Dua hari kemudian , Jalal membawa Jodha besrta ibu dan adiknya ke Mansionnya.
Jodha bahkan tak sempat berpamitan dengan teman-temannya di hotel.
Jalal hanya bilang kalau dia sudah membereskan semua urusan kepegawaiannya di hotel tempat dia bekerja. Entah apa itu maksudnya. Mungkin termasuk menyampaikan bahwa mereka akan menikah ?
Oh God ! mendengar kata 'menikah' membuat bulu kuduk jodha meremang. Gadis itu mengakui kalau ia juga tertarik pada Jalal. Siapa juga bisa menolak lamaran makhluk setampan dan sekaya pria itu. Tapi di sisi lain jodha juga masih ragu, apakah ia mencintai lelaki itu ?
Apakah jalal juga mencintainya ?
Sikap jalal yg lembut, terkadang mesra, juga ciumannya.
Apakah itu tanda cinta ?
Orang bilang menikah tanpa cinta tak kan bisa bertahan lama. Apa benar begitu ? Jujur jodha menyukai kelembutan lelaki itu. Ciumannya bahkan membuatnya mabuk laut. Pelukannya membuat dirinya nyaman.
Ah..inikah cinta ?
Sejuta pertanyaan di benak jodha saat ini.
Gadis itu bahkan tak menyadari kalau dia sudah duduk di taman selama hampir berpuluh-puluh menit. Menyendiri di bawah sebuah gazebo. Mentap jauh ke taman yg luas. Ia bahkan melupakan ibu dan adiknya yg heboh karena menyukai kamar mereka yg sangat besar dan indah di Mansion Jalal.Rambut indahnya yg di gerai meriap di tiup angin. Membuat siapapun yg melihatnya akan berhenti sesaat untuk menisik keindahan gadis itu.
Jodha tak menyadari, sepasang mata tajam memandanginya sedari tadi. Mencoba menerka apa yang ada di kepala cantiknya.
Tiba-tiba terdengar suara yg membuat lamunan gadis itu buyar seketika.
EHEMM !
Jodha menoleh. Jalal rupanya sudah berada di belakangnya sejak tadi.
"Hai "
"Hai "
Kok jadi hai hai an sih...kayak jualan majalah aja..
"Boleh aku duduk ! "
"Ini kan rumahmu tuan.."
Jalal menginterupsi..
"Jangan memanggilku tuan..jodha ...", jalal terlihat kesal.
"Eh..iya...jalal..", jo meringis malu
Jalal tersenyum mendengarnya.
"Kenapa kau jodha..ada yg salah ? " jalal menyelidik, menatap gadis itu lekat.
"Tidak.."
"Lalu ? "
"Aku hanya....
"Ragu ? Masih ragu,..begitukan? "
Jodha mengangguk lemah.
Jalal tiba-tiba menggenggam jemari tangan jodha.
"Baiklah...ayo ikut aku.."
"Haaa...Kemana jalal..? "
"Lihat saja...jangan menolak..dan itu perintah..! "
Jodha mendengus...
Hhhhh...Dasar tuan tamvan..sukanya main perintah... kenapa juga aku mau sama yg kayak gini ....
Jalal menarik tangan jodha menuju ke sebuah mobil yang telah tersedia di halaman mansion.
Mobil berjalan menuju ke arah pinggiran kota. Menuju sebuah pemakaman umum.
DEG !
Kenapa kesini ya..siapa yg meninggal...batin jodha.
"Em..jalal...apa kita tak salah....kenapa ke tempat seperti ini ?"
Jalal tersenyum.
"Tentu tidak, nanti kau juga mengerti, ayo turun ! "
Jodha turun dari mobil mengikuti langkah jalal masuk ke pemakaman.
Di sebuah tempat jalal berhenti, ia berbisik..
"Ini makam ayah, ibu dan adikku.."
Jodha tertegun, di depannya ada 3 buah nisan yang berjejer dengan taburan bunga.
Jalal duduk bersimpuh dan berdoa di depan makam keluarganya. Pria itu tampak khusyuk dengan doanya, dan sedikit terisak.
Jodha akhirnya ikut duduk di sebelah jalal dan ikut berdoa. Ia teringat akan ayahnya yang juga telah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu karena kecelakaan setelah pulang bekerja. Sebuah kecelakaan yang tragis.
Setelah itu otomatis jodha lah yang menjadi tulang punggung keluarganya. Dia bahkan tak memikirkan dirinya sendiri. Di usianya yg menginjak 20 tahun, ia bahkan tak pernah merasakan mempunyai kekasih.
Setelah bekerja di hotel itulah baru ia bertemu dengan jalal dan sekarang pria itu mengajaknya menikah. Suatu hal yg tak pernah di impikannya.
Sebuah tangan memeluk bahunya, merengkuhnya ke dalam pelukannya, membuyarkan semua lamunannya.
Jodha menoleh, di lihatnya jalal memandanginya lekat."Aku tahu apa yg kau pikirkan..aku sudah tahu semuanya tentang kematian ayahmu..kita senasib bukan..? "
Jodha tak bisa menahan air matanya, dia menangis di pelukan jalal.
****
Di suatu tempat di pemakaman...
"Hmm...siapa wanita itu ? ",tanya seorang lelaki kepada asistennya.
"Menurut mata-mata kita, dia calon istri Mr.Jalal Devilio tuan. Mereka akan segera menikah minggu ini.."
Laki -laki berkaca mata hitam itu terkekeh.
"Jalal..Jalal...kau pikir hidupmu akan berakhir bahagia seperti kisah dongeng...kau terlalu bermimpi..kau tak akan hidup tenang selama aku masih hidup jalal..."
Lelaki itu memandang sinis, lalu menatap si asisten.
"Aku mau data gadis itu selengkapnya..! "
"Tentu tuan.."
"Dan pastikan dia juga akan hancur bersama Jalal !! "
Bersambung....
Vote say..
KAMU SEDANG MEMBACA
MR.DEVIL
FanfictionJallaludin Devilio seorang pebisnis muda yang sukses. Arogant, kasar dan menakutkan. Pertemuannya dengan seorang gadis cantik yg lugu, lucu dan polos di sebuah hotel tempatnya biasa menginap telah menjungkir balikkan dunianya. Bagaimana kisah kedua...