part 1

7 0 0
                                    

" Reika? Kau sedang melamun? "
Yuri mencoba untuk menyadarkan Reika dari lamunannya.

" Reika! "

" Hey! Kau mengejutkanku! "

Yuri menghela nafas, " Apa yang kau pikirkan?"

Yuri melihat arah yang dituju mata Reika, " Hm. Mungkin lelaki tampan disana? " tanyanya dengan penuh heran.

Reika menghiraukan ucapan Yuri, ia terus memandang ke luar jendela kantin. Musim semi, daun sakura berguguran, aroma musim yang begitu khas, ia sangat menyukainya. Hal itu mengingatkannya pada keluarganya di Jepang. Ibu dan adik laki-lakinya sangat menyukai musim semi, begitu juga Reika.

Satou Reika, seorang pelajar yang berhasil mengalahkan ribuan calon mahasiswa Jepang dalam mengikuti berbagai tahap penyeleksian beasiswa Korea. Ia tak begitu pintar, dengan bekal yang diperolehnya di rumah dan sekolah, Reika berhasil mendapatkan beasiswa universitas Korea. Hal itu membuatnya terpisah dari keluarganya di Jepang.

" Ah kau memikirkan lelaki itu. " Yuri terus mencoba untuk menebak apa yang di pikirkan sahabatnya.

Reika menggeleng perlahan, " Musim semi. "

Hanya dengan dua kata Yuri dapat mengerti apa yang sedang sahabatnya pikirkan. Yuru mengerti bahwa Reika sangat menyukai musim semi seperti keluarganya di Jepang. Ia pun menyerah dan mengubah topik pembicaraan.

Yuri Im, sahabat karib Reika. Awal perkenalan yang tak begitu istimewa dan tidak terlalu lama, membuat mereka menjadi sepasang sahabat yang hampir tak terpisahkan. Mereka duduk di bangku semester pertama perkuliahan sebuah universitas terkenal di Seoul. Klub yang mereka ikuti adalah tempat pertemuan awal mereka, klub sastra. Tak seperti klub yang lainnya, klub tersebut hanya memiiki sedikit anggota sehingga mereka tak banyak mengadakan pertemuan klub.

" Reika ? Mengapa kau tak mencari kekasih? " tanya Yuri mengisi keheningan. Seketika Reika menatap Yuri dengan tatapan tajam. Yuri tersenyum dan mencoba untuk menggoda Reika.

" Kau cantik, pintar, menarik. Mengapa kau tak mencari kekasih? "

" Kenapa harus ?"

" Yaa! Betapa menyebalkannya melihat para fansmu selalu mengikuti kita! " amarah Yuri akhirnya melonjak. Melihat ocehan sahabatnya dengan ekspresi berubah-ubah, Reikapun tertawa.

Dua bulan telah Reika lewati, ia tak pernah memikirkan hal lain selain ilmu dan keluarganya. Pertanyaan Yuru yang seketika terlontar selalu terbayang di pikiran Reika. Ia mengerti Yuri mencoba untuk mengodanya, hanya sebuah pertanyaan lelucon belaka. Tapi kini ia ragu-ragu akan pertanyaan yang di berikan Yuri. Reika berpikir sejenak, menatap sekelilingnya. Ia melihat sosok pemuda tampan yang dimaksud Yuri. Reika menyipitkan matanya, ia berpikir mengingat wajah pemuda itu.

Wajah yang tidak asing?

Tak ingin berlarut-larut dalam pikirannya, Reika mengambil tasnya dan mengajak Yuri untuk berjalan-jalan menghibur diri. " Baiklah, ayo kita kencan Reika! ", balas Yuri penuh semangat.

-oOo-

Alex sedang berjalan di sekitar kampus bersama Dave, sahabatnya. Ia melihat-lihat keadaan kampus yang baru menerimanya sebagai seorang mahasiswa. Alex Kim, seorang mahasiswa semester pertama, calon pewaris perusahaan terkenal di Seoul yang memiliki cabang di berbagai belahan dunia.

" Hei Alex! Mengapa kau tak mencari kekasih? " pertanyaan Dave membuat Alex tersedak.

Ia terkejut karena pertanyaan sahabatnya itu yang tidak biasa. Dave adalah seseorang yang santai, serius, humoris, namun tidak suka memberikan pertanyaan yang aneh-aneh.(?) -_-

" Apa?! Mengapa tiba-tiba? " jawab Alex.

" Bukan kah hal itu lebih baik? Para fansmu itu membuatku lelah! Apa kau tak lelah? "

Ya kau benar, sangat melelahkan

" kau tampan, pintar, kaya, pasti mudah mencari seorang kekasih! "

Mereka hanya mengincar hartaku

" Hei! Mengapa kau tak menjawabku? Menyebalkan! "
Alex membiarkan sahabatnya itu berbicara terus menerus. Ia hanya diam dan mendengarkan. Ia tak ingin sahabatnya itu salah sangka hingga ia memilih diam. Sesaat ia merasa akan kehadiran seseorang yang akan mengisi hatinya.

Kriuk~ Ah aku lapar!

Alex mengajak Dave pergi ke kantin. Berkeliling universitas membuatnya merasa lapar. Setelah memesan makanan, mereka mencari tempat duduk yang nyaman. Dave menyarankan duduk di taman luar kantin, karena ramainya keadaan di dalam kantin.

Sesaat ketika Alex hendak memakan makanannya, ia melihat seorang gadis yang sangat cantik berada di balik kaca kantin. Mata gadis itu menatap ke arah Alex seakan heran padanya, tatapannya membuat Alex merasa gugup. Ia merasa sangat gugup, dan itu bukanlah hal biasa.

Sesaat kemudian gadis itu membawa tasnya dan pergi bersama seseorang gadis lain yang mungkin adalah sahabat gadis itu. Dave menyadarinya dan menyadarkan lamunan Alex. Alex terkejut, iapun melanjutkan makan. Seketika Alex menyadari bahwa wajah gadis itu tidak asing baginya.

-oOo-

" Bang bang into the room (I know ya want it) Bang bang all over you (I'll let ya have it) Wait a minute lemme take you there. Wait a minute till ya "

" Hallo? "

" ..... "

" ya? Baiklah aku akan tiba 20menit lagi. Sampai jumpa." Reika menutup telponnya dan meletakkan kembali ke dalam tasnya.
"Siapa? Tomoya?" tanya Yuri heran.
" yap. " balas Reika singkat. Ia berpamitan pada Yuri dan segera meninggalkan Yuri yang terheran-heran.

" Mengapa kau tak berpacaran saja dengan Tomoya? ", teriak Yuri ketika Reika pergi menjauh. Reika hanya menoleh dan membalas dengan senyum mengejek.

Bagi Reika, Tomoya hanya sebatas sahabat atau lebih tepatnya sebagai kakak. Di Jepang keluarga Tomoya adalah tetangganya, tak heran jika Reika mengenalnya. Dan juga Tomoya adalah teman masa kecil yang selalu ada di sisinya saat keadaan apapun. Bahkan waktu itu juga dia ..

Ahh apa yang aku pikirkan? Lupakan hal tentang itu Reika!

BRUK

Barang-barang yang ada di tas Reika jatuh berantakan. Ia segera memunggut dan merapikannya. Tanpa basa basi ia meninggalkan orang yang sedari tadi tercengang karena melihat Reika dengan cepat memunggut barangnya yang jatuh.

" Re-ika .. "

Deg deg deg deg

Ketika orang itu memanggil nama Reika, ia tak menoleh sedikitpun. Ia langsung berlari karena malu dan terburu-buru ingin bertemu dengan Tomoya.

Perasaan Reika berdegup kencang ketika orang itu memanggil namanya. Padahal Reika sangat asing dengan suara yang memanggilnya. Dan ia yakin, ia tidak mengenal orang itu. Reika menghiraukan fikiran dan degup jantungnya yang semakin tidak karuan. Namun selain itu, Reika juga merasakan perasaan sakit yang pernah ia alami dimasa lalu. Semakin mengingatnya, Reika merasa pusing dan ingin menangis. Siapa dia?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

5secTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang