TKP-17

50 6 3
                                    

Sorry banget lama updatenya,maklum udah kelas tiga SMK jadinya sibuk dengan berbagai tugas kawan :)

Momentnya Shinta dan Farhan

________________________

"Bang kemarin aku udah datang kerumah Nia dan ternyata Nia,dia bilang ia udah maafin aku walau masih ada ekspresi sedih bang" Zidan menjelaskan segala hal yang terjadi kemarin saat ia datang kerumah Nia kepada Farhan.

"Itu udah pasti Zi,sekarang yang terpenting kamu udah minta maaf ke Nia,untuk Ele sebenarnya ia udah maafin kamu tapi mungkin ia masih kecewa karena masalah ini,persahabatannya sama Nia hancur" terang Farhan.

"Terus aku harus gimana bang?" tanya Zidan.

Zidan sudah memutuskan bahwa ia membutuhkan bantuan Farhan yang udah faham tentang cinta sehingga ia bisa menaklukan wanita secantik Shinta.

Farhan terlihat sedang memikirkan sebuah langkah yang tepat untuk masalah ini.bukannya Zidan tak tahu apa yang harus ia lakukan ia hanya merasa bertanya kepada orang yang tahu permasalahannya adalah cara yang tepat.

"Ehhhhmm gini Zi,satu hal yang harus kamu lakukan pilih salah satu diantara mereka atau kamu harus melepas kedua-duanya,kalau kamu udah tau kemana kamu mau bertindak nanti kelanjutannya bisa dipikirkan" saran Farhan dan sebenarnya didalam hati Farhan,ia merasa bangga bahwa ia punya pemikiran yang sebegitu cerdasnya.

"Dan ingat satu hal didalam masalah ini,aku sebagai abangnya Ele,tak memihak Ele sama sekali,dan kamu harus ingat konsekuensi ketika kamu nentuin tindakan yang kamu ambil,kalau kamu milih salah satu berarti kamu harus bisa nyelesain masalah tentang persahabatan mereka dulu,baru kamu bisa mendekati salah satunya,kalau kamu mau melepaskan keduanya berarti kamu harus pergi menjauh dari keduanya" terang Farhan dengan begitu jelinya.

"Zi..Zidan" panggil sang ibunda Zidan,ia masih sibuk dengan pemikiran tindakan mana yang harus ia ambil.

"Eh...eh ibu",Zidan terhenyak kaget ketika sang ibu menepuk pundak Zidan.

" ada apa nak,kenapa akhir-akhir ini kamu kok kayak banyak masalah,cerita sama ibu nak,apa ini menyangkut tentang calon menantu ibu",Zidan tersenyum mendengar pertanyaan sang ibu.

"Buk,ibuk percaya nggak kalau anak ibu ini sudah membuat dua hati wanita tersakiti" sang mengernyit heran.

"Gini bun,Zidan ngerasa kalau saat ini Zidan udah ngehancurin hati dua wanita yang sama-sama Zidan suka dan cintai" perkataan Zidan terpotong oleh perkataan sang ibu.

"Nggak zi,kamu pasti cuma mencintai satu diantara dua wanita itu,suka sama cinta beda lho nak,kalau kamu suka bisa saja kamu hanya suka fisiknya saja tapi kalau cinta itu lebih dari sekedar suka nak,cinta tak harus selalu memuji beda dengan suka ia pasti akan selalu memujinya karena ia sudah suka" Zidan berpikir sejenak terus sekarang pertanyaannya siapa sebenarnya yang Zidan cintai,dan siapa yang hanya Zidan sukai??.

"Kemudian cara membedakan cinta dan suka iti sungguh mudah nak,hanya mungkin kita yang terlalu terbuai suasana dan menganggap hal itu sulit,cinta itu satu nak dalam artian ketika kamu menyukai seseorang kamu tak akan bisa melepaskan dirinya dipikiranmu walaupun ia bersama orang lain,cinta akan bertahan lama,berebeda dengan suka,jika kita sudaj tidak suka kita akan bosan dan meninggalkannya" dengan sabar ibu Zidan menasehati sang putra,ia mau sang putra mengambil keputusan yang benar tentang kisah cintanya.

"Bisa nggak sih buk, kita itu lelah mencintai?" tanya Zidan,sang ibunda hanya tersenyum,ia sudaj tau permasalahan sang anak.

"Bisa saja dong nak,tapi seberapa lelahnya kamu mencintai nantinya kamu akan balik ke cinta sejatimu,berjalan aja bisa lelah apalagi mencintai nak,mencintai pun butuh istirahat nak,beristirahat melihay dirinya paling sempurna dll", Zidan terus berpikir.

IntrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang