Kami akhirnya sampai didepan pintu besar bercat merah, segera saja Sayuri membawaku masuk kedalam dimana sudah ada Yamori, dua orang Aogiri berjubah merah yang terikat hampir sama sepertiku, juga Ken yang sedang duduk ditengah ruangan dengan tangan serta kaki terikat, aku bisa melihat darah disekitar bajunya juga entah kenapa disekitar kaki Ken kulitnya seperti mengelupas. Apa yang sudah diperbuat Yamori padanya?.
"Yamori aku membawanya." Ucap Sayuri melemparku didepan Ken, membuatnya seketikah melebarkan matanya.
"Ro-Rosechan."
"Ken syukurlah kamu masih hidup."
"Rosechan, sedang apa kamu disini?."
"Dia tamu undanganku Kaneki-kun, khusus aku bawa agar bisa menemanimu." Jawab Yamori sembari memegang kepala Kaneki.
"Ti-tidak, ja...jangan Rosechan."
"Huh ada yang mengatakan, 'semua kemalangan didunia ini dikarenakan kelemahan dan kekurangan diri sendiri', orang-orang yang mengatakan hal itu padaku benar-benar menyebalkan, tapi saat ini aku berterima kasih padanya, Kaneki-kun aku mulai mengerti sekarang, jika tubuhmu diabaikan, pikiranmu ternyata sangat tangguh, jadi aku mulai merencanakan hal kecil, pria, wanita yang saling mencintai atau orang yang tercinta, kamu akan memilih mana yang harus kubunuh." Ucap Yamori, sontak Ken melebarkan matanya termasuk aku.
A-apa Yamori berencana membunuhku juga mengorbankan dua Ghoul ini?, ini tidak bisa dibiarkan, kalau aku yang dilukai sih gak akan masalah karena aku immortal tapi mereka berdua tidak akan bisa bertahan.
"Aku membiarkan mereka berdua dihadapanmu karena kamu berharap ada bantuan yang datang kan?, kamu mengira mereka berdua adalah penyelamatmu kan?."
"Yamori hentikan, ini sudah keterlalu-akh." Ucapku terputus begitu Sayuri menendang perutku cukup keras.
"Diam kamu manusia, pendapatmu tidak berlaku disini." Ucap Sayuri dengan seringai yang masih terpampang diwajahnya.
"Arigato Sayuri, jadi kamu memilih yang mana?, jika tidak memilih aku akan membunuh mereka bertiga." Bisik Yamori yang masih terdengar olehku, Ken nampak ketakutan saat ini hingga tak dapat bicara apapun.
"Bagaimana kalau aku ganti pertanyaannya, mana yang ingin kamu selamatkan?." Lanjutnya mengangkat kembali kepala Ken menatap kami bertiga yang masih terikat.
"Ke-kenapa...aku?, kenapa...harus aku yang memilih?." Tanya Ken dengan airmata mengalir diwajahnya.
"Ayolah cepat dan pilih."
"Aku...tak bisa memilihnya, ini sama saja aku yang membunuhnya."
"Pilih satu, pilih satu, pilih satu, yang laki-laki?, yang perempuan?, atau pacarmu?, yang kanan?, yang kiri?, atau yang tengah?, pilih salah satu." Perintah Yamori, ini bencana, aku yakin kalaupun Ken memilih salah satu dari kami Yamori akan tetap membunuh kami bertiga, ukh kapan efek obat ini akan menghilang.
"Mana mungkin aku memilih satu, jika...kamu mau membunuh, BUNUH SAJA AKU." Jawab Ken setengah berteriak masih dengan airmata mengalir diwajahnya.
"Baiklah aku mengerti, perhatikan ini baik-baik." Ucap Yamori mendekat kearah kedua pasangan itu lalu mencekik leher dari sang wanita.
"Yang ini?, bagaimana kalau yang ini?, bukan?, ayo pilih satu, pilih satu cepat, kalau tidak dia akan mati Kaneki?, ayo, ayo pilih satu, pilih satu." Paksa Yamori mengeratkan cekikannya pada wanita itu sementara pasangannya nampak mendesak Ken agar dia menyelamatkan sang wanita.
Tapi karena Ken tak kunjung menjawab, pada akhirnya sang wanita terbunuh ditangan Yamori akibat patah tulang dileher, sementara yang pasangannya mati akibat tertusuk Kagune milik Yamori.
"Yamori kamu sudah keterlaluan, untuk apa kamu melakukan semua ini?." Bentakku menatap tajam pada Yamori, dia langsung menyeringai lalu mendekat kearahku dan mencengkik leherku.
"Rose, sayang sekali wajah cantikmu harus ternodai malam ini, sebenarnya aku tak tega kalau harus membunuhmu." Ucap Yamori mengeratkan cekikannya padaku membuatku tak bisa bernafas.
"Tidak...tidak jangan Rose." Pinta Kaneki menatap nanar padaku.
"Huh kamu tak ingin Rose terbunuh?, sayang sekali Kaneki-kun, seharusnya kamu memintanya sejak tadi." Jawab Yamori menusukku dengan Kagune dan membela tubuhku menjadi dua bagian, dia melempar tubuh bagian atasku didepan Ken tepat saat dia berteriak.
"ROSE...TIDAAAKKK."
Sementara Yamori dan Sayuri hanya bisa tertawa senang mendengar teriakan dari Ken, bagaimana sekarang?, aku memang tidak akan mati, tapi aku juga tak bisa menunjukan kemampuanku didepan mereka berdua. Satu-satunya harapanku hanya pada Rize, tapi apa dia bisa menolong Ken?.
Beberapa hari setelah Yamori dan Sayuri meninggalkan ruangan tempat Ken berada, sebuah perubahan terjadi pada diri Ken. Surai yang semula hitam menjadi putih, kulit pucat seperti para Ghoul, kuku jari yang menghitam, juga aku merasakan hawa Rize begitu kuat pada diri Ken. Jangan-jangan Ken sudah menerima sisi Ghoul miliknya?.
"Kaneki-kun, waktu special kita harus berakhir disini, dove sudah mendekati tempat ini, sudah jadi tugasku untuk menghabisi mereka, tujuan Aogiri adalah menghabisi siapa saja yang menghalangi, tentu saja manusia dan Ghoul juga termasuk, Ghoul yang menentang Aogiri adalah mereka yang bekerja di Anteiku iyakan?, mereka juga termasuk salah satu target Aogiri." Ucap Yamori mendekat kearah Ken bersama Sayuri lalu melepas topengnya dan menatap Ken dengan pandangan lapar.
"Kaneki, biarkan aku mengambilmu, disaat-saat terakhir ini biarkan aku memakan seluruh tubuhmu." Lanjutnya.
"Hehehe menyenangkan, kamu benar-benar laki-laki yang gak berguna." Jawab Ken dingin tanpa menoleh kearah Yamori yang menatap kaget padanya sebelum akhirnya tertawa cukup keras.
"Hahahaha, yappari kamu sangat hebat, biarkan aku mengambilnya." Ucap Yamori mengarahkan Kagune miliknya pada Ken, tapi dengan cepat Ken menghindari serangan Yamori lalu mencekikknya menggunakan rantai yang ada dipergelangan tangannya. Sayuri yang melihat hal itu tak tinggal diam dan mencoba menyerang Ken menggunakan Kagune miliknya tapi dapat dihindari juga olehnya.
"Menjijikan." Ucap Ken dingin dengan bercak darah dimulutnya, bisa aku lihat kalau tadi Ken menggigit pipi Yamori dan memakannya tanpa disadari oleh sang pemilik.
"Ka-kamu menggigitku?."
"Rasanya hampir sama seperti ikan kaleng yang sudah membusuk." Lanjutnya.
Yamori yang sudah terlanjur marah mencoba menyerang Ken secara membabi buta bersama Sayuri, tapi entah kenapa Ken bisa menghindari serangan mereka berdua bahkan balik menyerang mereka. Dan disaat terakhir dia memakan tubuh Yamori yang sudah tergeletak tak berdaya disana. Setelah itu dia menatap kearah Sayuri yang beringsut menjauh dari Ken.
"Ja-jangan mende-aakkkhh." Ucap Sayuri terputus karena Ken langsung menusukan Kagune pada perut Sayuri.
"Aku tak menyangkah, padahal Rosechan sudah sangat mempercayaimu tapi kamu menghianatinya." Ucap Ken memperdalam tusukannya hingga membuat Sayuri muntah darah.
"A-aaakkkhh."
"Sekarang aku tanya, berapa seribu dikurangi tujuh?." Tanya Kaneki yang tak dijawab oleh Sayuri karena dia masih kesakitan, merasa tidak puas dengan reaksi Sayuri, Ken kembali menusukan Kagune pada perutnya.
"Aku tanya lagi, seribu dikurangi tujuh berapa?."
"Se-se-se-sembilan ratus...sembilan pulu tiga...se-sembilan ratus...delapan puluh enam...se-sembilan ratus...tu-tujuh puluh se-sembilan...se-sembilan ratus...tu-tujuh puluh dua..."
"Sayang sekali, perjalananmu harus sampai disini." Ucap Ken membela Sayuri menjadi dua hingga dirinya tewas ditempat. Dia segera mendekat kearahku yang diletakan dipojok ruangan, lalu memelukku erat seperti tidak ingin melepasku.
"Gomen Rosechan, seandainya aku bisa menyelamatkanmu lebih cepat, kamu gak akan seperti ini." Ucapnya dengan airmata yang kembali mengalir diwajahnya, aku hanya bisa tersenyum dan mengelus pipi Ken, membuatnya melepaskan pelukannya padaku dan menatapku terkejut.
"Ro-Rosechan kamu masih hidup."
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire X Ghoul (I)
FanfictionApa kalian percaya pada makluk-makluk mistik?. Penyihir, peri, vampire, demon, ghoul dan teman-temannya. Mungkin sebagian dari kalian tidak mempercayainya. Tapi aku percaya kok kalau mereka itu ada. Karena aku salah satu dari mereka.