Naruto © Masashi Kishimoto
Pair : NaruSasu slight NaruHina
Warning : Gore, Rated R for Gore
Please don't read if you under age
Sasuke POV
Sakit! Sakit rasanya hatiku ketika kau meninggalkan diriku. Dengan lembutnya kau datang padaku lalu pergi begitu saja. Apakah aku hanya pelampiasan dirimu saja?
"A... Apa maksudmu? Kau tak bercanda kan?!" Bentakku pada pemuda di depan ku.
"Aku tidak bercanda Sasuke. Aku ingin hubungan kita berakhir sekarang juga." Jawabnya tenang tanpa memandang mataku.
"Apa alasanya? Apa aku pernah berbuat salah padamu?!" Tanyaku dengan nada tinggi dan mencengkram kerah bajunya.
"Tidak, kau tidak mempunyai salah apapun. Aku hanya ingin jujur bahwa selama ini kau hanyalah selingkuhanku. Aku memiliki keluarga, Sasuke." Ujarnya dengan ekspresi datar dan melepaskan cengkramanku. Aku shock mendengar pernyataannya.
"I... itu tidak benarkan Naruto? Ka... kau belum menikah kan?" tanyaku lirih tidak percaya dengan semua kenyataan yang dia berikan. Kutekan dan tarik rambut kepalaku untuk menghilangkan pusing yang menyerang. Sungguh, ini tidak masuk akal sama sekali. Aku tidak terima ini semua. Kenapa... kenapa ini semua terjadi!
"Itu semua benar Sasuke. Selama ini aku hanya merasa jenuh dengan keadaan di rumah dan hanya ingin mencoba sesuatu yang baru. Dan kau datang disaat itu, aku juga tidak bisa mencintaimu, terkadang aku melihat keluargaku, aku merasa sedih dengan kelakuanku. Aku tidak ingin istri dan anakku sedih melihat kelakuan orang yang dianggap suami dan ayah hanyalah orang menjijikan dan bodoh." Ucapnya membuatku membeku dan jantungku di tusuk oleh ribuan jarum. Tanpa terasa air mataku mulai mengalir membasahi pipiku.
"Ja... jadi hubungan kita yang selama ini terjalin... hanya bohong belaka...? Dan kata-kata cintamu yang sering kau ucapkan hanya bualan?! Dan Kau sebut hubungan kita MENJIJIKAN!" tanyaku sarkatis dengan menekan emosi marah dan sedih. Dia hanya diam tanpa kata, ekspresi datar dan dingin yang menusuk. Pandangan mata yang tak melihat mataku merasa aku adalah orang yang menjijikan untuk dilihat. Sudah habis kesabaran menunggunya diam "JAWAB NARUTO! Tatap mata lawan bicaramu!"
Dia hanya menghela nafas sebelum berbicara dan menatap mataku. "Iya!" jawabnya mantab.
Kakiku lemas, mata semakin buram seiring air mata jatuh bertambah deras. Tidak mungkin! Ini hanyalah mimpi! Kugigit bibirku mencoba bangun dari mimpi ini! Tapi kenapa, sampai berdarahpun tak juga ku bangun dari mimpi ini! Semuanya tidak lucu!
"Ja... jangan tinggalkan aku... Aku sudah tak punya siapa-siapa lagi. Hanya kau yang kupunya Naruto! Hanya KAU!"
"Maaf Sasuke, aku tidak bisa. Mungkin kau bisa mendapat pasangan yang lebih baik dariku, selamat tinggal."
Kata terakhir yang diucapkannya sebelum berbalik dan melangkah menjauh dariku. Aku berusaha bangkit berdiri, dan berlari mengejarnya yang sudah akan memasuki mobilnya. Kutarik lengannya. "Jangan tinggalkan aku Naruto!" seruku. Dengan sekali tarikan tangannya, dia menghempaskan tubuhku jalanan, memasuki mobil dan pergi. Kucoba berdiri dan berlari mengejar mobilnya. Tapi apa daya, kecepatan yang membedakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine!
RandomSakit! Sakit rasanya hatiku ketika kau meninggalkan diriku. Dengan lembutnya kau datang padaku lalu pergi begitu saja. Apakah aku hanya pelampiasan dirimu saja? First Fiction NS