Flowey the Flower

646 44 11
                                    

WARNING!

This may contain spoilers. Untuk yang belum main gamenya, sebaiknya mainin dulu sebelum baca cerita saya. Dan mulmed di atas juga termasuk spoiler. Thx for ur attention. Enjoy the story~

***

Trep..trep..

Suara langkah kaki terdengar dari kejauhan.

"Oh.."

"Kau..terjatuh?"

"Kau tidak apa-apa?"

"Kemarilah,"

"..."

"Siapa namamu?"

"Leana..? Nama yang bagus."

"Namaku..."

.

.

.

Leana membuka matanya. Ia menatap sekelilingnya hingga ia sadar sedang dimana ia berada. Tangannya meraba sesuatu yang ada di balik punggungnya, mencabut salah satu dari mereka. 'Bunga...' batinnya seraya menatap bunga berwarna kuning keemasan di tangannya. 'Huh..untung tubuhku mendarat di tempat yang empuk.'

Leana lalu merubah posisinya. Ia duduk, kemudian mengedarkan pandangannya. 'Ngomong-ngomong..'

'Kenapa aku disini? Aku jatuh? Dimana ini?'

"..."

"..."

"Ah.."

"Hey, manusia! Lihat di belakangmu!" kata sesuatu. Leana membalik badannya, dan mendapati sebuah bunga...yang memiliki wajah. Leana mengernyit bingung. Bunga itu tersenyum ke arahnya. "Howdy! Namaku Flowey! Senang bertemu denganmu," ia menyeringai gembira. Namun sedetik kemudian, ekspresinya berubah sendu.  Leana masih menatapnya, tak juga angkat bicara. "Kau pasti tersesat, bukan? Jangan khawatir..aku akan menemanimu kemanapun kau pergi,"

Leana menggeleng tak percaya. Ia merasa dirinya pasti sudah gila. Sebelumnya ia bertemu anjing yang bisa berbicara. Sekarang bunga. Dan bunga tersebut mengkhawatirkannya? Oh Tuhan, hal mustahil apa lagi yang akan dihadapinya nanti?

Bunga emas tersebut lagi-lagi tersenyum. "Well! Tidak adil rasanya jika hanya aku yang memperkenalkan diri. Siapa namamu?"

"..Leana," jawabnya.

"Leana! Selamat datang di..uh..entahlah! Semoga kita menjadi teman yang baik!" ia tersenyum senang. "Ikuti aku! Akan kutunjukkan kau sesuatu yang sangat menakjubkan!" serunya. Ia berjalan memimpin Leana yang mengekorinya di belakang. Lorong ini sangat gelap, hanya ada sedikit pantulan sinar matahari yang menerangi perjalanan mereka. "Kau tahu? Sejak dulu aku selalu merasa kesepian," ia mulai berbicara kembali. "Sendirian, di tempat yang gelap seperti ini,"

"Apakah kau tahu..bagaimana rasanya dibenci?" ia diam ditempat. Begitupun Leana yang menghentikan pergerakannya. "Apa kau tahu..."

"Bagaimana rasanya memliki kebencian?" kepalanya menoleh ke belakang, menatap wajah Leana tanpa ekspresi. Leana terdiam mematung tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Flowey tersenyum miring. "Kau tahu..." Ia akhirnya berbalik ke arah Leana dan tersenyum riang. "Jika kau mengoleksi butir-butir bersahabat ini, kau akan mendapatkan kasih sayang!" Ia menunjukkan beberapa butir biji-bijian di helaian daunnya. "Ini namanya permainan tangkap-menangkap. Jika kau berhasil mendapatkan semuanya, LV-mu akan bertambah. Apa itu LV? Tentu saja LOVE! Siapa yang tidak mau cinta?" Flowey mundur beberapa langkah. Ia mulai memberi ancang-ancang untuk melempar butir-butir tersebut tepat ke arah Leana. "Siap? Dapatkan sebanyak yang kau bisa!"

UndertaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang