2. Hari pertama di keluarga Handoko (Lisa Story)

38 2 0
                                    

Lisa Pov

Aku mematut diriku didepan cermin lengkap dengan setelah kerja, memadukan keimeja formal dan rok pensil selutut ditambah blezer hitam yang aku pakai, make up yang tipis,serta rambut panjang yang sengaja ku gerai, tidak lupa tas dan sepatu high hells kesayanganku pemberian Demian, aku semprotkan parfume untuk menyempurnakan penampilanku hari ini. dirasa rapih aku memastikan kembali di cermin. Kemudian Aku segera bergegas ke bawah untuk sarapan bersama kedua mertuaku, Demian adalah anak tunggal jadi dirumah ini hanya tersisa aku, orang tua demian,serta 5 orang pembantu.

Aku menarik napas panjang dan mulai berjalan menuruni tangga menuju ruang makan..

" selamat pagi, ayah mam.. " (kataku sambil menggeser kursi untuk duduk)

"Pagi sayang.. tidurmu nyenyak nak?" Balas ayah mertuaku yang sudah hampir menyelesaikan sarapannya.

"Iya yah, oh ya mian menyuruhku mulai hari ini berangkat ke kantor bersama ayah.. apa ayah keberatan? "
Ucapku sambil mengunyah sarapanku.

"Tentu saja tidak, ayah justru senang bisa berangkat dengan menantu cantik ayah, apa kamu tidak kesepian sayang , ditinggal mian di malam pengantin kalian ? Maafkan ayah ya nak malah mengirim suamimu keluar" ucap ayah menggodaku

"(Aku tersenyum kikuk) ayah bisa saja, Lisa tidak apa-apa kok yah" (aku melirik ibu mertuaku yang diam saja,menganggap aku tidak ada disini..
Kemudian segera aku selesaikan sarapanku, kemudian meminum sedikit air putih.
"(Ayah yang memperhatikanku , kemudian tau suasana menjadi canggung, dan meliriku) yasudah mari kita berangkat lisa, sarapanmu sudah selesai kan? "

Aku menarik diri dan berdiri untuk bersiap-siap berangkat ke kantor..

kemudian ayah berbicara pada ibu ..
"Sayang, aku berangkat kerja dulu yaa.. aku mencintaimu"(ucap ayah mertuaku sambil mencium kening ibu mertuaku )

"Ya,hati-hati" (ibu mertuaku tersenyum manis sekali , dan mengantar ayah sampai masuk ke mobil)

Di mobil...

"Yah, tadi ibu sangat cantik sekali, aku sampai terpana melihat senyumnya itu. meskipun ibu tidak pernah berbicara denganku, tapi aku sudah menyayanginya seperti ibuku sendiri"

"Itulah kenapa nak , ayah jatuh cinta pada senyum ibumu itu.. percayalah sayang, istriku bersikap tidak baik padamu , hanya ingin memastikan bahwa kau memang layak untuk anak kami. Aku yakin suatu saat nanti dia bisa menerimamu"

"Baik yah, aku akan bersabar dan berusaha meluluhkan hati ibu"

Di kantor..

sebelum aku berjalan masuk ke ruangan ceo alias ruang kerjaku bersama Demian, ya aku satu ruangan dengan suamiku, lebih menghemat ruang Katanya. Menyebalkan sekali memang yang ada modus saja dia. Hihi Tetapi sebelum keruanganku, aku ingin menemui sahabat terbaikku, sahabat kecilku yang ada diruang divisi keuangan. Akupun berjalan keruangannya.. menghampiri dia yang sedang sarapan rupanya.. dia melihatku dan tersenyum.

"Loh.. loh siapa yang datang?? Tidak salah pengantin baru satu hari masuk kerja hari ini , apa kau tidak sakit ketika berjalan sa? " ucap Lilian terkekeh

"Ngomong apa sih Li, semalam Mian ke batam ada kerjaan, jadi kami tidak melakukan apa-apa.."

"Wah.. wah kasian sekali sahabatku ini.. pengantin kesepian ceritanya, eh... hahahha berarti kau belum merasakan malam pertama itu seperti apa ?? Kasian sekali"

"Menyebalkan sekali kau ini.. lebih baik aku angkat kakiku dari sini" (ucapku sambil pura-pura kesal sambil menghentak-hentakan kaki)

"Eh..eh sa, kamu tidak marah kan ? Aku hanya bercanda nyonya handoko"

"Whatever, kau menyebalkan li, bye"

Aku berjalan keluar ruangan ..

"Nanti siang kita makan siang bareng kan Sa?" (Tatapan memohon maaf)

"Dalam mimpimu.." (aku tersenyum miring)

sambil berlalu .. meskipun aku samar-samar mendengar teriakan lilian yang meminta maaf,dan kelihatan panik,mau semenyebalkannya dia dan sebesar apapun kesalahan yang dia buat aku tidak bisa marah, aku tidak akan bisa membenci lilian karena aku berhutang nyawa padanya.

Saatnya aku bekerja.. meskipun si ceo itu tidak ada, tapi tetap saja pekerjaanku banyak sekali, aku menghela napas melihat setumpuk berkas yang harus segera aku selesaikan. Huh

▪▪▪

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 12.00 wib saatnya makan siang, ketika mau beranjak keluar, bunyi tanda BBM masuk dari Lilian ternyata, kukira dari Mian.

"Sasa , makan siang sama gue ya .. (emoticon memohon) please.. "

Ide jahilpun muncul dari kepalaku ..
"Ogah.. gue makan siang sendiri , bye Li " Bbm Read (akupun tersenyum)

"Yaa kok gitu sih sa, loe masih marah ke gue?? Maafin gue donk sa.. gue kan cuma bercanda"

"Kok Read doank si sa, loe beneran marah ya sama gue? Hiks.. maafin gue donk"

Akupun berjalan ke ruangannya.. aku sengaja tidak membalas pesannya , biar kesannya marah.. enakya ngerjain sahabat sendiri , ahahaaha

Kubuka knop pintu sepelan mungkin, aku melihat Lilian sedang menunduk sambil menghela napas kemudian melamun (rasanya aku ingin tertawa kencang melihat sahabatku ini ,betapa lucunya dia .. hahaha) kudekati dia,duduk didepannya kemudian kutopang dagu sambil memperhatikan dia, akupun tersenyum miring.. kemudian,,

" eh loe kenape ??? Ayo makan siang.." ucapku agak lantang,,

Lilian mengerjapkan matanya,.. dia tergagap..

"Sejak kapan loe..loe disitu,eh maksud gue didepan gue??" "Loe udah gak marah ke gue kan sa? Ucap lilian sambil memegang tanganku

"(Aku tersenyum) gue gak bisa marah sama loe lilian, lagian gue cuma ngerjain loe doank.. hahaha, udah yok akh gue laperr (sambil menarik tangan lilian)"

"Sialan loe, jantung gue hampir copot sa.. ya tuhan"

▪▪▪

Setelah tadi makan siang dengan lilian, oh thanks god berkas-berkas sudah selesai, sampailah waktu untuk pulang.. lega rasanya,, dari kemarin Mian sama sekali belum memberiku kabar, ada apa dengannya ? Apa dia tidak merindukanku ? Aku pun tidak tau dia sampai di batam jam berapa? Sedang apa disana? Sibuk seperti apa sampai-sampai dia tidak mengabariku seperti ini. Bahkan aku yang notabennya sekretatris ceo tidak tau sama sekali jadwal dia di batam. Bahkan pesan dan telepon dariku tak ada yang dia balas..Menyebalkan dan agak aneh menurutku..

Ah yasudahlah aku lebih baik pulang dan istirahat , penat sekali hari ini. Aku membuka handphone sambil berjalan aku sms pak Eko (supir yang tadi pagi mengantarkan aku dan ayah ke kantor) untuk segera menjemputku, karena tadi ayah menelpon ada meeting diluar kota jadinya aku pulang sendiri.

▪▪▪

Dirumah handoko

"Asalamualaikum, aku pulang"
Hening tidak ada yang menjawab, padahal aku jelas-jelas melihat ibu mertuaku sedang duduk diruang tengah sambil membuka majalah-majalah fashion.

Aku harus berani .. harus ..

"Mam, maaf aku lancang .. apa Mian mengabari mam? Lisa belum dapat kabar apa-apa darinya dari kemarin"

Tetap hening .. dia tidak menjawab.

" yasudah mam , lisa keatas dulu ya.. selamat malam"

Akupun beranjak dan segera pergi menuju kamar,aku harus membersihkan badan dan beristirahat.

"Ya tuhan, kapan ibu terbuka hatinya" ucapku sambil geleng-geleng kepala

See you next chapter ^^

LOYALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang