SWAG!!! (3)

203 18 5
                                    

~ Ali pov'on ~

Hallo apa kabs! Ketemu lagi sama gue Ali Fahrian seorang, yang gantengnya gak nahan, soleh, rajin ibadah, dan tentunya... masih jomblo! Ok. Jomblo bukan penghilang semangat buat gue, karna gue jomblo jadi banyak yang ngejar-ngejar gue. Andai kata, gue itu semacam daging segar yang di kejar-kejar sama singa betina untuk di jadikan santapan, bedanya kalau gue di kejar-kejar untuk di jadiin pacar sama para cewek yang ada di sekolah gue. Ibu-ibu kantin kalau belum punya suami juga pasti bakalan ngejar-ngejar gue. Secara kadar kegantengan yang gue miliki ini diatasnya normal, alias terlalu over ganteng.

Yak! Selesai membahas kegantengan gue, takutnya nanti kalian gumoh membayangkan seganteng apa wajah gue yang memang benar-benar ganteng!

Ini hari Minggu, dan gue hanya berdiam diri saja di dalam kamar. Oh guys, itu salah besar! Biasanya kalau hari libur seperti ini gue sering menghabiskan waktu untuk berlatih basket di lapangan komplek rumah gue yang memang sudah menjadi fasilitas olahraga disini. Tapi minggu ini gue lagi males ngedrible bola, bukan apa-apa cuma gak ada yang nyemangatin aja. Rasanya aneh gimana gitu kalau gue berhasil masukin bola ke dalam ring tapi yang bunyi bukan suara teriakan para cewek yang buat gue seakan paling oke, melainkan suara jangkrik yang seakan menghina gue gak punya penyemangat. Tiba-tiba gue teringat seseorang yang mungkin bisa gue jadiin teman mulai sekarang. Apa gue nge-drible Prilly aja ya? Eh maksud gue, apa gue ajak Prilly aja ya buat temenin gue ngedrible bola terus habis itu baru di masukin ke ring alias main basket?! Iya, kayaknya itu ide bagus. Ali yang pintar!

Gue menyambar jaket di atas sofa yang ada di kamar gue lalu mengenekannya. Keluar kamar dengan keadaan selalu tampan dan pastinya wangi. Turun ke lantai satu setelah berhasil mengambil kunci motor kesayangan gue yang tergeletak di atas nakas di samping pintu kamar gue. Di meja makan yang pertama gue lihat adalah Bik Sum, yaitu orang yang sudah mengurusi gue dari kecil. Gue gak pernah menganggap dia sebagai ART di rumah ini, melainkan gue menganggap dia seperti Mama gue sendiri.

Ok. Mungkin ini saat nya. Jujur, gue bukan seaorang anak tunggal yang kalian pikir pasti mempunyai limpahan kasih sayang dari kedua orang tua gue, gue jauh dari kata bahagia sama keluarga. Orang tua gue lebih mementingkan bisnis daripada keluarga, gue kadang merasa iri sama keluarga teman-teman gue yang lain. Mereka bisa meluangkan waktu hanya sekedar untuk berbincang ringan saja, berbeda dengan gue yang selalu sendiri. Tapi bukan berarti gue menyimpan dendam sama kedua orang tua gue sendiri, itu gak mungkin. Mau bagaimanapun, mereka adalah orang tua gue, orang yang sudah membesarkan dan mendidik gue sampai sekarang, walaupun gue ngerasa kayak gak pernah ketemu mereka karna saking sibuknya pada bisnisnya. Kalau gue lagi kangen sama mereka, gue cuma minta Bik Sum untuk nemenin gue ngobrol di sofa ruang tamu, ngobrolin tentang mereka, tentang Mama Papa gue yang bisa di bilang hanya pulang jika ingat rumah. Kenapa gue bilang seperti itu? Karna memang mereka jarang pulang kerumah, mereka menetap di apartemen milik Papa dengan alasan supaya bisnis yang sedang berjalan akan lancar, mengingat jarak dari kantor pusan ke apartemen lebih dekat dan tidak memakan banyak waktu.

Gue gak mau terlarut sama masalah ini, bagi gue ini memang masalah. Masalah dimana kurangnya komunikasi antara anak dan orang tua. Yang pasti selama mereka masih ingat hak gue atas kasih sayangnya, gue yakin mereka pasti akan pulang ke rumah ini. Tak ada orang tua yang merelakan anaknya sendiri tanpa kasih sayangnya. Gue masih bisa meresakan kasih sayang Mama lewat perlakuan Bik Sum, cuma dia yang ngerti perasaa gue sekarang.

"Aden mau kemana sudah rapih begini?" pertanyaan Bik Sum membuat gue tersadar dari lamunan yang sedari tadi sambil memegang padar tanggak. Logat sundanya seakan jadi ciri khas saat dia ngomong.

"Ini bik, Ali mau latihan basket di lapangan depan komplek sana," jawab gue sopan sambil berjalan ke arah uang tamu dengan diikuti Bik Sum di belankang gue.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Swag!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang