#Xander's POV
Aku masih menatapnya hingga ia perlahan menaikkan kepalanya dan menatapku
"Kau baik-baik saja?" Tanyaku khawatir sambil memegang pipi kirinya
"A-aku baik-baik saja" jawabnya dengan sedikit gugup.
Sebenarnya apa yang terjadi padanya?"Tadi kenapa wajahmu memerah?" Tanyaku lagi sambil menurunkan tanganku dari pipinya
"Bu-bukan sesuatu yang penting" ucapnya lagi.
Kenapa kedengarannya ia gugup?"Sunguh? Tapi tadi wajahmu memerah" ucapku lagi. Aku hanya ingin memastikan, apakah ia baik-baik saja
Jujur saja, aku sedikit kurang yakin dengan jawabannya. Aku sangat khawatir jika ada sesuatu yang buruk terjadi pada Ryris, mate-ku
"Sungguh, sungguh aku baik-baik saja" ucapnya desertai anggukan kepala "tadi hanya ada gambaran yang melintas di kepalaku tentang kita berdua yang sedang melakukan 'itu' di ranjang ini" sambungnya dengan suara yang kecil, sangat kecil, hampir menyerupai bisikan dan sepertinya ia mengucapkannya tampa sadar sambil melihat kepalan kedua tangannya di pangkuan kakinya
Aku mengerjapkan kedua mataku, mencerna kata-kata yang ia ucapkan
Tentu saja aku bisa mendengar dengan sangat jelas kata-katanya. Pendengaran yang tajam adalah salah satu kelebihan yang dimiliki werewolf
'Apa maksudnya dengan 'itu' Xander?' Tanya Rex lewat mindlink
Aku ingin menjawab pertanyaan Rex, tapi aku urung kan niatku saat kulihat Ryris menaikkan kepalanya menatapku dengan tampang kaget
'Jadi benar, ia berbicara tampa sadar?' Batinku
Sekarang ia menatapku dengan tampang kaget yang bercampur cemas seperti mengharapkan sesuatu
Aku merilekskan expresi serta tubuhku yang tadi sempat menegang
Sebuah makna tiba-tiba melintas di benakku. Sebuah makna yang dapat dapat menjawab pertanyaan Rex
'Kurasa aku tau apa yang dimaksud dengan 'itu' Rex' mindlink-ku pada Rex
'Apa maksud-' Rex terdiam sejenak, setelah itu ia menyeringai
'Oh. Begitu ya' sambung Rex setelah membaca isi pikiranku
Entah mengapa aku sangat yakin makna yang kudapat sama artinya dengan yang dipikirkan Ryris tentang 'itu'
Aku ikut menyeringai, kulihat Ryris membeku saat melihatku menyeringai, berbeda dengan yang tadi. Kini wajahnya tidak lagi merah seperti api, sekarang ia terlihat pucat pasi, membeku seperti bongkahan es berwujud manusia.
Dan reaksi itu membuatku semakin yakin dengan makna yang aku dapat dari kata 'itu' yang ia maksud
"Kurasa, kemungkinan yang satu itu boleh dicoba. Benarkan sweetheart?" Tanyaku pada Ryris yang masih membeku di tempatnya, aku masih dengan seringaian yang terpatri di wajahku
Aku sangat suka saat ia menunjukan berbagai expresi yang ia miliki. Itu sudah seperti hiburan tersendiri bagiku
'HAHAHA. Lihat. Ia kelihatannya kaget sekali. HAHAHA' tawa Rex menggelegar di pikiranku
'Wajahnya sangat lucu. HAHAHA' sambung Rex masih dengan tawanya
Aku ingin tertawa, namun ku tahan sekuat tenaga. Aku masih ingin menjahili mate ku
Aku merangkak mendekat ke arahnya, memajukan wajahku
Ia semakin pucat dan merangkak mundur kebelakang yang menurutku tidak ada gunanya karena sendiri tadi punggungnya memang sudang menyentuh tembok yang ada di belakangnya
KAMU SEDANG MEMBACA
She is Soulmate the Alpha
Werewolfaku hanyalah gadis yang terlantar, ditinggal mati oleh kedua orang tuaku. diangkat oleh keluarga yang tak ku kenal, keluarga yang selalu membulyku, membesarkanku sebagai pembantu mereka. #Ryriska Anggel aku adalah alpha pemilik pack terkuat di dunia...