"Bangunin aja deh"yuna langsung menggerakkan tubuh wisnu. "Nu.. nu.. bangun kita udah mau pulang nih"masih menggerakkan bahu wisnu. Kemudian wisnu membuka kedua matanya, "gue ketiduran yaa na? Hehe maaf ya"tertawa kecil. "Gak apa2 namanya juga orang sakit"ujarnya. "Makasih ya udah temenin gue"ungkapan terimakasih yg kesekian kalinya. "Iya sama2 bilang makasih mulu, trus lo gimana ni pulang nya?"ketus yuna. "Gini, lo bawa motor gue, nah lo boncengin gue sampe pulang"jelas nya. "Ha? Gue yg anterin lo pulang? Trus gue pulang nya gimana sincaann"dengan kesalnya yuna bangkit dari kursinya itu. "Nanti biar ka ge yg anter lo pulang, ka ge gak mungkin jam segini ada dirumah terus gue minta jemput siapa, gue masih lemes loh na, nanti kalo gue kenapa2 dijalan gimana, nanti kalo gue pingsan lagi dijalan gimana na, lo ga kasian sama gue gitu na"memasang wajah kasihan. "Iyaiyaiyaaa.. stop gausah ngomong lagi, gue yg anter lo pulang, dasar manja"Dengan geram nya yuna setuju dengan keputusan wisnu. "Yaudah lo bangun. Kita pulang"memunculkan aura harimaunya. "Bangun dong, lemes tau gue" memanfaatkan situasi. "Haduh, sabaaar sabaar"meredam emosinya. Wisnu hanya tertawa kecil sebenarnya wisnu sudah bisa berjalan dan berdiri sendiri hanya saja ia ingin diperhatikan oleh yuna wanita yg ia sukai itu. Kemudian yuna membantu wisnu berjalan ke arah luar UKS, keadaan sekolah SMA YUREKA sudah nampak sepi mungkin hanya mereka berdua dan pak ngadiman si penjaga sekolah saja yg masih didalam area sekolah SMA YUREKA. Yuna memegang tangan wisnu berusaha membantu wisnu berjalan agar wisnu tidak terjatuh. "Berat banget si lo"mengeluh keberatan. "Hehe maaf yaa"tersenyum tipis. Sampai lah ia diparkiran sekolah, wisnu menunggu yuna yg sedang menyalakan sepeda motor wisnu, dan mulai membawa wisnu ke luar gerbang sekolah. Ternyata di depan gerbang sekolah masih ada pak ngadiman yg masih berjaga "loh neng yuna ko pake motornya wisnu, ngebonceng wisnu juga"tanya nya. "Iyaa pak, wisnu lagi sakit, saya lagi baik hati aja mau nolongin dia"sindir yuna. "Saya permisi yaa pak"yuna pamit dan segera keluar dari Sekolah nya. Pertama kalinya yuna mengendarai sepeda motor dan membonceng seorang laki2, *kalo ni orang ga sakit, gue lemar ke sungai huft* pikirnya, yuna ingin cepat" sampai kerumah wisnu agar dia bisa pulang tepat waktu dan tidak kena marah oleh ka salwa. 20 menit kemudian mereka tiba dirumah wisnu dan masih membantu wisnu berjalan menuju pintu rumah nya, "Assalamualaikum mah?"mengetok pintu rumah wisnu. "Lo bilang tadi dirumah ga ada orang"kekesalan yuna memuncak. "Kan gue bilang ga ada ka Ge bukan ga ada orang tua gue hehe"tersenyum tipis "lo sengaja yaa ngerjain gue"tanya nya dengan nada ketus. "Engga, wajar dong katanya lo mau bales budi gue, yaudah sekalian aja anter kerumah gue, beres kan"dengan liciknya wisnu menggoda yuna. "Lo tuh ya, mancing amarah gue terus"melepaskan tangan wisnu. "Aduh, skit tau"mengeluh kesakitan. "Biarin, bangun lo sendiri gue tau lo udah gak apa2"jelasnya. "Duhh, jadi cwe ga ada lembut2nya sama sekali, udah galak, jutek, pantes gapunya pacar"ledeknya. "Apaan si lo bawa2 pacar segala, ga lucu"menunjukkan wajah sinis yuna. Kemudian ibu yuna membuka pintu rumah nya. "Loh wisnu, ko muka kamu pucet gini si, kenapa?"dengan panik ibunya memegang tangan wisnu. "Gapapa mah, tadi disekolah pusing doang sm perut wisnu kram mah"ujarnya. "Ohh, jaga kesehatan kamu dong nak, baru aja kemaren kamu kerumah sakit, loh ini siapa? Temen nya wisnu?"memberi senyum kepada yuna "udah kita masuk aja"ujar wisnu. Yuna memasuki rumah wisnu "duduk nak, siapa nama kamu?"tersenyum tipis. "Wiyuna bu"membalas senyum kepada ibu wisnu. "Panggil aja mama, semua temen wisnu manggil saya mama, biar lebih akrab"sambil mengobrol kecil dengan sang ibu wisnu. "Hehehe iyaa bu, ehh mama maksudnya"dengan gugup yuna tidak menatap langsung ibu wisnu. "Sebentar yaa yuna mama mau ambil minum, yuna mau apa?"tawar sang ibu. "Oh engga bu gausah, yuna mau langsung pulang, soalnya ditunggu sama ibu dirumah, nanti lain kali main kesini lagi deh bu, ehh mama maksud yuna"
KAMU SEDANG MEMBACA
HUJAN DAN KITA
Teen Fiction"To: Wisnu aksara Orang bilang benci bukan benar2 benci, tapi melainkan cinta yg sebenarnya, tuhan telah menurun kan Hujan bersamaan dengan kehadiran mu yg tak sengaja, aku menemukan kembali cinta dan mimpi ku yg baru, aku ingin setiap hari Hujan, a...