Hai, gua Arka. Dan gua lagi galau.
Pelajaran baru yang gua dapet hari ini: jangan ngeLine sesuatu yang penting kalo lagi sakit. Lebih tepatnya sesuatu yang rahasia. Contohnya: surprise ultah wali kelas gue.
Hari ini gua ijin nggak sekolah. Alasannya sakit tenggorokan. Memang biasanya sih gue kalo bolos pake alesan setengah-bener. Seperti, sakit (mental) atau pusing (pala berbi). Cuma kali ini gue serius sakitnya.
Pada sore harinya, persis jam 3 tanggal 20 April 2016, yang berarti ultah gue 6 hari lagi (yey, dapet ktp), salah satu temen sekelas minta fast response ke group Line kelas gue.
Group ini, bisa dikatakan, nafas dari kehidupan sekolah gua. Soalnya, banyak dari tugas dan ulangan gue tahu dari group. Di group ini juga wali kelasku bergabung, biar Berita-berita seputar sekolah langsung mengalir dengan cepat. Tanpa kehadiran group ini, gue pasti udah kena amuk guru. Terimakasih group Line!
Gue cocok nggak jadi ambassador Line? Nggak cocok? Ya udah.
Balik ke cerita. Gue jawab respon nya. Terus, 3 detik kemudian, dia ngeDM gua, isinya: umur Bu Nina berapa?
Gua mikir. Gimana cara paling cepet cari tahu umur seseorang?
Facebook. Tinggal lihat tanggal lahir, cari selisihnya sama tahun sekarang, dan beres.
Gue kirimlah hasil kalkulasi gue.
Ke group kelas gue.
Mampus.
Gua otomatis panik. Cuma karena satu kalimat, gua bisa hancurkan rencana temen-temen sekelas.
Sumpah, serasa kayak dewa. Iya, de-watir. Banget. Sampai jadi garing begini.
["Kan emang pada dasarnya lu garing!"]
["Diem aja! Bukan urusan elu kan kalo gue kerupuk?"]
Ah, mungkin yang bersangkutan nggak akan tahu, pikir gue penuh harap.
Yang langsung dijatuhkan dengan income message terbaru.
"Jekellyn, dicari Angga di ruang tari."
Itu message dari Bu Nina.
Mampus gua.
Kalo gua kucing, nyawa gue tinggal 7.
Gua dalam kepanikan gua berusaha mencari info apa yang terjadi di sekolah sekarang. Dan yang ada di otak gua cuma ketos (ketua OSIS) sekaligus temen sekelas gua, Ben.
Rupanya dia nggak tahu apapun soal rencana temen-temen gua yang lain. Tentu, gua ceritain apa yang terjadi. Dan dia balesnya: "Ya sudah", "Tidak apa-apa", dan "Wkwkwk"
Njir.
***
Besok pagi, tanpa ada hubungannya dengan kejadian kemarin, aku Arka terpaksa terbaring di atas kasur lagi. Setengah karena badan masih lemas, perut masih nggak keruan, dan setengahnya lagi karena malas saja (wkwkwk).
Aku tidak lagi memikirkan tentang semua itu. Alasannya, sedongkol apapun teman-temanku nanti, mereka akan melupakannya dalam hitungan jam.
Ternyata aku benar. Kelihatannya sih begitu.
Karena besoknya lagi, saat aku masuk sekolah (dengan serba kekagokan, karena berarti itu hari Jumat dan Sabtu aku libur), hal ini tidak dipermasalahkan.
Tentu saja, sebelum ke sekolah aku melihat wall facebook.
Salah satu feed yang paling baru adalah foto Bu Nina dengan kawan-kawanku.
Ah, andai saja aku tidak ketularan penyakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arka-kun's Corner
RandomBagian pribadi yang kebanyakan sih isinya uneg-uneg. Wkwkwk. Praktis tulisannya didasari oleh pengalaman nyata, tapi dengan bumbu-bumbu fiksi. Maksudnya, nama-nama disini udah aku rombak semua. Beberapa catatan, kadang kala aku pakai 'aku', kadang...