Happy Reading^^
***
Yoona terlihat sangat bahagia, karena sejak tadi tidak henti-hentinya ia tersenyum. Ia benar-benar tidak menduga hal yang dialaminya tadi. Ditolong oleh orang yang disukainya sejak dulu.
Yoona merebahkan dirinya di atas ranjang berwarna pink, miliknya.
"Lee Donghae" gumamnya sambil tersenyum-senyum sendiri.
Dengan tiba-tiba Yoona bangkit dari posisi nya tadi, menjadi duduk,"Aku harus beritau Yuri." dengan segera ia merogoh tas untuk mencari ponselnya.
Setelah beberapa saat menunggu sambungan, dan akhirnya terhubung.
"Yul!!.." teriak Yoona bersemangat, dibalas suara menguap dari Yuri.
"Ada apa Yoong? kau tau aku sedang tidur siang? aku sangat mengantuk," terdengar suara rengekan di seberang sana.
"Tapi Yul, aku ingin menceritakan sesuatu padamu, dan kau harus mendengarkannya. Kau degar aku kan?"
"....."
"Hallo..Yul? kau masih disana?" Yoona memastikan.
"....." tapi masih tidak ada jawaban. Dengan kesal Yoona memutuskan sambungan telpon.
"Aishh..menyebalkan!" grutu Yoona sebal.
"Tapi tak apa, yang penting aku bahagia hari ini." lanjutnya tersenyum lebar. Dan mulai mengingat-ngingat hal tadi.
Hingga tak sadar dirinya tertidur.
***
"Deer.." suara lembut serta guncangan di tubuh membuat Yoona terganggu, dari tidur indahnya. Yoona hanya mengerang pelan, lalu berbalik memunggunggi orang yang mencoba membangunkannya tadi.
"Bangun deer, ini sudah pukul 8 malam. Kau sudah tidur dari pulang sekolah. Apa kau tak makan malam?? Soo Hee kembali mencoba membujuk Yoona.
Akhirnya Yoona bangkit dari tidurnya, dengan enggan.
"Ayoo kita kebawah, eomma dan appa sudah menunggu kita di meja makan," Yoona mengerutkan alisnya, bingung.
"Eomma dan appa??"tanya Yoona memastikan, dibalas anggukan dari Soo Hee.
Dengan gerakan cepat Yoona kembali tidur dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Deer, kenapa tidur lagi?? Ayo kita turun," bujuk Soo Hee sambil menarik-narik lengan Yoona. Tapi sang empunya tetap kukuh.
"Ayolah deer, apa kau tidak jadi makan?" tanya Soo Hee lagi lebih lembut.
"Anni, aku tak lapar." balasnya ketus.
"Mana mungkin bisa tidak lapar, kau kan belum makan dari pulang sekolah. Ayo?" Soo Hee tetap tidak menyerah membujuk Yoona, sekarang giliran selimut Yoona yang ditariknya.
"Anni." balas Yoona tetap keras kepala juga.
"Deer, kau tau kan ini adalah kesempatan langka kita bisa berkumpul bersama eomma dan appa? dan kau juga tau, sudah sangat lama kita tidak berkumpul bersama, ini adalah pertama kalinya semenjak hari itu. Kita tak boleh menyia-nyiakannya," ujar Soo Hee lirih.
Yoona mengintip dari balik selimut. Ia melihat raut wajah eonni nya yang tampak sedih, dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Soo Hee kembali menoleh ke arah Yoona, Yoona dengan cepat merapatkan selimutnya lagi.
"Ayo deer, kau tak mau menyia-nyiakan hal ini kan? bukannya kau selalu bertanya pada eonni kapan eomma dan appa akan pulang? kenapa kau tidak mau menemui mereka sekarang? Yoongie," kata Soo Hee dengan suara paraunya.
Yoona bangkit dan langsung memeluk Soo Hee sambil terisak. Soo Hee mengusap rambut Yoona, sayang. Membuat isakan Yoona mulai mereda. Mereka melepaskan pelukan masing-masing.
"Mari kita perbaiki bersama," Soo Hee menatap Yoona sambil tersenyum lembut, ada harapan besar di matanya. Yoona membalas dengan anggukan kecil.
Soo Hee menggenggam tangan Yoona dan mengajaknya turun kebawah bersama.
***
Suasana makan malam yang terkesan formal, tidak ada pembicaraan hangat antara keluarga, seperti yang Yoona harapkan. Hanya ada dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring makan.
Yoona mengerucutkan bibir, merasa bosan.
Tanpa Yoona sadari, ia membuat suara yang cukup keras berasal dari sendok dan garpunya yang beradu. Membuat tatapan tuan Im, nyonya Im dan Soo Hee mengarah kepadanya."Deer?" panggil Soo Hee sambil menatap Yoona, seolah-olah bertanya 'ada apa?'.
Yoona membalasnya dengan menggeleng. Lalu kembali memakan makanannya dengan canggung.Dehaman dari tuan Im membuat pandangan mereka sekarang beralih menatapnya.
"Yoong," panggil tuan Im. Yoona mendongakkan kepala, menatap appa nya.
"Nde?"
"Appa sudah memutuskan, saat kau kuliah nanti kau akan meneruskan sekolahmu di Amerika. Setelah kau lulus ,appa mau kau mengurus cabang bisnis appa yang ada disana." pernyataan tuan Im secara gamblang, membuat Yoona juga Soo Hee menatap tidak percaya kearahnya.
"M-mwo?" tanya Yoona memastikan.
"Masih kurang jelas?" jawab tuan Im,
Yoona mendengus keras,
"Huh, aku sungguh tak percaya. Hidupku selalu diatur jauh dari keinginanku sejak kecil.""Yoong," tegur nyonya Im.
"Pernahkah sekali saja appa bertanya apa yang aku inginkan? tanpa mengaturnya sendiri, semau appa," tanya Yoona dengan suara meninggi.
BRAKKK!!!
Tuan Im mengebrak meja makan dengan tiba-tiba. Membuat Yoona, nyonya Im dan Soo Hee terkesiap.
Yoona memejamkan matanya kuat-kuat, mencoba meredam emosi dan air matanya yang mulai mendesak keluar, "Aku sudah kenyang."
"Dear?" selang beberapa lama, terdengar panggilan Soo Hee dari luar kamar Yoona, tapi Yoona tidak mengubrisnya.
" Deer ,maafkan eonni. Aku tidak bisa menjadi eonni yang baik untukmu, aku tidak bisa membahagiakanmu dan melindungimu, deer. Maafkan aku," lirih Soo Hee dari luar kamar. Tidak ada balasan dari Yoona.
"Baiklah jika kau ingin sendiri. Jaljio deer," ujar Soo Hee, sebelum pergi dari kamar Yoona.
"Nado jaljio eonni ,eonni adalah yang terbaik dalam hidupku." lirih Yoona pelan.
****
tbc.
a.n
Anyeong :D maaf lama banget updatenya :v part ini emang khusus tentang masalah nya Yoona. Aku usahain bakal update deket-deket ini :D Gomawo^^
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL YOU
Fanfiction[YOONHAE FANFICTION] Im Yoona Perempuan cantik dan termasuk yeoja populer disekolah. Fisik yang sempurna dan kekayaan melimpah. Membuatnya dipandang tinggi oleh teman-temannya. Walaupun ia tidak pernah membanggakan kekayaan orang tuanya itu. Dia mer...