If you Trusted (one shoot)

71 10 6
                                    


Semua terasa tak nyata bagi yeoja yang tengah termenung di kamarnya ini. ia menatap jendela kamarnya. Tatapannya menerawang jauh. wajahnya pucat, rambutnya berantakan, hidungnya memerah, matanya sembab, badannya tak seberisi 1 minggu yang lalu, suaranya juga sudah ia habiskan untuk menangis selama 1 minggu ini.

Ia masih tak percaya dengan kenyataan yang ia hadapi sekarang. Bagaimana tidak? 1 minggu lalu dia masih bersama dengan orang di cintainya, masih tertawa bersamanya, masih dengan kegilaan yang dia berikan kepada orang yang sangat dicintainya.

Flashback

"heii !! kemarilah aku mempunyai sesuatu untukmu !!" namja tampan itu tengah berteriak memanggil perempuan yang sangat Ia cintai. Ia rela memberikan apapun untuk yeoja ini, bahkan perusahaan ayahnya yang sebentar lagi akan menjadi miliknya ini. ia rela memberikan itu semua asal yeoja ini tak akan meninggalkannya begitu saja.

Yeoja itu menoleh menampakkan wajah cantiknya. Hidung yang mancung, mata yang teduh, senyum yang hangat dan bibir merah cerry miliknya menambah kesan sempurna bagi gadis manapun yang mempunyai wajah seperti ini. Sedari tadi-sebelum namja itu memnggilnya- ia hanya menyaksikan pemandangan lautan dengan deburan ombak kecil yang mengenai kakinya. Terasa begitu nyaman bagi perempuan ini.

Akhirnya ia menghampiri namja yang berteriak untuknya. Baginya menikmati pemandangan lautan bersama dengan namja yang di cintainya itu sangat cukup baginya. Dia takkan meminta apapun. Uang, berlian, mobil, kekayaan, atau apapun itu takkan membuatnya bahagia selain bersama dengan namja ini.

"ada apa chagi-ya ?? kenapa kau mengganggu acaraku mengagumi ciptaan Tuhan ini ehm??"tanyanya. senyumnya selalu mengembang kalau bersama namja ini. Park Ji Min, nama laki-laki yang selalu membuatnya bahagia. Selalu menemaninya di kala ia sedih sekalipun.

"apa kau terganggu chagi ?? meskipun pria tampan ini memanggilmu ??"ucapnya sembari telunjuknya menunjuk wajahnya. laki-laki bermarga Park ini selalu saja terlalu percaya diri. Meskipun itu baik karena sudah mensyukuri apa yang Tuhan berikan, namun tetap saja semua yang berlebihan itu tak baik kan?

Yeoja memutar kedua bola matanya bosan. "Oh Astaga~ Lee Hye Ri bagaimana kau bisa mendapatkan Pacar se-PD dia? sungguh keajaiban dunia"ucap yeoja yang diketahui bernama Hye Ri itu. yeojacbermarga Lee ini hanya berdecak heran. Sedangkan Hyun Soo hanya menunjukan cengirannya.

"kalau begitu kau Harus menutup matamu dulu"ucap Hyun Soo pada Hye Ri. Hye Ri sedikit berfikir 'untuk apa dia menutup mata? mengapa tak langsung saja memberikan apa yang ingin dia diberikan kepadanya?'

Jimin yang mengetahui jalan fikiran Hyeri dengan cepat ia berkata"sudah tutup saja matamu. Aku tidak akan berbuat macam-macam padamu."ucapnya. Hye Ri menuruti perkataan Namjachingu-nya itu lalu menutup kedua matanya.

Jimin menatap lekat wanita yang berada di depannya. Wanita ini sangat sempurna baginya. Ia berfikir, ia sangat takut jika nanti dia tak ada siapa yang akan menjaga wanitanya ini. ia juga sangat takut jika nanti wanitanya ini di jaga oleh seseorang yang mepunyai niatan jahat kepadanya. Ia kembali menatap wanitanya lalu dia kecup pelan bibir cerry milik wanitanya. Hye Ri terkejut dengan apa yang di perbuat Jimin. Segera saja Hye Ri membuka matanya. ia sudah tak sabar sekali ingin memarahi Laki-lakinya ini.

Namun setelah ia membuka matanya, hal yang tak terduga ia alami. Benda kecil yang berkilau itu berhasil membuka mata Hye Ri lebar. Cantik, satu kata yang menggambarkan benda itu.Jimin yang melihat keterkejutan Hye ri hanya tersenyum.

"i..ini untuk apa ??"ucap Hye ri. Jimin segera meraih tangan kanan milik Hye ri. Dia tersenyum sejenak sebelum memulai kata-katanya.

"Lee Hye Ri. Benda ini mungkin tak seberapa untukmu, benda ini akan menjadi saksi cinta kita. Untuk itu Lee Hye Ri, wanita yang sudah membuat hidupku sempurna, wanita yang juga sudah membuat hariku berwarna seperti pelangi, maukah kau menjadi pendampingku saat pernikahan nanti ?? maukah kau yang membuat hariku lebih berwarna dan sempurna dari biasanya ?? dan yang akan menemaniku saat aku sedih, senang, dan saat waktuku sudah habis di dunia ini ??"ucapnya dengan satu tarik nafas. Jimin dengan sangat yakin dengan ucapan yang baru saja ia ucapkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

If You TrustedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang