Lost in Love (NamGi version)

Lost in Love (NamGi)

Lost in Love (NamGi version)

Cast : Min Yoongi, Kim Nam Joon

Genre : romance

Lenght : drabble

Rate : T

Author : VJin

Cover : VJin

DISC. : THIS FANFICT IS BELONG TO ME! DO NOT CO-PAS WITHOUT MY PERMISSION! DO NOT PLAGIARISM!

NB : WARNING! YAOI FICTION! BOY X BOY LOVE STORY! OOC! GAJE! TYPO BERTEBARAN!

HAPPY READING! ^^

Yoongi's POV

Aku menggigit bibir bawahku sangsi, menanti seseorang disana menjawab panggilanku. Sementara itu, mataku terus melirik jam tanganku. Pukul lima sore. Sial, jika aku tidak bergegas, hari akan berubah menjadi malam. Dan aku tidak mau hal itu sampai terjadi. Tidak di saat seperti ini, di saat aku tengah sendirian di tempat anta-berantah.

"Ayolah, Kim Taehyung. Angkat teleponku." Gumamku gelisah kala Taehyung -Adik sepupuku- tak kunjung menjawab panggilan teleponku.

Aku kembali menekan kasar ikon unhold untuk mengakhiri panggilanku.

Aku menatap sebal mobilku yang terpatri di sisiku. Tsk, mengapa kesialan malah menimpaku di saat aku jauh dari rumah seperti ini? Menyebalkan.

"Ada apa?"

Suara seseorang membuatku sontak menoleh, mendapati sesosok Pria -ekhem tampan yang tinggi. Catat, TINGGI. T-I-N-G-G-I. Terlalu tinggi untukku yang -ekhem, kurang tinggi. Sekali lagi kutekankan, KURANG TINGGI, BUKAN PENDEK APALAGI KECIL.

"Tidak apa-apa. Jangan mengkhawatirkanku, Tuan." Sahutku sekenanya. Tsk, dasar orang asing zaman sekarang, suka sekali mencampuri masalah orang lain, dan terutama.. terlalu penasaran. Menyebalkan.

"Baiklah." Ujarnya. Setelahnya ia berlalu memasuki mobilnya, dan melajukannya, meninggalkanku sendiri (lagi).

Aku menghembuskan nafasku kesal, sebelum kembali menekan tombol ikon dial untuk kontak Taehyung. Sebenarnya kemana sih anak itu!?

Aku melirik jam tanganku, dan kembali menggigit bibirku cemas kala menyadari waktu berlalu begitu cepat. Saat ini sudah pukul 17:45 sore.

Aku mendesah pasrah, kemudian kembali memasukkan ponsel ke dalam saku celanaku. Sebaiknya aku harus menemukan bengkel mobil terdekat dari sini. Huft, semoga saja bahasa Inggris ku tidak buruk di telinga warga California.

Langkah kakiku terhenti sesaat begitu baru melangkah beberapa langkah meninggalkan mobilku.

Tunggu, bukankah.. tadi orang itu bertanya padaku dengan bahasa Korea? Bagaimana dia dapat mengetahui bahwa aku orang Korea? Lalu, jika ia orang Korea, mengapa aku tidak meminta bantuannya saja? Shit, mana aku tahu kemana perginya orang itu!

Aku kembali mendengus kesal seraya melanjutkan langkahku. Aku kembali dibuat mendengus kesal kala mendengar bunyi ponselku, memberitahu bahwa daya baterai ku kian menipis.

"15 persen. Bagus, bagus sekali." Keluhku tanpa menghentikan langkahku.

Langit senja berubah gelap, sementara bintang-bintang mulai gemerlap menerangi hamparan lebar membentang di atas sana. Hari sudah malam.