Chapter 1

382 24 3
                                    

I'm going home

Fiction by Alff
Fiction is pure mine

Matahari mulai menampakan wajahnya ,ini pertanda akan mulainya kehidupan di kota. Malam yang awalnya sunyi bagaikan kota mati, kini berubah menjadi keramaian yang tanpa henti.

Suara bising yang mendengung ditelinga membuat orang untuk menghentikan penjelajahannya di alam mimpi.

Pagi sudah menjelang ,matahari sudah meperlihatkan senyumnya. Burung-burung pun tak mau kalah untuk memperdengungkan siulan merdunya. Ditambah lagi suara lonceng sepeda dan sinar matahari yang menyilaukan mata, memancar masuk kesela-sela jendela rumah-rumah warga.

Suara langkah kaki yang terdengar dari langkah seorang pegawai,siswa,dan warga lainnya beralun berpadu menjadi satu menambah keramaian di tengah kota.

Hari ini adalah hari yang berbeda untuk Suga ,belasan tahun ia menjalani hari-harinya di Amerika ,belasan tahun juga ia harus berpisah dengan negeri tercintanya Korea.

Kini ia telah kembali ke rumah ke tempat darimana ia berasal.

Butuh waktu untuknya beradaptasi di Amerika ,butuh waktu lagi untuknya beradaptasi di Korea.

Sekian lama ia meninggalkan Korea,mungkin ia sudah lupa dengan siapa dulunya ia berteman, atau mungkin ia hanya ingat dengan sahabatnya jimin yang kini telah berubah menjadi musuh besarnya.

Suara langkah kaki terdengar dari tangga, suara langkah kaki itu seakan-akan menuju
Ke bawah dan ke arah dapur.

Rupanya itu adalah suara langkah kaki suga yang tengah akan mengisi kekosongan perutnya sedari tadi malam ketika ia sampai di Korea.

Hari ini adalah hari pertamanya dikorea tentu ia belum bisa bersekolah,karena ia belum menemukan sekolah yang tepat untuknya.

Di depan meja ,sudah terdapat seorang pria yang duduk di kursi dengan berpakaian rapi menggunakan kalung Militar di lehernya.

Pria itu adalah Ayah suga yang belasan tahun mengajaknya pergi ke Amerika untuk menjalankan tugasnya sebagai seorang tentara.

Lalu tibalah suga di depan meja.

"Duduklah dan nikmati sarapanmu!" *perintah Ayahnya dengan tersenyum lebar.
Suga segera menempatkan dirinya dimeja.

"Ku harap kau akan senang tinggal disini lagi. "
"Ayah sudah memilihkan sekolah untukmu, ku harap kau akan senang disana. "
"Tapi tetaplah ingat ! Sekolah bukan hanyalah tempat untuk bersenang-senang. Tetap jalankan tugasmu, kau tidak hanya belajar disana."
"Akan banyak mata-mata yang akan mengawasimu disana, Berhati-hatilah!"
*kata ayahnya dengan penuh pengharapan

"Ayah sudah mengatakan hal itu berulang-ulang kembali padaku, apakah kau akan mengulang hal yang serupa di hari-hari berikutnya."
* suga menghentikan makannya.

"Ayah selalu mengatakan akan ada banyak mata -mata yang mengawasiku diluar sana."

"Appa!"

"Apakah aku anakmu?
Kau selalu mengatur kehidupanku dan kau juga yang menentukan jalanku."
"Sudah banyak luka jahitan ditubuhku."
"Pisau yang menusuk dan memberi goresan pada tubuhku ini apakah belum cukup untukmu?? Belum lagi bekas peluru yang pernah bersarang di tubuhku."
"Aku masih bersyukur masih bisa hidup di dunia ini, atau mungkin aku lebih bersyukur ketika aku sudah tidak ada disini lagi."
*lanjut suga yang kemudian berdiri meninggalkan meja makan

"Suga! " panggil Ayahnya

*suga berhenti dan menghela nafas

"Kau adalah harapan Ayah satu-satunya dan hanya kau yang hanya Ayah miliki satu-satunya sekarang setelah ibumu meninggal."
*sambung Ayahnya dengan pengertian

"Jika aku yang Ayah miliki satu-satunya ,apakah Ayah akan menghilangkannya ?"
*kata suga membelakangi ayahnya dengan perasaan kecewa.
*suga pergi meninggalkan ruangan tanpa menghabiskan seluruh sarapan yang telah disiapkan untuknya.

Ayahnya hanya bisa diam berharap anaknya akan bisa mengerti mengapa ia melakukan semua ini padanya.

"Nal yongseo haejwo"
(Maafkan Ayah)
*ucap Ayah suga dengan pelan.

Nah,gimana nih readers ceritanya..
Maaf kalau belum sempurna,maklum baru pertama kali, tetep ikutin chapter selanjutnya yah.. :)

Luv

I'm Going HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang