Entah untuk keberapa juta kali aku menatapnya, jika kalian berfikir aku adalah stalker itu salah besar karena seluruh masyarakat sekolah sudah tahu akan perasaanku kepdanya, ini adalah sebuah rahasia umum.
Bahkan dia saja tahu jika aku menyukainya hanya saja dia tidak.-- author pov --
Jam sudah menunjukan pukul 3 sore, sekolah sudah terlihat sepi tapi dikelas XII IPA 3 masih ada seorang gadis bersurai panjang, dia kini sedang menatap keluar jendela yang mengarahkannya pada sebuah lapangan luas yang berisikan puluhan siswa yang sedang bermain sepakbola, dia bukan pencinta sepakbola hanya saja dia sedang mencari sosok lelaki yang sudah ia cintai selama ia bersekolah disini, matanya ia fokuskan kearah sosok lelaki berbaju merah yang sedang duduk dipinggir lapangan.
Apa kalian melihat senyum getir si gadis bersurai panjang tersebut? Lihatlah, betapa ia sangat kecewa akan cintanya yang tak terbalas, bagaimana usaha dan waktu yang telah ia gunakan untuk mendapatkan balasan cintanya." aku tidak merasa menyesal telah menyukainya "
gumamnya, menguatkan diri meski ia sadar akan air matanya yang telah keluar secara perlahan.
" Hoseok, aku pulang dulu, sampai bertemu besok ".
Setelahnya ia keluar kelas dan berjalan pulang menuju rumahnya.
Jangan menilai buruk dulu sosok gadis tersebut, jangan beranggapan bahwa ia sedang mengalami cinta buta atau bahkan mengalami gangguan jiwa hanya karena ia berbicara sendiri. Dia hanya mengikuti nalurinya, dia percaya akan balasan atas cintanya dan mengakhirinya dengan bahagia, dia hanya berfikir positif dan dia akan terus berharap.Meski ia sangat menyukai Jung Hoseok, ia bahkan tidak memiliki nomor kontak pujaannya, ia sangat ingin memilikinya hanya saja takut jika ia tidak bisa mengontrol dirinya untuk menghubungi Hoseok. Si gadis sadar betapa bencinya Hoseok dengannya, bagaimana dia tahu jika Hoseok membencinya? Apa dia sudah mencoba bertanya dengan yang bersangkutan sebelumnya? Tidak, bahkan ia tidak pernah sekalipun berbicara dengan Hoseok selama ini. Ia mengetahui hal tersebut dari sahabat sekaligus tetangga Hoseok, dia selalu menanyakan semua hal tentang Hoseok ke Min Yoongi. Yoongi satu kelas dengan Park Jieun, yah.... gadis yang kalian kira gila ini adalah Park Jieun, dia hanya gadis biasa dan juga memiliki kekurangan seperti hanyanya kalian, dia bukan seorang idol sekolah yang memiliki ke kecabtikannya atau kepintarannya, dia siswi yang tidak terlalu cantik dan hanya bisa memasuki peringkat 5 besar dikelasnya.
-- Jieun pov --
saat ini aku sedang mencoba menghubungi Yoongi untuk mengajaknya mengerjakan tugas kelompok, sepertinya aku punya alasan untuk bertemu Hoseok, aku harus kerumah Yoongi.
" yeobseo.."
" hai.. ada apa Jieun?" Jawabnya disebrang telepon.
" Yoongi-ah, kau tidak lupakan dengan tugas kelompok kita?"
" tugas?..."
Butuh 1 menit untuk dia mengingatnya, Yoongi memang selalu seperti itu jika mengenai pelajaran sekolah, otaknya akan menjadi lambat berbeda jika mengenai dunia rappernya... menyebalkan.
" bagaimana kalo aku kerumahmu saja untuk mengerjakan tugas?" Tanyaku penuh harap.
" huft.... alasan saja, kau kesini hanya untuk melihat pangeran kudamu itu, bukannya tugas itu dikumpulkan minggu depan?"
Dengarlah, bahkan Yoongi sudah bisa menebanknya dengan tepat, mungkin ia bosan dengan tingkah ku yang hipperaktif jika mengenai Hoseok.
" hehehe... bukankah lebih cepat itu lebih baik" jaeabku sambil terkekeh.
" baiklah, ku tunggu. Datanglah jam 5 sore"
Obrolan berakhir dengan Yoongi yang mematikan saluran telepon dengan sepihak. Dia memang menyebalkan tapi aku sangat berterimakasih kepadanya, karena dia aku bisa tahu lebih banyak tentang Hoseok tanpa perlu mendekati objek yang ku cintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Love {Selesai}
RomanceHanya terlalu berharap, sebuah cinta yang tulus dengan balasan yang setimbang.