"sekarang pulanglah. Kau tidak ingin Kookie sedih kan. Kau ingin Kookie tenang kan"lanjut eomma. Aku hanya mengangguk. Lalu yeri menggandengku ke mobil untuk pulang. Terdengar ucapan terimakasih dari Yeri pada eomma kookie
***
Aku terdiam dikasur Kookie. Aku terus memandangi sekeliling kamar Kookie, kupandangi foto Kookie bersamaku dan terus menangis. Terdengar suara ketukan dan seseorang pun masuk
"Halla. Kau masih menangis? Kau tidak ingin pulang?"tanya eomma Kookie
"Apa eomma mengusirku?"aku pun berbalik badan
"Bukan begitu, tapi eomma appa mu menjemputmu"
"Halla, pulang yuk"terdengar suara eommaku. Aku segera bangkit dan memeluknya.
"tidak eomma. Halla ingin disini. Halla merindukan Kookie"
"Tapi kau akan merepotkan eomma kookie jika terus disini"ucap appa ku
"Tidak. Saya tidak pernah merasa direpotkan oleh Halla"ucap eomma kookie
"baiklah. Jaga kesehatan dan jangan terus menangis seperti ini"eomma ku mengecup keningku. Aku pun kembali berbaring dikasur kookie. Eomma, appa, dan eomma kookie pun keluar meninggalkanku. Aku pun kembali menangis saat melihat foto kookie
"kenapa kook. Kenapa kau pergi meninggalkan ku secepat ini"gumam ku. Aku pun tertidur dengan memeluk foto kookie setelah merasa sangat pusing.
Kubuka mataku, kurasakan panas didaerah mataku. Kulihat diriku saat bercermin, berantakan. Terlihat juga mataku yang sangat bengkak dan merah. Aku kembali berbaring, kuhirup dalam dalam udara di kamar ini, aroma Kookie Aku kembali teringat kookie, aku menangis lagi.
"Halla. Bolehkah eomma masuk?" karena aku tidak menjawab panggilan eomma. Eomma pun masuk.
"Halla, makan dulu sayang. Ini, eomma buatkan susu dan biskuit seperti yang suka kau bawakan untuk Kookie"lanjutnya.
"Aku rindu Kookie. Aku rindu saat ia memakan biskuit yang aku bawakan. Aku rindu wajah lucunya saat kutertawakan karna biskuitnya tercecer diwajahnya. Rindu keusilannya, gurauannya, aroma tubuhnya, tawanya, gigi kelincinya, pelukan hangatnya. Rindu saat ia mengacak acak rambutku. Bahkan aku rindu marahnya"tangisku semakin menjadi
"maafkan eomma. Eomma tidak bermaksud mengingatkanmu pada Kookie"ucap eomma membangunkanku lalu memelukku
"Halla, dengarkan eomma. Kau ini sudah hampir enam tahun menjadi kekasih Kookie. Kau, Yeri, dan Kookie adalah teman sejak kecil. Eomma telah menganggapmu sebagai anak eomma sendiri. Jangan siksa dirimu sendiri seperti ini. Eomma sudah kehilangan Kookie, dan eomma tidak mau kehilanganmu"lanjut eomma
"Kau sayang Kookie kan? Kau ingin Kookie tenang dan bahagia kan? Kau tidak ingin Kookie bersedih kan?"lanjut eomma lagi diikuti anggukan ku
"Jika iya, makanlah. Seditaknya minumlah dahulu. Sejak kemarin pagi kau belum makan"lanjut eomma
"Tidak eomma. Biar saja kookie bersedih. Ia juga membuatku sedih karna pergi meninggalkanku"ucapku tanpa berfikir
"Halla! Apa kau fikir Kookie ingin meninggalkanmu? Tidak. Pikirkanlah, saat kau keluar kota bersama teman temanmu dan ponselmu tertinggal di rumah. Apakah kookie tidak mengkhawatirkanmu? Bahkan kookie menangis saat dua hari kau tidak ada kabar. Ia menelpon semua teman temanmu dan akhirnya kookie menyusulmu untuk memastikan sendiri bahwa keadaanmu baikbaik saja bukan?"
"Ne eomma. Mianhae. Mianhae Kookie. Bogoshippo, saranghae"ucapku menahan tangis
"sekarang, makanlah. Sambil kusisir rambutmu ne"ucap eomma menyodorkan biskuit dan susu kepadaku lalu mengambil sisir dan menyisir rambutku.
"Lalu turunlah kebawah, sarapan sudah siap"lanjut eomma setelah selesai menyisir rambutku
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Akan Selalu Dihatiku, Kookie (Ff BTS)
ספרות נוערCast: Jeon Kookie X Halla Genre: Soft romance, sad romance, happy ending Rated: T Chaptered