HIM

8 0 0
                                    

Song : Marry You by Bruno Mars

"Aku ingin lamaran yang istimewa. Lamaran yang orang lain bahkan aku tak bisa menentukan akhirnya"

"Akan aku lakukan"

"Dan aku akan membantunya"

***

"Mau melakukan sesuatu yang gila denganku?"

Halda mengalihkan tatapannya yang semula melihat bintang di angkasa ke arah kanannya, dimana Arya lelaki yang tadi berbicara tengah tersenyum aneh ke arahnya. "Apa itu?"

"Cukup anggukan kepalamu and say yes"

Halda mendengus "sok inggris kamu" tapi kemudian dia menganggukkan kepalanya dan melakukan perintah Arya "yes"

Tersenyum puas, Arya bangun dari duduk lesehannya di atas padang rumput. Tangan kanannya diulurkan ke arah Halda yang mengernyit heran. "Take my hand"

Dengan linglung Halda menyambut uluran tangan Arya dan membantunya berdiri. "Olahraga malam sepertinya menyenangkan". Dengan sebuah kalimat ambigu dan tanpa aba-aba, Arya mulai berlari menyeret Halda. Sementara Halda yang di belakang, mengikuti lari Arya dengan terpintal-pintal.

"Arya gilaaa!!" teriak Halda di tengah larinya. "You say yes" balas Arya. Kemudian mereka tertawa sambil masih terus berlari.

Keluar dari area taman mereka berbelok ke arah kiri, ke arah jalan raya dimana banyak bangunan ataupun pertokoan dikanan kirinya. Jalanan tampak masih ramai dengan mobil dan kendraan lain. Halda dan Arya masih terus berlari di trotoar jalan dengan masih saling bergandengan tangan erat.

Arya yang memimpin lari melirik sekilas ke arah Halda yang berada sedikit di belakanngnya. Halda tersenyum tanpa beban meskipun nafasnya terengah. "Aku ok"

"Ikuti aku, just for fun" ucap Arya mengedipkan mata kirinya kemudian kembali memandang ke arah depan. "AAAKKUU CIINTAA KAAMUU!!" teriakan Arya di tengah lari yang tiba-tiba, membuat Halda berjengit kaget dan membuat mereka makin menjadi pusat perhatian pejalan kaki, juga orang-orang sekitaran mereka.

Halda sempat ingin protes tapi kemudian dia teringat apa yang diucapkan Arya, jadi Halda memilih mengambil nafas kemudian menghembuskannya dan bersiap untuk ikut berteriak. "AAAKKUUU JJUUGAAA CIIINTAAAA KAAAMMUUU..!!"

Halda dan Arya kemudian tertawa keras bersama, menertawakan kebodohan yang baru saja mereka buat. Di malam yang semakin larut ini mereka masih saja melakukan kegilaan mereka, yaitu berlari.

Arya menghentikan larinya di depan sebuah bangunan, sepertinya sebuah cafe yang sedang ramai.

"Ken-a-pah ber-hen-ti?" tanya Halda berusaha menormalkan nafasnya yang menderu. Detak jantungnya berdetak tidak normal, berdetak sangat kencang efek dari lari maraton mereka.

Arya yang lebih cepat menormalkan nafasnya tersenyum ke arah Halda "ikuti saja. Tolak aku dan kemudian larilah". Dengan perkataan tidak jelas itu Arya meninggalkan Halda yang masih menormalkan nafas dan detak jantungnya.

Arya memasuki cafe itu yang ternyata sedang mengadakan konser mini. Di atas panggung, band yang disewa baru saja menyelesaikan lagu yang dinyanyikannya. Arya menyunggingkan senyum misteriusnya "ini akan jadi hebat"

"Halo selamat malam semuanya"

Halda mengernyitkan keningnya begitu memasuki cafe yang tadi dimasuki Arya. Tak di temukannya Arya diantara pengunjung yang berkerumun di depan panggung. Lantas kemana Arya? Jangan bilang Arya sedang mengerjainya saat ini. Kalau iya, awas saja akan habis Arya di tangan Halda.

"Maaf mengganggu waktu kalian, tapi saya ingin mengatakan sesuatu untuk seorang wanita yang sangat spesial" Halda berbalik, mengurungkan niatannya untuk keluar dari cafe saat suara yang familiar tertangkap telinganya.

HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang