Aku adalah gadis remaja yang bersekolah di Sekolah Menengah Atas. Aku sama seperti kalian, tidak pintar tetapi tidak bisa juga untuk dibilang bodoh. Aku tidak cantik, juga tidak kaya. Korban bully adalah julukan yang cocok untukku, bukan aku tidak melawan kala ada yang membully tetapi untuk apa aku melawan mereka sedangkan aku sendiri lemah, aku sendiri tak tahu pondasi untuk aku tetap hidup didunia. Mungkin jika satu detik kedepan aku ditakdirkan untuk mati, maka dengan senang hati aku melakukannya
" Eh kamu. Iya kamu. "
Aku menatap kearah suara, pria dengan seragam awut awutan berdiri didepan ku
" Tolong belikan aku roti dikantin. Cepat! "
Aku mengangguk, seperti kataku diatas. Untuk apa melawan, karena aku sendiri adalah gadis lemah. Biarpun jam pelajaran sedang berlangsung, dan kebetulan kelas ku adalah jam kosong. Aku berjalan untuk ke kantin tetapi lewat dari toilet pria. Karena itu adalah salah satu jalan alternatif yang mampu menembus kantin tanpa melewati ruang kelas lainnya.
Saat tiba dikantin, aku segera memilih roti dan merogoh saku rok seragam
Trap, hari ini aku tidak membawa uang saku!
Tolong lenyapkan aku sekarang juga!Diambang kecemasan, seseorang menyenggol lengan kiriku. Aku menoleh kearahnya, dia tersenyum sangat manis
" Kau tak membawa uang? "
" Ah, ya. U--uang ku ter--ting--gal " jawabku terbata
Dia mengangguk dan mengulum bibirnya, kemudian dia berjalan menghampiri penjual roti. sesudahnya dia kembali masih dengan senyumannya, dia menepuk bahuku
" Sudah aku bayar uangnya, makan yang kenyang "
Aku mengangguk dan mengucapkan terimakasih.
" Oh ya nama kamu siapa? "
" Roseliria "
" Aku, Nichoella Mathew "
Sejak perkenalan itu, perlahan hidupku berubah. Memang tidak banyak yang berubah, setidaknya sekarang aku memiliki seorang teman dan itu adalah Nicho.
••
Malam ini, Nicho mengajakku untuk berjalan mengelilingi pasar malam. Dengan semangat 45 aku berjalan disebelahnya dan melihat lihat stand yang berada diarea sekitar sana,
Mata ku tertuju pada satu stand yang tidak begitu ramai oleh pengunjung. Stand itu adalah stand penjual bunga. Aku menarik tangan Nicho untuk masuk pada stand itu
Didalamnya banyak sekali bunga bunga yang menarik, warna warna yang cerah.
" Selamat datang di Stand Bunga Gtifin "
Aku dan Nicho secara serentak menoleh pada seorang paruh baya yang aku yakini adalah pemilik stand ini
" Saya tengah mencari seorang gadis yang masih memiliki garis keturunan dari Ratu Roselina "
Aku dan Nichoe sama sama membeku ditempat, stand ini aneh. Ralat, bukan standnya melainkan pemiliknya
" Silahkan makan satu kelopak mawar putih ini nona " ucap sang pemilik stand sambil menyerahkan satu kelopak kecil kepadaku.
Aku menerima dengan ragu, setelah dipastikan tidak ada masalah dengan kelopak ini. Perlahan aku mengunyahnya dengan mata tertutup, rasanya seperti bunga mawar biasa. Wanginya pun sama. Tidak ada yang aneh.
Setelah beberapa menit kelopak itu berhasil aku telan, cahaya putih menyilaukan muncul didepan ku. Seorang wanita anggun muncul setelah cahaya itu hilang
KAMU SEDANG MEMBACA
White Rose
FantasyBagi sebagian orang biasa mawar putih adalah bunga cantik nan anggun yang berwarna putih. Namun bagi Sebagian kecil orang mawar putih adalah nyawa mereka yang kapanpun dan dimanapun bisa hancur layaknya kelopak sang mawar [ONE SHOOT]