flash 3

273 17 2
                                    

"Ini putra kami, Digo dan Leo." Albert.

"Wah kalian tampan ya." Elisa.

"Ah, terima kasih bi." Digo.

"Oh ya, kenalkan itu Sisi." Albert.

Digo menatap gadis yang tadi dibilangnya gila dan aneh.

"Hay, senang bertemu kalian." Sisi.

"Seharusnya aku tidak." Digo.

"Digo kau ini, bisakah sedikit sopan." Sinta.

"Dia aneh." Leo.

"Tadi aku hanya mengerjai temanku, jadi berhentilah mengataiku." Sisi.

Sebelum semakin ribut Albert mengalihkan pembicaraan.

"Sisi akan tinggal disini, jadi berbuat baiklah padanya." Albert.

"Sepertinya tidak menarik." Leo.

"Hey kau." Sinta mengingatkan anak keduanya itu.

"Dia juga akan bersekolah ditempatmu Digo." Albert.

"Ya, jadi kalian akan berangkat bersama." Sinta.

"Aku?" Leo.

"Mulai besok kau naik bus sekolah." Sinta.

"Baiklah, akulah korbanya." Leo.

*******;;;;;;;******

Sekitar pukul 04.00 orang tua sisi pamit. Karena kepergian mereka dipercepat malam ini.

"Kami pamit ya," wiliam.

"Jangan merepotkan bibi sinta ya si" elisa.

"Iya bu." Ucap sisi.

"Kami titip sisi. jangan sungkan2 menegurnya jika ia salah." Wiliam.

"Ah baiklah." Elbert.

"Akan ku rawat putrimu dengan baik, tenang saja." Sinta.

"Terma kasih, maaf kami merepotkan." Elisa.

"Ah tidak apa2." Sinta.

"Aku sayang ibu." Sisi memeluk ibunya itu.

"Ya aku juga sayang kau." Elisa membalas pelukan sisi.

"Aku sayang ayah, thank's daddy" sisi berganti memeluk ayahnya.

"Ya, jaga dirimu baik2." Ucap wiliam mencium puncak kepala putrinya itu.

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

"Nah. Ini kamar mu." Ucap sinta dengan senyum manisnya.

"Ah. Terma kasih bibi." Sisi.

"Iya, masuklah, nanti digo yang membawa koper2 mu kemari." Sinta.

Sisi hanya menganggukan kepalanya lalu memasuki kamar yang akan ia huni mulai alam ini.

Melihat2 seisi kamar yang rapi itu. ia tertarik untuk melihat balkon yang dibatasi oleh pintu kaca itu.

Dilihatnya balkon yang sangat panjang karena memang rumah ini didisain balkon 3 kamar dihubungkan menjadi satu.

Saat berjalan2 dibalkon ia mengintip ruangan yang berada di sebelah kanan kamarnya.

"Sepertinya kamar." Gumamnya.

"Sedang apa kau." Digo.

"Aiisshh, kau mengagetkan saja." Sisi kaget karena kedatangan digo yang tiba2 muncul dibelakangnya.

"Ku tanya sedang apa kau mengintip kamarku." Digo meninggikan sedikit volume suaranya.

"oh kamarmu. Aku tidak tau, jadi biasa saja, jangan membentakku seperti itu." Sisi tak kalah tinggi.

Dari pada berdebat dengan digo, sisi memilih memasuki kamarnya untuk menata kamar yang akan dihuninya itu.

Hal pertama yang sisi lakukan adalah meletakkan fotonya bersama jessica diatas nakas samping badnya.

"Dia teman mu." Digo menunjuk foto yang sedang sisi tata didinding.

"Bukan hanya teman, dia sahabatku.." ucap sisi sembari tersenyum melihat foto tersebut.

"Aku mengenalnya.." digo.
"Benarkah?" sisi girang.
"Ya, kamikan satu sekolah tapi beda kelas," digo.
"Owh" sisi mengangguk mengerti.

"K-popers," digo mengangkat sebelah bibirnya sinis.

"Memang kenapa? Aku juga k-popers" sisi.

"Maaf mengganggu. Ini minumnya." Kata seorang wanita seumuran dengan sisi.

"Ah iya, gomawo" sisi.
"Alay," ucap digo sambil melangkah keluar kamar.

"dasar manusia es" gerutu sisi.
"Dia memang seperti itu, ngomong2 siapa nama mu?"

"Sisi" sisi.
"Oh cantik seperti orangnya ya. Namaku loly, kalau perlu apa2 panggil saja namaku oke?" Kata loly ceria.

sisi hanya mengacungkan jempolnya tanda mengerti.

********;;;;;;;;**********

Follow us :
IG : @ellytriani_
Twitter : @triani_elly

Mention kritik dan saran mengenai karangan aku didua akun diatas ok👌

Aku tunggu komentar kalian disana.
~~~thank's for your time~~~

#i'am aliando prilly fans😃

Tiga chapt dulu ya, kalo yang baca udah lebih dari 100 nanti baru aku pust lanjutannya ok👌

FlashlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang