I am So Sorry Ve

81 8 2
                                    

POV Alexander Pieter

Sungguh gadis seperti apakah dia,berani meninggalkan cowok kece seperti aku.Mau aku taruh di mana mukaku ini,saat aku sedang bertanya tentang peristiwa pagi tadi,dia malah menjawab dengan singkat dan meninggalkanku begitu saja,aku yang tak bisa berkutik hanya bisa menjadi bahan tertawaan orang lain yang melihatku,sungguh dia manusia yang paling menyebalkan.

POV Dafira Noveara Putri

Aku tertawa bahagia melihat apa yang sedang terjadi di depanku,malaikat kegelapanku sedang malu di hadapan anak anak yang lain,ini adalah peristiwa yang paling menyebalkan baginya.Setelah kelas bahasa inggris selesai aku berjalan menuju kantin bersama Angel,tetapi ada sesuatu yang aneh terjadi,saat kami masuk ke dalam kantin seluruh anak melihatku dan menertawakanku,tak terkecuali Alexander Pieter dia tertawa sangat bahagia.Tiba-tiba handphone Angel berbunyi dan ia harus segera pergi ke ruang guru,kini aku sendirian,kulihat seorang gadis di depanku membisikkan sesuatu kepada temannya,lalu ia berdiri dan menyiramkan jusnya ke rambutku,dan seluruh anak menertawakanku,begitu juga dengan Alex.

Entah ada sebuah perasaan marah dan malu,aku pun berlari menuju kamar mandi,dan aku hanya menangis di sana ,bel berbunyi aku pun masuk ke kelas dengan ke adaan yang sama.Lagi-lagi hal yang ku benci saat orang orang menertawakanku.Bel pulang berbunyi,aku pun segera menuju tempat parkir,setelah mengambil sepedaku aku bergegas keluar dari sekolah,tapi saat aku melewati lapangan basket Alex melihatku dengan tatapan tajam,lalu melemparkan bola basket yang di pegangnya ke kepalaku,akupun terjatuh dari sepeda dan semua menjadi gelap.

POV Alexander Pieter

Kulihat gadis itu pingsan terkena lemparan bolaku,padahal aku hanya main main saja,aku dan teman temanku segera berlari dan menolongnya.Sampai di rumah ia belum juga sadar,"untung aja Mom sama Dad pulangnya malem",ujarku dalam hati,ku oleskan minyak kayu putih di pelipisnya,dan beberapa menit kemudian dia terbagun dan menatapku dengan sorot mata yang tajam."Sudah puas?",tanyanya sambil bangkit dari sofa,"Ehm,sorry gue gak bermaksud kayak gitu",jawabku denagan rasa bersalah,"Aku juga minta maaf,ini juga salahku",ujarnya.Aku sangat terkejut mendengar ucapan maafnya,kukira gadis ini tak mau minta maaf kepadaku.

POV Dafira Noveara Putri

Aku terbangun,kurasakan sakit di bagian pelipisku,dan kulihat sosok laki laki di sampingku sedang cemas melihatku,rasanya ingin sekali aku tertawa melihatnya."Sudah puas",tanyaku pada laki laki itu,"Ehm,sorry gue gak bermaksud kayak gitu",jawabnya denagan rasa bersalah,dan akhirnya aku pun meminta maaf,karena memang ini bukan sepenuhnya salah dia.Aku berjalan menuju dapur,dan membuat dua gelas coklat panas,lalu ku hampiri Alex dan ku letakkan secangkir coklat panas di depannya."Udaranya dingin ya,mungkin lebih hangat jika meminumnya",ujarku memulai pembicaraan,"Thanks ya,gimana udah nggak papa?",tanyanya sambil meneguk coklatnya,"Gak papa kok,kamu nggak kembali ke sekolah?",tanyaku,"Nggak ah,ngapain coba?,eh besok kan libur,gimana kalau kamu aku ajak jalan jalan,kan kamu belum pernah keliling London",ujarnya padaku,"Oke",jawabku dengan bersemangat."Alex itu ternyata baik ya",uajarku dalam hati,duh kenapa aku malah mikirin Alex.

Jangan lupa votenya




When London Unites UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang