Ngomongin masa-masa SMP, sepertinya nggak akan pernah kehabisan cerita deh. Kebanggaan berseragam putih biru rasanya tak terbayangkan, serasa di atas awan (lebaaaayy) hehehehe.....
Perkenalkan namaku Naura, lebih tepatnya Noura Gabriella Shelena. Tetapi teman-teman sering memanggilku Penol, tak tahu sebutan dari mana huhuhu.....sedih aku. Mungkin , karena waktu kelas VII aku sering memakai jendolan kerudung, yaaaa maklum lagi krisis rambut.
Cerita ini dimulai ketika pertama kali masuk sekolah setelah liburan kenaikan kelas. Aku duduk di kelas VIII A di SMP 1 Tunas Bangsa, aku memiliki 3 orang sahabat yang bernama Nike, Elvira dan Ria. Kami bersahabat ketika kami dipertemukan di kelas VII C, saking erat dan abadinya persahabatan kami, kami memutuskan untuk memberi nama 2NRE untuk menggambarkan persahabatan kami yang sangat indah.
2NRE sendiri kami ambil dari gabungan nama kita yaitu Nike, Noura, Ria, dan Elvira.
Walaupun kami masih belum terlalu paham akan artinya cinta kepada lawan jenis. Karena menurut kami tidak ada hal yang paling indah dan menyenangkan kecuali jika kita berkumpul dengan sahabat kita. Walau demikian, tapi kami sudah mulai mengagumi lawan jenis. INGAT YA!!! "Mengagumi itu bukan berarti mencintai dan ingin memiliki bukan ???"
Kami memiliki komitmen yang sama, kami tidak akan berpacaran sebelum kami memakai toga dan meraih kesuksesan yang kami inginkan, dan membahagiakan kedua orang tua kami Aamiin...
Kak Alan, dia adalah kakak kelas ku yang berbeda dari yang lain, kerendahan hatinya lah yang membuatku kagum kepadanya.
Kami sudah dibilang dekat, dan sering bercanda.Begitu pun dengan Nike yang sangat mengagumi sosok Gio, dia adalah teman sekalas kami waktu kelas VII. Elvira dengan Randy, begitu pula dengan Ria dengan Marcel. Kami ber empat memiliki idola masing-masing dan bagi kami mereka adalah salah satu penyemangat dalam belajar.
Awalnya aku dan kak Alan dipertemukan dalam Ekskul yang sama yaitu Pramuka, kami sering menghabiskan waktu bersama disela-sela waktu istirahat. Pertama kali bertemu, kak Alan langsung menorehkan kesan yang mendalam padaku.
Jum'at, iya...itulah hari yang kutunggu-tunggu dalam satu minggu, karena jadwal latihan ekskul Pramuka dan pastinya kesempatan aku untuk dekat dengan kak Alan makin terbuka lebar, dan aku mengaggap bahwa hari jum'at itu adalah Jum'at barokah.
Cekrek....bunyi suara pintu terbuka, suasana penuh canda tiba-tiba berubah seketika menjadi hening ketika terlihat sosok bayangan dibalik jendela, setelah bayangan itu mulai hilang bak ditelan dinding pembatas, kini sosok itu muncul di antara kedua pintu yang terbuka.
"Haaaayyy....Apa kabar semuanya?" Ucapnya dengan lambaian tangan penuh kerinduan.
Prok.....prok....prok....suasana kelas pun kembali menjadi penuh canda seperti semula ketika kami tahu bahwa sosok yang menyeramkan itu adalah kak Alan. Jelas kami sangat senang melihat kak Alan mulai aktif lagi mengikuti ekskul setelah 2 minggu dia absen karena sakit.
"Lan kamu udah sembuh? Kok nggak bilang-bilang sama kita kalau hari ini kamu mau ikut ekskul." Ujar kak Bella tak percaya sambil menempelkan tangannya ke jidat kak Alan.
"Alhamdulillah Bell, ini berkat do'a kalian semua". Jawab kak Alan sesekali melontarkan senyum manisnya.
"Ya udah, adik-adik materi kita hari ini adalah tali temali. Kita langsung ke lapangan aja yuk, disana kakak udah nyiapin beberapa tongkat. Oh iya pada bawa tambang semua kan?" Tanya kak Bella.
"Iya kak, Bawa". Jawab kami serempak sambil mengangkat tambang yang kami bawa.
Kami pun mulai berhamburan keluar kelas dan menempati tempat yang telah disediakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Setangkai Bunga Dandelion
Teen FictionHati itu diibaratkan seperti bunga Dandelion di padang rumput yang luas. Ketika bunga itu kita rawat dengan sepenuh hati, maka bunga itu akan mekar mewangi. Tapi sebaliknya, jika bunga itu kita biarkan layu termakan oleh waktu, lama kelamaan bunga i...