Perkenalkan nama aku Jenny Louisa,aku duduk di bangku kelas 1 SMA.
Pada pagi hari yang cerah aku bangun dan langsung berjalan menuju kamar mandi yg ada di kamarku setelah selesai mandi aku menuju ke ruang makan yg ada di lantai bawah (kamarku di lantai atas).Di sana sudah ada mama,papa,dan kakakku yg sudah berada di kursinya masing2 aku pun menyapa mereka.
"Hallo,pagi semuaaa..."sapaku
"Pagi juga"jawab mereka.
"Hari ini kita sarapan apa??"tanyaku sambil menarik kursi untuk aku duduki.
"Hari ini mama buatin nasi goreng special..kesukaan Jeje"ujar mama (btw jeje itu panggilannya jenny).
"Wah,asikk"ucapku sambil kegirangan.
Setelah menghabiskan sarapan aku pamit ke orangtuaku untuk berangkat sekolah,aku ke sekolah bareng dengan kakakku naik mobil.Oh,ya nama kakakku Jacob Louis dia kelas 3 SMA yg kebetulan satu sekolah denganku ,ya jadi aku 2 bersaudara dan aku anak terakhir.
Saat di mobil aku merasa jenuh dan ya aku putuskan untuk mendengarkan lagu Infinity-One Direction . Akhirnya aku sampai di SMAku, ya berhubung aku siswa kls 10 ya pasti akan mengikuti kegiatan MOS, huh kegiatan yg menyebalkan karena pasti kita bakal dikerjainlah,disuruh2 dan hal yg lainnya yg aneh2.
Aku pun memutuskan untuk mengikuti anak kelas 10 lainnya yg berbaris di lapangan.Tiba2 ada yg mencolek pundakku dan aku pun menoleh ke arah yg mencolekku tadi ternyata yg mencolekku adalah sahabatku pas di SD yang bernama Angelline Carasvati yang akrab ku sapa Caca.
"Hai.. Jenny kamu masih ingat aku??"tanya Angelline (caca).
"Hai juga.. ya aku masih ingat lah mana mungkin aku melupakan sahabatku yang canntik,baik nan imut ini"jawabku
"Hahaha kmu Jen bisa sajaa,aku gk sangka loh ternyata kita bisa satu sma, aku kangen bgt sama km Jen"kata caca
"Haha iya,aku juga kangen sama kmu Ca"ucapku sambil memeluk caca
Caca membalas pelukanku dengan erat.Padahal aku lagi senang2nya bisa bertemu dengan sahabatku yg lama tak kunjung bertemu,tapi ada saja yg mengganguku dan aku pun segera mlepaskan pelukanku dengan Caca,yang menggangguku sih sepertinya dia itu anggota OSIS,dia pun memarahiku dan Caca ,aku dan Caca hanya bisa diam dan mendengarkan ucapan senior itu.
"Heh kalian ngapain lg pada peluk2an bukannya pada baris dasar Junior badung,baris sanaa,CEPETANN!!!"omel sang Senior (oh,ya badung itu bandel ya artinya)
"Emm... ii-ya kak"ucapku
Saat aku baru saja mau berbaris tiba2 tangnku ditarik,dan ya yg menariknya adalah kakakku ya kak Jacob.
"Eh,ngapain lu Dim marah2in adek gue??"kata kak Jacob
"Oh,ini adek lu Jac siapa suruh dia malah peluk2an disaat yg lainnya udh pada baris"kata senior itu yg dipanggil oleh kakak ku dengan sebutan Dim.
"Iya,tapi lu ngasih taunya gak usah sampe marah2 kalii!!"kata kak Jacob
"Hehehe...iya deh sorry sorry gue udah marah2in adek lu"kata senior itu
"Awas lu ya sampe gue liat lu marah2in adek gue lagi"kata kak Jacob
"Iye iye sorry ya dek"kata senior itu
"Hehe.. iya gk apa2 kok kak"kataku
"Oh,ya dek ini temen kakak namanya Dimas,Dimas ini adek gue namanya Jenny"ucap kak Jacob
"Oh,hai salam kenal ya Jenny"kata kak Dimas sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan denganku
"Hai juga kak Dimas"ucapku sambil mengulurkan tangnku ke tangan Kak Dimas.
"Oh,ya udh klau gitu kakak tinggal dulu ya dek nanti klau ada apa2 bilang ke kakak ok!!,Dim gue balik dulu yaa"kata kak Jacob
"Iya Kak Jac"kataku
"Yoi,Jac"kata Kak Dimas
Kak Jac pun sudah pergi meninggalkanku dan hanya tersisa aku,Caca dan Kak Dimas.
"Ya udah klau gitu ayo kalian ikut baris sama yg lainnya ya"kata Kak Dimas sambil tersenyum kearahku
" kalau gitu saya permisi dulu ya kak"kata ku sambil menggandeng tangan Caca
"Iya"kata Kak Dimas
Akupun jalan bersama caca menuju lapangan yg sudah terkumpul oleh seluruh peserta MOS.Saat aku baris tiba2 mataku terhenti di seorang laki2 yg sedang mengobrol dengan temannya, aku memikir sejenak sepertinya dia tak asing,siapa yaa???.Oh,ya dia kan.....
Hallo2 happy reading readers... semoga kalian ngerti ya alur ceritanyaa... ok sorry kalau ada typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Heart
Teen FictionDavid yang kutunggu dan kunantikan .Saat dia sudah menjadi milikku ternyata bukan karena dia mencintaiku tetapi dia terlibat di dalam suatu permainan,apakah aku ini permainan dia hatikku tak sanggup lagi menahan rasa sakit ini.Disaat aku mulai bisa...