Chapter 10 : New Enemies

706 21 2
                                    

Hello kawan-kawan! How are you? Akhirnya saya bisa melanjutkan cerita ini ya! Hehe... :D

Tanpa banyak basa-basi lagi, lebih baik langsung dibaca saja yuk! Happy reading! ^_^

--------------

**Author's P.O.V**

Kini jam telah menunjukkan pukul 10.00 PM. Justin, Josh dan Dylan pun bergegas tidur.

Keesokan harinya...

Seperti biasanya alarm pagi yang menyerupai alarm pemadam kebakaran itu berbunyi sangat kencang, membangungankan seluruh siswa dan siswi Musical Academic. Sinar matahari pagi mulai masuk ke dalam setiap sudut ruangan itu melalui celah-celah kecil.

Remaja laki-laki bermata hazel itu tengah berjalan menuju jendela kamarnya. Ia membuka gorden berwarna hijau tua itu lalu membuka jendelanya lebar-lebar.

"Sungguh segar udara pagi ini..." Ucapnya sembari menghirup udara segar yang masuk melalui jendela itu.

"Hey, Justin! Mau ini?" Tanya seseorang dari arah belakang tubuh Justin.

Justin pun menoleh ke arah sumber suara itu. Ia melihat sesosok remaja laki-laki bermata hijau yang tengah berdiri sambil menggenggam sebuah cangkir berwarna putih.

"What's that?" Tanya Justin.

"Ini adalah teh..."

"Kau dapat itu dari mana Josh?"

"Aku mendapatnya dari dapur..." Ucapnya lalu meneguk teh itu.

"Dapur katamu? Apakah asrama ini memiliki dapur?" Justin mengangkat sebelah alisnya keatas. Ia hanya heran dengan adanya sebuah dapur ditempat itu.

"Tentu. Sebuah dapur kecil..." Ucap Josh menyeringai.

"Benarkah? Tapi kenapa aku belum pernah melihatnya?"

"Entahlah... Tapi jika kau ingin kesana, kau hanya perlu pergi ke lantai dasar. Letak dapur itu berada dipojokan..." Ujar Josh.

"Hmm... Sepertinya akan sulit jika aku mencarinya sendirian..." Ucap Justin.

"Lalu?"

"Bisakah kau mengantarku kesana?" Justin mengedipkan mata kirinya. Ia terlihat seperti sedang merayu Josh.

"Oh, baiklah..."

Kini Josh dan Justin berjalan menuruni beberapa anak tangga. Lalu mereka menelusuri lorong-lorong asrama yang lumayan ramai itu. Langkah kakinya terhenti tepat di depan pintu bertuliskan Mini Kitchen itu. Mereka berdua pun masuk ke dalam. Di sana terdapat beberapa anak sebayanya yang tengah mengantri mengambil coffee, tea dan ada juga yang sedang duduk santai sembari minum coffee maupun tea.

"Jadi ini mesin pembuat tehnya..." Ucap Justin sambil menekan beberapa tombol pada mesin pembuat teh itu.

"Iya benar sekali..." Balas Josh.

"Sekarang teh ini jadi milikku..." Ucap seseorang yang mengambil teh milik Justin yang baru saja selesai dibuat itu secara tiba-tiba. Kemudian anak itu meneguk tehnya secara perlahan.

"Apa-apaan kau ini? Kembalikan! Itu milikku!" Seru Justin. Tangannya mengambil paksa teh yang tengah diteguk bocah tadi. Hal itu sontak membuat air teh tersebut tumpah ke pakaian bocah berambut coklat itu dan sebagian lagi berceceran dilantai.

"Tidak, itu tehku!"

"Tapi aku yang membuatnya..." Balas Justin.

"I don't care about that. Yang penting adalah aku ingin teh itu sekarang!"

The Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang