Ronald POV
Perdebatan ku dengan gadis tengil bernama nanda memang tak ada habisnya. Perkataan ku tak pernah didengar sama sekali untung saja dia wanita kalau lelaki habis saja dia.
Cukup lelah menunggu dua alien yang tak kunjung datang selalu saja begini, menyuruh dhika mencari nanda pun tak ada gunanya pasti ketika muncul keduanya hanya memamerkan gigi mereka. Bodoh memang...
Suasana ruang osis kini menjadi hening entah apa sebabnya selalu saja seperti ini.
'Brakk'
Dentuman keras pintu yang bertabrakan dengan tembok memecahkan keheningan ruang osis. Aku mengerutkan dahi,
'Ck, apa apaan mereka masuk tanpa rasa bersalah seperti biasa menunjukkan cengiran bodoh mereka.' Aku pun mengusap dada sabar melihat sikap konyol sahabat ku dan gadis tengil itu.
"Nih bro gue bawa cewe yang dari tadi lo tunggu sampe gue kena semprotnya." Tukas dhika cepat tak lupa dengan cengirannya. Aku hanya menghela nafas, hey aku tidak menyemprotnya dengan sumpah serapah ku.
"Kemana aja lo nan? Ditungguin sama yang lain, sampe molor rapatnya cuma buat nungguin lo doang." Omelku bertubi tubi. Dia pikir siapa dirinya membiarkan yang lain menunggu kehadirannya. Suasana pun mendadak hening, kebiasaan sekali jika ada keadaan omel mengomel selalu saja hening.
"Itu kak tadi Nanda laper jadi makan dulu. Soalnya tadi ga sempet sarapan." Jawabnya cepat diringi senyumnya. Ku akui memang gadis itu manis tapi sifatnya membuat ku naik darah sendiri dengan segala alibinya.
"Nan, duduk disebelah gue catet nama yang hadir. Sekarang!" Perintah ku dengan cepat. Masa bodo dengan dia salah sendiri siapa suruh telat.
"Oke sekarang kita rapat tentang MOS buat anak baru disekolah kita" ujarku memulai rapat.
"Kak"
"Apa?" Ah gadis ini selalu saja menganggu ingin sekali sehari saja paling tidak diam dan tak usah berkicau
"Ituu"
"Apa nan, jangan motong pembicaraan gue dulu"
"Resleting celana kakak kebuka"
'Resleting celana kakak kebuka, wait. Sejak kapan?'
Aku yang tidak percaya dengan ucapan gadis itu segera melirik kearah celana ku.
'OH SHIT!'
"Gue izin dulu mau ke toilet."
***
Hay genks maaf aku ngeupdate chapternya kelamaan hehe. Maaf juga kalau kedikitan. Jangan lupa voment biat aku tambah semangat.
XOXO
KAMU SEDANG MEMBACA
Lihat Aku
Teen Fiction" Ada saatnya aku melepaskan apa yang seharusnya aku genggam." - Denanda Adellia Wijaya - " Kini saatnya aku menggenggam apa yang sudah terlepas. " - Ronald Mahendra Aditama - [!!!] Aku ga ngelarang kalian baca, kalau ga suka sama ceritanya gak usah...