Story Love 1

45.6K 1K 3
                                    

Sudah berapa bulan aku bekerja di sebuah perusahaan swasta yang berada dikotaku.

Selama beberapa bulan ini tak ada perubahan yang berarti sampai ada seseorang pria yang berhasil membuatku jatuh cinta.

Sama seperti dalam drama korea biasanya, dia adalah seorang pria dengan kulit putih, mata tajam dan bertubuh tegap. Pokoknya dia adalah seorang pria yang sering diidam-idamkan wanita.

Saat pertama kali bertemu dengannya aku merasa bahwa pria ini sungguh tampan sekali. Bahkan beberapa kali ku lihat karyawan wanita melihatnya sambil tersenyum-senyum manis.

Ya ... dia seorang CEO di perusahaan ku. Sebuah pekerjaan yang pantas disandangnya dan beberapa minggu ini aku selalu merasa gugup ketika dia memanggilku ke dalam ruangannya.

"Hani! Dipanggil tu sama bapak Ravian," Eka berteriak di depan meja kerjaku.

"Iya," Sahutku.

Aku berjalan pelan menuju ruangannya, seperti biasa hanya wajah masam yang dia perlihatkan padaku.

"Ada apa pak?"

"Tolong ambil arsip yang berada di rak sana dan segera kerjakan."

"Baik."

Dengan sedikit menunduk aku mencari-cari arsip yang disuruh olehnya, beberapa kali aku perhatikan dia hanya menatap layar komputernya tanpa memperhatikanku.

Sepertinya aku benar-benar tak menarik, ku akui aku jauh dari gadis cantik. Berdandan tak bisa,berpakaian pun biasa saja tapi menurutku aku cukup menarik. Haha hanya memuji diri sendiri.

"Aku mendapatkannya pak."

"Baik, segera keluar."

Tanpa melihat. Dia menyuruhku keluar, segera aku keluar dari ruangannya. Ku pegang arsip di tanganku dan mulai mengetik di komputer. Ku lihat beberapa kali ruangannya, seperti biasa hanya eka yang dapat keluar masuk dalam ruangannya. Sebagai asisten Eka termasuk asisten yang sangat sempurna tapi wataknya hanya berbeda sedikit dengan Ravian.

"Eh, ngapain lihat ruangan bos terus.suka ya?"

Temanku Eva menatapku penuh curiga.

"Enggak," Sahutku. Sambil pasang muka sebal.

Eva hanya melihatku aneh dan mendengus.

Tidak salah lagi. Batinku.

Selesai sudah pekerjaan ku. Kuserahkan ke ruangannya. Terlihat ruangannya sepi dan aku letakkan pekerjaanku ke mejanya. Sampai aku melihat sesuatu yang ganjil, Ravian sedang menelpon seseorang sambil tersenyum. Ku lihat beberapa kali dia memegang foto yang berada di dekatnya.
Rasa penasaranku datang, aku mencoba untuk melihat lebih jauh tapi tiba-tiba Eka telah masuk ke dalam ruangan dan menatapku heran.

"Sedang apa?"

Aku tersenyum kuda, aku bilang aku datang untuk mengantarkan arsip, sampai tiba-tiba Ravian keluar dan menatapku tajam.
Aku hanya bingung dan ingin berjalan menuju pintu, sampai akhirnya Ravian menahanku dengan tangannya.

"Kau mendengar apa yang aku bicarakan?"

Aku sempat terdiam, akhirnya aku bicara.

"Tidak," Sahutku sambil terus membuka pintu.

Tapi tangan Ravian tetap memegangku dan berbisik di telingaku.

"Kau tahu. Sepertinya kau tidak akan bisa lepas dari diriku."

Aku berbalik arah dan melihatnya. Terlihat dari sudut mataku, Eka hanya menggaruk-garuk kepalanya dan Ravian menatapku tajam.

Ya tuhan. Apa yang salah dengan diriku.

My Boss (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang