Aku baru selesai mandi setelah membersihkan seluruh rumah dan mencuci beberapa pakaian kotor. Aku hanya memakai kimono handuk yang super mini... (ini yang ku dapat dari baju-baju dalam tas yang dibawa kesini) saat Dr Barry tiba-tiba membuka pintu kamarku, aku terkejut, begitu juga dia.
"ma...maaf.." ucapnya terbata, pandangannya sengaja dialihkan ketempat lain saat tahu kalau aku tidak bisa menutupi bagian pahaku yang tidak tertutup kimono.
"ng.... aku tadi beli makanan untuk makan siang. Aku tunggu di meja makan." Ucapnya sambil berlalu dan menutup pintu kamar.
Aku segera berganti baju yang agak sopan dan menyusulnya ke meja makan. Dua porsi makanan sudah tertata di dua piring. Hanya untuk aku dan dia.
"dimana dr Danny?" tanyaku.
"oh, dia memang selalu makan siang didekat rumah sakit. Biar gampang balik kerumah sakit katanya,"
"dokter nggak balik ke rumah sakit lagi?"
Dr Barry mengangguk. "ya, jadwal hari ini tidak terlalu padat, jadi masih bisa kembali beberapa jam lagi"
Kami makan dengan diam dengan pikiran masing-masing. Aku masih memikirkan foto-foto dan video dr Barry dan istrinya, berbagai macam pose dan adegan panas mereka. Penampilanku saat selesai mandi yang tanpa sengaja terlihat oleh dr Barry. Dan adegan di sofa dan di meja ruang tamu yang kurasakan saat pertama kali aku tiba dirumah ini. Sebenarnya saat pertama kali aku datang kerumah ini aku seperti merasakan pernah datang kesini sebelumnya, duduk di sofa ruang tamu, dan bercinta di sofa itu, dimeja itu. Aku seperti melihat diriku sendiri sedang bercinta diatas meja, apakah dengan dokter Barry?
"ada apa?" tanya dr Barry.
"hm... nggak." Jawabku. Aku menatapnya yang kini menatapku. Ada hal aneh dalam pandangan matanya. Lirih dan sejuk saat menatapnya. Mata yang menentramkan. Sebelumnya seperti sering ku pandangi berkali-kali, apakah dulu sebelum hilang ingatan aku pernah menyukainya?
"ada apa?" tanyanya lagi saat aku tidak berhenti menatapnya.
"apakah dulu kita pernah punya hubungan? Atau hanya aku saja yang menyukai dokter?" tanyaku.
Dr Barry menatapku lama dan dalam. Pandangan matanya terlihat intens mencoba menyampaikan sebuah jawaban untuk pertanyaanku.
"kenapa kau berpikir begitu?"
"aku seperti merasa pernah berkali-kali menatap mata dokter."
"tatapan seperti apa?"
"seperti sekarang."
Dia masih menatapku dalam, kali ini bukan tatapan seperti memberi jawaban tapi lebih untuk keingintahuannya.
Dr Barry mengangguk-angguk, tatapannya kini kosong.
"kita memang berhubungan sebelum kecelakaan yang membuatmu kehilangan ingatan." Ucapnya kemudian. Aku memandangnya, ingin tahu lebih banyak lagi.
"berhubungan seperti sepasang kekasih?" tanyaku. Dia mengangguk.
"lalu istri dokter?"
"dia sudah meninggal jauh sebelum kita saling kenal" ucapannya sedikit membuatku lega. Setidaknya aku bukan perebut suami orang atau bukan aku penyebab istrinya meninggal.
"bagaimana kita bisa saling kenal?"
"kau adalah teman Danny."
Apa? Dr Danny temanku? Sejak kapan?
"kalian tahu tentang keluargaku? Dimana mereka?"
"kalau soal itu... kau yang harus mengingatnya sendiri. Aku dan Danny tidak mau menambah beban dalam pikiranmu, harus kau yang mengingatnya." Ucapnya.
YOU ARE READING
AMNESIA
RomanceAirin yang kehilangan ingatannya karena sebuah kecelakaan, tinggal di sebuah rumah bersama dua dokter muda yang tampan. ia berusaha mengingat tentang masa lalunya, keluarganya, dan dari mana ia berasal. ditengah usahanya untuk mengingat, ia malah ha...