badparty

12.7K 741 16
                                    

Max pov

Aku sudah siap Dengan toxsedo ku. Tapi dari tadi candid belum keluar dari kamarnya. 

Akhirnya Aku memutuskan untuk mengunyah permen karet. 

Kesabaranku sudah habis.  Lagipula Aku kan sudah bilang. Jika Ia yang persiapan duluan mungkin tak akan selama ini, pasalnya meskipun Aku tak pernah pacaran,Aku tau wanita memang lama berdandan.

"Candid Kau sudah siap?" Tanyaku .

"Hmm sbentar,sedikit Lagi" ucapnya.

Uhhh Saat Aku lihat jam arlojiku

7.19 pm

Astaga. 

"Cepatlah candid, kita sudah ter-"
Lalu munculah Ia dia di balik pintu.

Entah lah Aku hanya ingin menatapnya begini. 

Dan kali ini tak Apa Jika terlambat. 

Ia keluar Dengan dress hitam glamour Tanpa lengan itu Dengan rambut di gerai curly.
Dan dia sangat...

Aku ini berpikir tentang Apa.? 
Seharusnya Aku sudah biasa melihat wanita seperti ini berlalu lalalng di bandara. 

Tapi yang ini terlihat begitu....
Ahh sudahlahhh.  Sialnya, Aku suka gaya rambutnya.   

"Ayo kita pergi,, " ucap candid

Aku mengiyakan.

"Apa yang Kau makan?" Tanyanya

"Permen karet" ucapku

"Buang itu" perintahnya

Apa?  Kenapa Aku harus membuang ini? 

"Tidak mau" kataku

"Buang,  itu tak cocok Dengan gaya toxsedomu.  Jika Kau ingin memakan permen karet lebih tepatnya mengunyah, Kau seperti badboy" ucapnya

Aku tak mengerti jalan pikirnya.. Lalu menurutnya yang boleh memakan permen karet hanya badboy?  Uh yatuhan

"Oke" jawabku dan Aku membuangnya ke tempat sampah Dengan tisu. 

Sepanjang loby apartement semua orang melihat kearah kita. Entah lah. 

Saat Aku berada di mobil.  Aku menyerahkan topeng Dengan warna hitam dan mempunyai warna ukiran putih padanya.

"Apa ini? " tanyanya

"Topeng,bodoh" ucapku

"Untuk Apa? " tanyanya Lagi

"Ini kan pesta topeng kita harus memakainya. " ucap ku

Author pov

Alunan musik clasic terdengar di setiap sudut rumah ini.
Bangunan megah yang setiap detailnya di ukir oleh sang ahli. Tak heran Jika menimbulkan kesan glamour dan royal.

Para pendatangnya pun tak segan segan dari kalangan orang berada.

Dari arah luar tampaklah candid dan Max yang keluar dari mobilnya,lalu mengijakan red karpet yang halus itu.

Saat masuk kedalam semua orang memperhatikan mereka bagaikan singa kelaparan. 

Max memeluk pinggang candid posesif,  hingga sang wanita tak dapat bergerak bebas.

"Lepaskan tangan sialanmu itu dari pinggangku Max" bisik candid

"Diamlah. Lihat banyak pria yang menatapmu menggoda" ucap Max

PSYCOPATH PILOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang