[-] PROLOGUE

716 111 14
                                    

-"Namaku Kim Hanbin.. mulai hari ini aku akan melayanimu, menemanimu, dan menjadi seseorang yang bisa selalu kau andalkan.."

...

Pagi yang cerah saat musim semi di Seoul, Korea Selatan.
Pagi yang cerah dan membuat hati banyak orang terasa hangat.
Pagi yang cerah dan membuat banyak orang merasa lebih bersemangat.
Pagi yang cerah dan selalu dinantikan oleh Kim Hanbin.
Pagi yang cerah dan selalu tidak kau inginkan.

〰〰〰

Mr.Butler | Prologue



.
[Your Condition]

Kau terbangun dari tidur nyenyakmu karena merasakan sensasi hangat menyentuh kulitmu. Dengan sedikit dipaksakan, kau membuka matamu perlahan dan mendapati sesosok lelaki paruh baya yang sangat kau sayangi.

"Selamat pagi, putriku.."
Ya, dia adalah Ayahmu. Ia menyambutmu dengan senyuman yang hangat.

"Selamat pagi.. Ayah.. Hoam~"
Kau belum sempat membalas senyumannya karena sisa rasa kantukmu membuatmu menguap cukup besar. Ayahmu terkekeh sambil mencubit hidungmu.

"Sayang.." Panggil lelaki itu. Kau menatapnya dengan tatapan 'apa?'

"Apa kamu merindukan Shizuo?" Tanya Ayahmu. Matamu tiba-tiba membulat dan perasaan kesal merasuki hatimu.

"Kenapa Ayah bertanya seperti itu? Ayah kan tau aku sudah tidak mau membahas Shizuo lagi.." Ucapmu ketus, meskipun begitu Ayahmu masih bertahan dengan senyumannya.

Shizuo Umehara adalah mantan pelayan pribadimu, kau sang anak tunggal dari seorang petinggi pemerintahan Korea Selatan sekaligus salah satu orang terkaya di Korea Selatan. Shizuo berasal dari Negeri Sakura, Jepang namun sudah menjadi warga Korea Selatan. Ia merupakan orang kepercayaan Ayahmu dan sudah tinggal bersama keluargamu sejak masih kecil. Ayahmu menemukan Shizuo ketika sedang menghadiri acara di salah satu panti asuhan di Sapporo.

Seorang anak lelaki yang penuh dengan ambisi dan sangat pintar. Ayahmu memutuskan untuk membawanya ke Korea Selatan. Karena berbagai alasan, Ayahmu memutuskan untuk membiarkan Shizuo menjadi pelayan pribadimu. Saat itu umurmu baru menginjak enam tahun sedangkan Shizuo berumur sepuluh tahun.

Kalian selalu bersama selama delapan tahun, namun suatu kejadian membuat Shizuo harus berhenti menjadi pelayanmu, bahkan Shizuo harus kembali ke Negara asalnya karena kejadian itu. Kau sangat terpuruk karena kepergian Shizuo. Meskipun tiga tahun sudah berlalu, perasaan itu masih terus menghantuimu.

"Aku benci Shizuo.." Gumammu pelan.

"Kim Hanbin!"
Kau kembali menatap Ayahmu yang tiba-tiba berteriak seperti memanggil seseorang.

"Sayang.. Ayah sudah menemukan pengganti Shizuo.."
Kau mengerutkan dahimu ketika mendengar ucapan Ayahmu yang cukup membingungkan kali ini.

"Dia Kim Hanbin.."
Kau bangkit dari posisi tidurmu lalu menoleh kearah yang sama dengan Ayahmu. Saat itu juga kau mendapati seorang lelaki dengan pakaian rapi sedang tersenyum padamu.

"Selamat pagi, Nona.. Namaku Kim Hanbin.. Mulai hari ini aku akan melayanimu, menemanimu, dan menjadi seseorang yang bisa selalu kau andalkan.." Lelaki itu berbicara sambil membungkukkan badannya memberi hormat padamu.

Kau segera menatap Ayahmu lagi. Lelaki itu tersenyum di saat yang sama ketika kau mulai merasa tidak bisa menerima apa yang terjadi.

"Ayah!"

"Hm?"

"Aku tidak mau pelayan lagi! Aku tidak butuh pelayan!" Ucapmu dengan nada tinggi. Ayahmu kembali terkekeh padahal kau merasa tidak ada yang lucu.

"Apa yang kamu bicarakan? Kamu bahkan tidak bisa memasang kancing baju sendiri.."
Kau merasa malu ketika mendengar ucapan Ayahmu barusan.

"A-aku bisa!" Membela diri untuk mempertahankan harga dirimu di depan orang yang tidak kau kenal.

"Bagaimana dengan mengikat tali sepatu? Atau memakai dasi? Atau--" Kau membekap mulut Ayahmu sebelum terlambat.

"Ayah!"

Ayahmu menurunkan tanganmu dari mulutnya lalu tertawa.

"L-la-lagipula kan ada Seyoung.. Aku tidak butuh pelayan lagi.."
Seyoung adalah kepala pelayan di mansion tempatmu tinggal.

"Seyoung itu sudah tidak muda lagi.. Kita tidak tau kapan kesehatannya akan menurun.."
Seyoung memang sudah tidak muda lagi, umurnya menginjak lima puluh enam tahun tahun ini.

"Selain itu.." Ayahmu membisikkan sesuatu di telingamu, membuat wajahmu tiba-tiba terasa panas.

"Ayah!" Kau memukul Ayahmu pelan.

Ayahmu baru saja membisikkan 'Hanbin lebih tampan dari Shizuo, kan?'

"Hanbin.." Ayahmu tiba-tiba berubah menjadi sosok yang serius.

"Ya, Tuan.."

"Aku tidak akan memberikan peringatan yang berarti, tapi satu hal yang harus selalu kau ingat.."

"[Your Name] adalah Anakku.. Ingat itu baik-baik"

Kau tidak mengerti ucapan Ayahmu, namun pelayan itu sepertinya memahaminya.

"Ya.. Tuan.."

"Nona.." Kau terkejut dan refleks menoleh kearah Hanbin.

"Mungkin aku tidak akan sebaik Shizuo.."

Entah mengapa perasaanmu menjadi kurang tenang ketika Ayahmu tertawa setelah Hanbin bicara begitu padamu.




















































.
Next: Part 1(Trouble Maker)

Mr.Butler [Bahasa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang