"Dia ayah dan ibuku yang sudah mati!"
Reo menganga kaget, kutahu dari raut wajahnya bahwa dia sedang berfikir keras.
"Sudah mati katamu? Tidak! Mereka adalah kepala pertahanan paling kuat, dan kombinasi mereka berdua sangatlah sulit untuk ditembus. Kombinasi dari Louis Andersone dan Maondia Rosisa adalah kombinasi yang paling diandalkan saat perang ataupun harian. Mereka berdua tidak mati. Mereka ada di negeriku. Negeri Vincyburgh."
Reo menjelaskan panjang lebar soal kombinasi Louis Andersone dan Maondia Rosisa dalam hal pertahanan kerajaan.
"Sebentar.. Sebentar.. Katamu negeri vincyburgh? Bukannya itu namamu?"
"Ya, itu nama belakangku. Setiap pangeran dari sebuah negeri harus memakai nama negeri mereka sebagai nama panjang masing-masing. Begitu pula seorang tuan putri."
"Jadi maksudmu... Kau seorang pangeran?"
"Ya, tepat sekali. Tapi sejauh ini belum ada yg tau kalau aku ini seorang pangeran dari antah berantah yang asal-usulnya tak terlihat."
Aku berhenti sejenak. Berusaha untuk mencerna yang dikatakannya. Dan akhirnya aku mendapat sesuatu untuk memuaskan otakku yang penuh tanda tanya.
"Lalu.. Apa yang kau lakukan disini? Dengan kata lain apa tujuanmu kebumi?"
"Apa?"
"Tujuanmu kebumi apa?"
"Ha.. Ha.. Ha.. Manusia bumi dilarang mengetahui tujuanku."
"Bajingan!"
"Hei! Jaga bicaramu. Ingatlah bahwa dirimu ini perempuan, aku paling tidak suka dengan perempuan yang berbicara kasar sepertimu itu."
"What the.. Maaf, tapi aku tidak menanyakan soal kau suka atau tidak"
Jawabku ketus sambil memutar tubuhku menuju pintu keluar dari kamar tercintaku ini.
Brak!
Pintu kamar terbanting keras, pintunya menutup. Aku sempat kaget karena suara tertutupnya pintu sangat keras. Tidak pula kagetnya saat dia tepat berada di depanku, wajahnya sangat dekat dengan wajahku. Nafas hangatnya menyapu wajahku yang sedingin es.
"Apa maumu?"
Tanyaku padanya. Aku tau persis apa yang ia mau.
"Jelaskan semuanya"
"Semua?"
"2 orang yang kau anggap ayah dan ibumu, Louis Andersone dan Maondia Rosisa."
"Mereka ber2 memang ayah dan ibuku"
Aku mulai panas akan kata 'anggap'
"Ya, ceritakan saja. Semuanya."
"Maaf, tapi kenapa kamu sangat ingin aku menceritakan kehidupanku. Sedangkan aku hanya ingin menanyakan tujuanmu kesini engkau sangat tak suka? Apa maumu heh!?"
"Ya, aku memang tidak mau ada yang tau tujuanku kesini terutama pada manusia yang bodoh dan cerewet seperti dirimu! Cepat katakan apa saja yang kau tau tentang mereka berdua! Aku adalah pangeran! Turuti kataku!"
"Oh, maaf pangeran. Apakah itu termasuk perintah?"
"Ya! Lakukan perintahku!"
"Hahaha.. Kau ingat kita dimana?"
"Sudah jelas dibumi, kau bodoh atau gimana?"
"Sebentar, sebenarnya yang bodoh disini aku atau dirimu pangeran?"
Tanyaku sambil menggunakan nada mengejek yang paling menjengkelkan. Aku sangat yakin bahwa wajahku malam itu sangat jelek. Lalu dia mengangkat satu alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Negeri Antara Waktu
FantasíaApa jadinya jika kau dihadapkan dengan masalah masa lalu dirimu? Melarikan diri? Membiarkannya? Menulikan telinga? Atau, Kau ingin menghadapinya? Ini hanyalah cerita mainstream tentang semua yang ada di masa lalu. Tetapi yakinlah, aku akan menambahk...