(Rinka Pov)
"Hujan lagi..." gumamku.
Selalu hujan saat aku mengunjungi taman ini. Ini adalah taman kenanganku bersamanya. Dulu sebelum dia pergi, di taman ini aku selalu bermain dengan Tio. Tio teman masa kecilku. Aku tidak tahu nama lengkapnya karena hanya itu lah yang dia ucapkan saat pertama kali kami bertemu. Kami bertemu di taman ini.
FLASBACK ON
Saat itu aku masih berumur 5 tahun.
"Hu..huhuhuhu..." tangisku sambil memegang lututku yang berdarah.
"Kamu kenapa??" Dia lalu jongkok karena melihatku sedang menangis.
Tangisku berhenti karena menyadari ada yang berjongkok dihadapanku. Lau aku mendongakkan kepala ku untuk melihatnya. Dengan sigap dia menghapus air mataku.
"Kamu kenapa? Ko menangis sendirian?" Tanyanya kembali.
"Aku tadi jatuh dari sepeda dan lututku sekarang berdarah." Jawabku, sambil menunjukkan lututku yang berdarah.
"Ayo ikut aku..." tanpa menunggu jawaban ku dia menarikku dan mendudukanku di salah satu bangku taman yang terdekat dari tempat aku jatuh tadi.
"Sepedaku.." ucapku setelah ingat aku meninggalkan sepeda ku.
"Sebentar..." ucapnya lalu pergi dan tidak lama dia datang lagi sambil membawakan sepedaku.
"Terima kasih.. mmmp.."
"Tio.." ucapnya memotong perkataanku lalu mengulurkan tangannya.
"Terima kasih Tio" akupun memberikannya senyum terbaikku sambil menjabat tangannya.
"Namamu?" Tanyanya.
"Rin.. Rinka Ishika" aku pun melepaskan jabatan tangannya.
"Bolehkah aku memanggilmu prince saja?" Tanyaku.
"Kenapa?" Dia balik bertanya.
"Karna kau telah berbaik menolongku.." ucapku sambil tersenyum.
"Ok.." dia pun menganggukan kepalanya. "Kalau begitu aku akan memanggilmu bakpao.." ujarnya tanpa mempertanyakan aku setuju atau tidak. Lalu dia mengacungkan jari kelingkingnya.
"Teman..?" Tanyanya sambil tersenyum.
"Teman..." aku pun mengait kelingkingnya dengan kelingkingku sambil tersenyum. Dari situlah kami selalu bermain setiap sore ke taman ini.
Umur kami hanya selisih 2 tahun. Dia adalah tetanggaku sekaligus prince ku. Meski bukan pangeran berkuda putih tetapi dia selalu setia menemaniku setiap sore untuk bermain di taman. Setiap pukul 4 aku selalu main bersama Tio ke taman ini, Taman bermain yang berada di sekitar komplek perumahan tempat tinggalku.
Kami selalu bermain setiap hariTidak terasa kami sudah berteman selama 2 tahun. Dan umurku sekarang 7 tahun, tapi kami tetap bermain ke taman yang sama dengan jam yang sama.
Sampai suatu sore aku menunggunya di taman. Sudah setengah jam aku menunggunya akhirnya dia pun datang dengan pakaian rapi.
"Hai Bakpao.." sapanya .
Aku pun hanya memajukan bibirku karena kesal telah dibuatnya menunggu.
"Ihh ko ngambek... nih..." dia lalu menyodorkan sebatang coklat.
Inilah yang selalu dilakukannya, memberiku coklat saat aku sedang kesal dengannya.
"Gak mau.." rajukku, lalu melipat kedua tanganku.
"Jangan ngambek dong.. aku minta maaf yah bakpao..." rayunya. Itulah panggilanku darinya karena menurutnya pipiku seperti bakpao.
"Habis prince jahat.. aku kan nuggu dari tadi.." aku masih merajuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain
RandomHujan... hujan... hujan... Meskipun langit setia menumpahkan tangisnya aku tetap datang ke tempat itu menunggunya.. taman itu.. taman yang selalu menjadi menjadi kenangan kita... taman yang mempersatukan kita.. taman yang membuat hujan memisahkan k...