Semenjak kejadian itu Kaneki jadi menghindar dari Rose bahkan tak mau menatapnya, dia masih merasa bersalah karena hampir memakannya waktu itu, tapi disisi lain dia sangat frustasi karena tak dapat berbincang lagi dengannya.
"Ukh apa yang harus aku lakukan Hide?." Tanya Kaneki pada Hide saat Hide berkunjung ke Anteiku, dia mengatakan semuanya pada Hide minus ketikah dia memakan Rose yang dia ganti dengan melukainya karena sedang emosi.
Hide menghela nafas, ini sudah kedua kalinya Kaneki curhat padanya soal cinta, dan lagi orang yang didekatinya sekarang adalah gadis terpopuler di kampusnya. Lagian kenapa sih dia curhat padanya, Hide aja gak punya pacar bahkan dipertanyakan apa dia masih straig atau tidak #dilempar Hide#.
"Aku tidak mengerti Kaneki, setiap gadis yang kamu dekati cantiknya itu keterlaluan, kemarin gadis cantik bersurai ungu sekarang Rosechan, kamu itu beruntung banget bisa mendekati dua gadis itu, dan lagi tadi kamu bilang kalau kamu menyakiti Rosechan kan, hanya saja dia sudah memaafkanmu karena dia tau kalau kamu gak sengaja, terus kenapa kamu jadi bingung gini?."
"Soalnya aku masih merasa bersalah padanya." Jawab Kaneki frustasi.
"Kaneki dengar, kamu kan sudah minta maaf dan dia sudah memaafkanmu, kalau kamu menghindar seperti ini terus Rosechan bisa kabur darimu, lagipula aku yakin kalau Rosechan gak akan suka melihat sikapmu yang seperti ini, cobalah menjadi dirimu sendiri." Nasehat Hide bijak sambil memegang pundak Kaneki dengan cengiran diwajahnya.
Kaneki sempat terdiam mencoba mencernah semua perkataan Hide, benar katanya jika Kaneki terus menghindar itu tak akan menyelesaikan masalah, lagian dia sudah fix suka dengan Rose mana mungkin dia menyerah begitu saja. Kaneki membalas senyuman Hide dan menganggukan kepala sebagai jawaban, tepat saat seseorang membuka pintu menimbulkan suara klinting dari arah pintu masuk.
"Ah selamat da-." Ucap Kaneki terputus saat melihat orang yang sejak tadi dibicarakan telah berdiri disana dengan pakaian casual, surai putihnya dia ikat ponytail kesamping hingga memperlihatkan leher putihnya. Iris babybluenya menelusuri ruangan hingga pandangannya jatuh pada Kaneki yang tengah berdiri menatapnya gugup. Rose tersenyum dan mendekat kearah Kaneki.
"Aku mencarimu kemana-mana Kaneki-kun, soalnya aku tak melihatmu satu minggu ini, kemana saja?."
"I-i-itu-."
"Dia merasa bersalah pada Rosechan karena itu dia menghindarimu." Potong Hide blak-blakkan tak memperdulikan Kaneki yang sudah gelagapan mendengar ucapan Hide, sedangkan Rose hanya mengangkat sebelah alisnya lalu kembali menatap kearah Kaneki.
"Benar begitu Kaneki-kun?." Tanya Rose yang dijawab anggukan kepala oleh Kaneki lalu dia menundukan kepalanya. Rose kembali tersenyum, mengulurkan tangannya guna mengelus surai Kaneki.
"Sudah aku bilang tidak perlu dipikirkan, aku sudah tak apa-apa jadi jangan merasa bersalah ya."
"Ta-tapi-."
"Tidak ada tapi-tapian, ah begini saja kalau kamu merasa bersalah hari ini temani aku membeli buku ya, soalnya aku dengar Hiiragi Yui sensei baru saja menerbitkan LN baru hari ini, kamu tau novel The Mistic Tales Generation yang dipublis di internet sudah dibikin LN dengan beberapa plot tambahan karena itu ingin membelinya, pekerjaanmu sudah selesai kan hari ini?."
"I-iya."
"Baguslah, Nagachika-kun juga mau ikut?." Tawar Rose menoleh kearah Hide.
"Tidak-tidak aku tak mau mengganggu kencan kalian, dan lagi panggil saja aku Hide Rosechan." Jawab Hide sambil tersenyum lebar, membuat wajah Kaneki seketikah memerah sementara Rose hanya terkekeh.
"Kamu lucu sekali Hide-kun, aku dengar kamu bersahabat dengan Kaneki-kun?."
"Emm sahabat sejati sejak kecil." Jawab Hide dengan bangganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire X Ghoul (I)
FanfictionApa kalian percaya pada makluk-makluk mistik?. Penyihir, peri, vampire, demon, ghoul dan teman-temannya. Mungkin sebagian dari kalian tidak mempercayainya. Tapi aku percaya kok kalau mereka itu ada. Karena aku salah satu dari mereka.