Setelah kejadian itu , kamu ketakutan saat ingin ke FLOREX , jangan terlalu dipaksakan."

"Mom , jika di FLOREX aku bisa lebih mudah terpilih , karena aku sudah dikenal disana , sebagai teman Jordan , setidaknya mereka akan memperhatikan karyaku dengan teliti. Ya memang sudah bertahun tahun aku tidak kesana. But , I'm fine , Mom."

"Itu semua terserah kamu saja."

###

*Jordan's POV*

"Kita mau kemana?"

"Jalan jalan saja di taman. Aku mau bicara."

"Ahh.. pas sekali. Ada taman di dekat sini. Yuk..."

Kenapa Marille meninggalkanku begini?! Seharusnya dia tau kalau dari dulu aku benci dengan Anye yang manja dan sombong. Entah kenapa Anye dan Marille bisa cocok sekali. Yang paling aku benci , saat  perpisahan SMA dia teriak di lapangan dan bilang ' Guys ... aku bakalan kuliah di Korea , so jangan kangen sama aku ya . Dan buat kamu Jordan , aku tau kamu tetap akan setia suka sama aku. Wait for me.'

Aku malu sekali saat itu. Aku tidak pernah bilang kalau aku suka dia.
Itu adalah ulahnya Marille. Dia bilang ke Anye kalau aku jatuh cinta pada Anye.

And FYI , aku pernah menyelipkan kertas bertuliskan I LOVE U di novel Marille. Berarti aku suka Marille , bukan Anye. Btw , mengenai surat kecil itu , entah dia tau dan diam saja atau memang dia tidak pernah membaca buku itu lagi. Sudah 5 tahun surat itu kuselipkan, dan dia masih tidak menyadarinya.

Ya. Aku sudah menyimpan perasaan pada Marille setelah dia pindah di sebelah rumahku karena diangkat oleh Tante Alea menjadi anaknya.
Pertama kali datang dia langsung mengajakku kenalan. Ya , dia sangat friendly.

Tapi dia tak pernah cerita tentang keluarga aslinya yang dengar dengar memegang peranan besar di FLOREX COMPANY.

"Heiii... Aku nanya nih. Kamu masih suka aku?"

What!!!! Aku benar benar terkejut. Tanpa kusadari dia sudah sekitar 5 kali mengulang pertanyaan itu.

"Kenapa nanya begitu?"

"Sejak SMA kan kamu suka sama aku. Sekarang gimana?"

"Ehh... Aku ga pernah bilang suka sama kamu kok. Kamu salah pengertian mungkin."

"Oh... jadi sesuai dugaanku. Kamu sukanya sama Keiko ya?"

"Jangan panggil dia Keiko, dia sangat benci dipanggil Keiko kan? Ya. Jujur saja , aku suka dia."

Entah kenapa aku tiba tiba jujur sama dia.

"Jaga rahasia ya ,Anye."

"Hmm... iya. Dia beruntung ya."

"Kenapa?"

"Ahh.. gapapa kok. Oh iya aku harus ke rumah teman. Thanks uda temanin jalan jalan di taman ini. See you soon , ya."

Dia berlari menjauhiku. Dia tadi itu sedih atau apa sih? Aku ga ngerti cewe.

Okay. Sekarang aku harus menyusul Marille. Pasti dia masih disana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Have YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang