Chapter I

4 0 0
                                    

"Aku kaget kamu masih ketemu mantan mu."
"Iya. Dia ngajak ketemu dan kupikir karna gaharus banyak effort, yaudah."
"Kenapa ga cerita apapun? Aku kira kamu seminggu ini mikirin kelanjutan hubungan kita." Balasku gusar via text. Maunya apa, batinku.

"Udahlah, fi."

Nyeri. Jadi cuma begini kisah yang gue perjuangin habis-habisan.

Hubungan yang gue perjuangin, semua sifat buruk, kenangan baik-buruk dari dia yang gue simpen rapi, tidak berguna.

"Ry, aku tetep mau ketemu dulu."
"We dont talk anymore."

Tertegun, gue terdiam. Sampe akhirnya gue sadar gue udah menangis terlalu banyak, dan gue biarkan itu.

Biarlah. Biarlah hancur. Biarlah binasa.







Hi, ini cerita kedua gue, kali ini mau nyoba cerita tentang kehidupan ❤️❤️ hahaha (terlalu awkward mau ngomong cinta:( huhuhu) ini btw terinspirasi dari kisah nyata gue sih jadi kalo jalam ceritanya lama ya maklumin soalnya kita gatau kedepannya gimana kan wkwk (apaansi) yaudah gitu aja semoga yang lagi diceritain ngebaca ya dan ngerti. *anjas* :)))

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 23, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Karma.Where stories live. Discover now